58. Matang (FULL REVISI)

230 23 6
                                    

Grace memandang Jovano yang berdiri di balkon dengan pandangan penuh kebingungan. Dia merasakan bahwa ada yang berbeda pada Jovano malam tadi. Ekspresi wajahnya, gerak-geriknya, bahkan cara dia menyanyikan lagu pengantar tidur untuk bayi mereka tadi, semuanya terasa tidak seperti biasanya.

Hatinya mulai dipenuhi dengan curiga. Apakah ini benar-benar Jovano, atau ada sesuatu yang telah mengubahnya? Grace memejamkan mata sejenak, berusaha mengingat setiap detail kecil tentang Jovano yang biasanya dikenalnya dengan baik. Namun, semuanya terasa tidak pas malam ini.

Ini benar jovano nya, kan?

Suasana ruangan menjadi semakin tegang dengan pertukaran kata antara Livia dan Tiandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana ruangan menjadi semakin tegang dengan pertukaran kata antara Livia dan Tiandra. Livia, dengan nada sarkas dan dingin, mengecam sikap Tiandra yang terlalu keras.

"Kenapa kau sangat egois?" tanyanya dengan nada yang menusuk, memancing reaksi Tiandra yang semakin merayapkan aura keangkerannya di ruangan itu. Namun, Livia sadar bahwa ia seharusnya tidak terlalu mengecam dengan cara itu.

Tiandra tertawa pelan dengan ekspresi yang tidak menyenangkan. "Egois?" balasnya, menggambarkan betapa ia merasa bahwa pernyataan Livia itu tidak tepat.

"Tiandra, seharusnya kalian menyelesaikan semua ini dengan cara yang lebih baik, jangan ambil tindakan gegabah," desak Livia, mencoba menengahi konflik ini sebelum semakin memburuk.

"Bagaimana bisa aku berbicara baik-baik dengan seorang pengkhianat?" jawab Tiandra dengan tegas, nada suaranya menunjukkan ketidaksukaan yang mendalam.

"Tapi dia tetap keluargamu!" seru Livia, terpancing emosinya karena melihat Tiandra masih mempertahankan sikap kerasnya.

"Keluarga tidak ada yang berkhianat," tegas Tiandra dengan suara yang menunjukkan bahwa ia takkan mengalah dalam keyakinannya.

Suasana semakin memanas di antara Livia dan Tiandra. Livia melontarkan komentar sarkastik yang membuat Tiandra merasa tertantang.

"Ternyata kau sungguh keras kepala, Tuan Valentino," sindir Livia dengan nada yang menusuk, menciptakan ketegangan di udara. Tiandra menutup mata sejenak, mencoba mengendalikan emosinya yang mulai memuncak.

"Aku tidak ingin berdebat denganmu," ucap Tiandra dengan suara yang tegas, berusaha menahan diri.

"Lalu kau akan berdebat dengan anggotamu, atau bahkan bermain pistol dengan mereka?" tantang Livia, mencoba memprovokasi Tiandra karena kesal.

Tiandra bangkit dari duduknya dengan gerakan tegas, langkah-langkahnya mantap mendekati Livia. Dia menatap wanita itu dengan pandangan tajam yang penuh keputusan.

"aku membangun neo city agar menjadi tim dan keluarga, namun salah satu dari mereka berkhianat. Artinya tidak ada lagi yang namanya keluarga. "

"Tiandra! Kau menyadari mereka adalah keluargamu tapi apa, kau malah mau membuang salah satu keluarga mu? Pecundang. " livia lagi-lagi membalas ucapan tiandra tidak kalah tajam.

mr. dangerous (FULL REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang