48. Pantai dan ketahuan (FULL REVISI)

368 52 6
                                    

Hartigan tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya ketika mereka bersiap-siap untuk pergi ke pantai Cooper's Beach di Southampton. Dengan setiap langkah, senandung kecilnya menjadi semakin keras, menambah suasana ceria di sekitar mereka. Yuta, sebagai anggota yang paling sabar, akhirnya setuju untuk mengikuti keinginan Hartigan setelah mendengar rengekannya yang tak henti-hentinya.

Jovano, yang awalnya hanya bisa menggelengkan kepala pelan, akhirnya tersenyum kecil melihat semangat Hartigan. Meskipun dia mungkin tidak terlalu tertarik pada pantai, melihat kegembiraan Hartigan membuatnya merasa bahwa perjalanan ini mungkin akan lebih menyenangkan daripada yang dia bayangkan.

Grace tersenyum lembut mendengar komentar Desta. "Hartigan terlihat sangat bahagia," ujarnya pelan sambil terus menatap Hartigan yang sesekali menjahili kakak-kakaknya dengan kelakar dan tawa ceria.

"Dia pasti sangat pusing sehingga ingin berjalan-jalan," tambah Grace dengan nada memahami.

Desta, yang duduk di sebelah Jovano, ikut bergabung dalam percakapan. "Kita sudah lama sekali tidak pergi bersama. Mungkin itu alasan Hartigan sebahagia ini."

Grace menoleh dengan rasa ingin tahu. "Memangnya kapan kalian terakhir pergi bersama?"

Tiandra yang menjawab, "Tahun lalu, mungkin. Biasanya kita selalu pergi setiap bulan."

Yuta melihat sekeliling dan mengusulkan, "Lebih baik kita berangkat sekarang." Usulnya diangguki oleh semua orang di sana, kecuali Livia yang tampak termenung.

"Aku tidak ikut," ujar Livia akhirnya setelah lama tidak bersuara. Suaranya lembut, tetapi tegas.

Grace langsung menunjukkan ekspresi khawatir. "Ada apa denganmu, Livia?"

Livia memberikan senyuman kecil yang tampak agak dipaksakan. "Tidak ada apa-apa, Grace. Aku hanya sedikit lelah saja."

Tiandra, yang memperhatikan perubahan sikap Livia, bertanya dengan lembut, "Kau tidak takut air kan?"

Grace meraih lengan Livia dan menggoyangkannya pelan. "Ayolah, Liv. Kau ikut saja. Kita sudah lama sekali tidak berlibur bersama," bujuk Grace dengan nada lembut. Livia sebenarnya ingin sekali mengangguk dan menerima ajakan Grace, tetapi hatinya masih belum siap untuk menghadapi kemungkinan masalah yang mungkin timbul.

"Grace, aku—" Livia mencoba membuka suara, tetapi ucapannya terputus oleh Jovano.

"Semua orang ikut ke sana," kata Jovano dengan tegas. "Aku tidak ingin mengambil risiko jika ada agen yang menyusup kemari." Pandangan Livia langsung beralih ke arah Jovano, yang terlihat serius dan penuh perhatian.

Grace segera meraih kesempatan itu untuk menenangkan Livia. "Aku akan bermain bersamamu di sana, aku janji tidak akan meninggalkanmu!" ucap Grace sambil mengangkat jari kelingkingnya ke atas sebagai tanda janji.

Livia menatap jari kelingking Grace dan merasa sedikit lebih tenang dengan jaminan tersebut. Meskipun hatinya masih terasa berat, dukungan dan perhatian dari Grace dan yang lainnya membuatnya merasa lebih baik.

Dengan tekad untuk memberi kesempatan pada dirinya sendiri untuk merasa lebih baik, Livia akhirnya mengangguk, siap bergabung dalam perjalanan ke pantai meskipun masih dengan hati yang penuh keraguan.

Setelah semua orang berangkat ke pantai, Grace dan Jovano memisahkan diri dari anggota yang lain dan menaiki mobil yang berbeda, hasil dari ulah Jovano.

Di dalam mobil, suasana sedikit canggung sebelum Grace memecah keheningan dengan pertanyaan, "Kenapa kau sudah jarang pergi berlibur dengan anggota yang lain?"

Jovano menghela napas sebelum menjawab, "Kita semua sangat sibuk belakangan ini."

Grace menatap Jovano dengan sinis dan sarkastik, "Bukannya kau selalu sibuk?"

mr. dangerous (FULL REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang