45. The day & New York (FULL REVISI)

299 48 1
                                    

Livia memutuskan untuk mengasingkan diri ke atas gedung, jauh dari keramaian pesta. Di tangan kanannya, ia memegang botol wine kesukaannya, dan di tangan kirinya, beberapa rokok yang tersisa dari kemarin. Dengan tenang, ia menuangkan wine ke dalam gelas dan menyesapnya pelan, menikmati rasa yang familiar.

Gaunnya yang cukup terbuka membuatnya merasakan dingin malam, tetapi Livia tidak mempermasalahkannya. Ia menghisap rokoknya, membiarkan asapnya mengepul di udara malam yang sepi. Pemandangan dari atas gedung sangat kontras dengan hiruk-pikuk pesta di bawah. Livia dapat melihat keramaian di bawah sana, dengan para tamu yang terus bergembira, tertawa, dan menikmati momen bahagia Grace dan Jovano.

Sesekali, pandangannya tertuju pada Grace, yang tersenyum lebar di tengah keramaian, dan Livia merasa campur aduk. Di satu sisi, ia merasa bahagia melihat sahabatnya bahagia. Namun, di sisi lain, ada rasa kesepian yang menyertai kegembiraan tersebut.

Malam yang sunyi dan sepi ini memberikan Livia kesempatan untuk merenung. Ia merasa bahwa kehadirannya di sana, terlepas dari semua yang telah terjadi, adalah bagian dari perjalanan hidupnya yang harus ia jalani dengan cara yang unik. Menghisap rokoknya sekali lagi, ia membiarkan dirinya larut dalam ketenangan malam, sementara di bawah sana, dunia terus berputar dalam kebahagiaan yang meriah.

Livia berdiri sendirian di atas gedung, memandang keramaian di bawah dengan hati yang penuh rasa rindu. Momen pernikahan Jovano dan Grace mengingatkannya pada hari-hari di mana ia sendiri pernah berada di posisi seperti Grace—memakai gaun cantik, tersenyum lebar, dan merasakan kebahagiaan penuh cinta.

Saat ini, Livia hanya merindukan momen-momen tersebut. Ia merasa nostalgia terhadap saat-saat di mana segala sesuatu terasa lebih sederhana dan penuh kehangatan. Gaun indah, senyuman lebar, dan kebahagiaan yang dulu mengisi hari-harinya kini hanya tinggal kenangan.

Dengan pelan, Livia mengusap air mata yang menetes di pipinya. Bukan karena pernikahan Jovano dan Grace, tetapi karena rasa kerinduan akan kehangatan dan kebahagiaan yang pernah ia miliki. Kehangatan dan kasih sayang dari orang tua adalah sesuatu yang tidak bisa digantikan oleh apa pun. Saat melihat pernikahan Jovano dan Grace, Livia merasakan kekosongan mendalam yang mengingatkannya pada kehilangan yang masih ia rasakan.

Kehangatan yang dulu diberikan oleh kedua orang tuanya kini hanya menjadi kenangan. Saat ini, Livia merindukan momen-momen sederhana seperti pelukan hangat, nasihat lembut, dan kehadiran mereka yang selalu mendukungnya. Setiap kali ia melihat kebahagiaan orang lain, terutama dalam momen spesial seperti ini, rasa rindu terhadap orang tua semakin dalam.

Biasanya, dalam momen-momen seperti ini, ia bisa merasakan kehangatan dari pelukan kedua orang tuanya atau, terkadang, dukungan dari Jovano. Namun, saat ini semua terasa berbeda. Rasa kehilangan yang mendalam membuatnya merasa sendirian, seolah ia harus menghadapi dunia yang tampaknya semakin tidak bersahabat.

Kehilangan orang-orang terkasih memang sangat berat, dan sering kali kita bertanya-tanya apa yang mungkin telah kita lakukan untuk menyebabkan kehilangan tersebut. Rasa tidak tahu apa yang salah sering kali mengganggu, membuat kita merasa tertekan dan tidak berdaya.

Livia, dalam saat-saat seperti ini, penting untuk mengingat bahwa meskipun rasa sakit dan kehilangan itu nyata, kamu tetap memiliki kekuatan untuk terus maju. Kesedihan dan rindu adalah bagian dari proses penyembuhan, dan meskipun saat ini tampaknya semua terasa gelap, ada harapan bahwa masa depan akan membawa sesuatu yang lebih baik. Mungkin saat ini tidak ada yang bisa memelukmu secara fisik, tetapi kamu memiliki kekuatan dalam dirimu untuk menghadapi tantangan ini dan menemukan cara untuk melanjutkan hidup.

Tiandra melihat Livia dengan cemas, mengamati bagaimana wanita itu terisak dengan bahu yang bergetar. Melihat keadaan Livia yang sangat emosional, Tiandra langsung mendekatinya.

mr. dangerous (FULL REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang