56. Kebingungan (FULL REVISI)

179 29 9
                                    

Grace merenung sendiri di taman mansionnya, duduk dengan pandangan kosong. Suasana hatinya sedang tidak stabil, ditunjukkan dengan respon singkatnya ketika Livia mencoba mengajaknya berbicara.

Pikirannya terus menerus memutar tentang Jovano, apakah benar-benar ia akan meninggalkannya, dan juga bayi yang sedang dikandungnya...

"Grace, ayo makan dulu," panggil Desta tiba-tiba, mengagetkannya dari lamunannya. Tetapi Grace hanya menunjukkan wajah datar tanpa respon yang jelas.

"Aku tidak ingin," sahutnya dengan suara lemah.

"Tapi bayimu menginginkannya, Grace. Jangan keras kepala!" Desakan Desta sedikit naik, membuat Grace menundukkan kepalanya.

Entah mengapa, ia merasa begitu sensitif akhir-akhir ini. Emosinya bergejolak di dalamnya, terjebak dalam kebimbangan dan kekhawatiran yang tak terucapkan.

Desta melihat Grace menundukkan kepalanya, dan ia merasa sedih. Ia menghela nafas pelan lalu mendekati wanita itu, menjajarkan tubuhnya agar berada dalam jarak yang nyaman.

"Tidak seharusnya aku membentakmu, Grace," ucap Desta dengan suara lembut. "Maafkan aku, tapi kau harus tahu bahwa bayimu juga butuh asupan."

Grace menatapnya dengan ekspresi campuran antara kebingungan dan kelelahan. "Kenapa kau sangat peduli?" tanyanya dengan suara yang lemah.

"Nanti kau akan tahu sendiri jawabannya. Ayo, makan dulu," pinta Desta, mencoba meyakinkan Grace untuk mengambil makanannya.

Grace akhirnya berhasil memakan beberapa suap makanan. Meskipun hanya sedikit, setidaknya Desta merasa lega bahwa ada sedikit asupan yang masuk ke dalam tubuh Grace.

Mansion yang besar terlihat sangat sepi. Para anggota Neo City masih sibuk mencari keberadaan Jovano, hanya beberapa di antara mereka yang kembali ke mansion untuk memeriksa keadaan Grace atau yang lainnya. Ketegangan dan ketidakpastian semakin terasa di dalam atmosfer yang hening dan gelap itu.

"Des, aku akan ke taman sebentar, hanya ingin menjernihkan pikiranku," ucap Grace dengan suara lembut, mencoba meredakan kegelisahannya.

"Mau ku antar?" tawar Desta dengan ramah.

"Tidak usah, aku akan pergi bersama supir saja," jawab Grace sambil tersenyum tipis.

"Kabari aku kalau ada apa-apa ya," pinta Desta, memberikan dukungan padanya.

Setelah bersiap-siap, Grace langsung pergi menuju taman yang terletak dekat dengan mansionnya. Sesampainya di sana, ia melihat banyak anak kecil yang sedang bermain bersama orang tua mereka. Grace tersenyum kecil sambil mengelus perutnya, membayangkan bagaimana nantinya anaknya akan merasakan kebahagiaan bermain bersama kedua orang tuanya. Perasaannya campur aduk, antara harapan dan kekhawatiran yang tak terucapkan, tetapi momen ini memberinya sedikit kelegaan di tengah kegelisahan yang melanda.

Grace duduk di salah satu bangku taman, mencoba menenangkan pikirannya yang kacau. Saat dia menoleh ke kanan dan kiri, tiba-tiba matanya menemukan sesuatu yang membuatnya terkejut.

Jovano.

Tak ragu lagi, Grace langsung berjalan menuju pria itu dan memeluknya erat. "Jovano, kemana saja kamu? Semua orang mencarimu, bodoh!" desahnya dengan suara penuh kekhawatiran.

Jovano hanya diam, membuat Grace mengendurkan pelukannya dan menatapnya dengan khawatir. Namun, tatapan pria itu terasa aneh.

"Jovano?" panggil Grace dengan ragu, membuat pria itu berdehem kecil sebelum tersenyum.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Grace, mencari kepastian.

Jovano hanya mengangguk pelan. "Syukurlah. Bayi merindukanmu. Mengapa kamu tidak menyapanya?"

mr. dangerous (FULL REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang