Happy Reading...
[Perjalanan pulang - JY22 dan Jackson]
"Kenapa kau mendatangi kampusku, hyung?" tanya Jackson yang masih penasaran, meski JY22 sudah mengungkapkan alasanya.
JY22 yang tengah menyetir, menoleh sebentar ke arah Jackson, "Bukankah sudah kukatakan, aku datang karena rasa penasaranku terhadap pemuda yang bernama Tuan Yien itu—" jawabnya untuk kesekian kali. Yah, sedaritadi Jackson terus melontarkan pertanyaan yang sama pada JY22 karena pria tersebut masih belum puas dengan alasan yang diberikan oleh JY22.
Jackson berdecak pelan. "Hanya itu?"
JY22 pun mengangguk cepat.
Sementara itu, Jackson yang merasa lelah bercampur kesal, memilih untuk menikmati pemandangan diluar mobil yang menurutnya lebih menarik ketimbang terus bertanya pada JY22.
"Ah, dia tidak terlihat seperti yang kau katakan—dia terlihat sopan dan—" suara JY22 yang tiba-tiba teringat akan keluhan Jackson semalam.
Sontak Jackson memutar kepalanya cepat, menatap tak percaya JY22 yang entah kenapa bisa semudah itu menilai pria bernama Yien tersebut padahal mereka baru satu kali bertemu. "Dia itu berkepribadian ganda, hyung—Kita harus mengecek kembali riwayat hidupnya—" sela Jackson yang sudah memeluk dirinya sendiri.
Jawaban Jackson yang tiba-tiba, dan sedikit aneh menurut JY22 sukses membuat pria itu tertawa lepas. Ia mengerti jika Jackson sedikit lelah menghadapi targetnya kali ini, tapi tidakkah ini sedikit berlebihan bagi seorang Wang Jackson.
"Jangan mentertawaiku—" seru Jackson setengah berteriak. Jackson mencebik kesal.
Tak tega melihat wajah Jackson yang semakin jelek jika marah, maka JY22 menghentikan tawanya dengan sangat tidak rela. "Mungkin dia begitu karena kau tidak menarik minatnya—" ungkap JY22.
Kalimat yang terdengar barusan berhasil menghantam kepala Jackson yang buntu. "Maksudmu?" Jackson menatap JY22 serius kali ini.
"Kau pasti sudah tahu, jika pria bernama Tuan Yien itu selalu mendapatkan tempat terbaik dimanapun dia belajar...Dia punya otak yang cerdas...Oleh karena itu, kau juga harus menggunakan kemampuan terbaikmu agar membuatnya terpukau—" jelas JY22.
Jackson mengeryit, "Tapi kedua temannya, sepertinya bukanlah orang yang bisa membuat orang lain terpukau—" ujar Jackson ketika mengingat-ingat lagi tingkah Yugyeom dan juga Bambam yang menurutnya sangat konyol.
PLAK
Jackson terkejut saat sebuah pukulan tanggung mendarat dipaha kanannya. "YAA—KENAPA KAU MEMUKULKU, HYUNG?" pekik Jackson.
JY22 menatap sinis pria ceroboh disampingnya itu. "Tidakkah kau membaca semua file yang diberikan oleh RM09 dengan benar?"
Jackson termangu. File? File yang mana? Oh astaga... Jackson benar-benar ingin menjerit sekarang. Bagaimana bisa ia tidak membaca semuanya dengan detail. Kemudian pria itupun terlihat menghela nafasnya panjang.
"Pria yang bernama Yugyeom itu bintang basket disana, jika bukan karena desakan keluarganya, maka ia pasti sudah ada di tim basket nasional Korea—"
"Benarkah?" mata Jackson terbelalak, ia tak menyangka jika pemuda yang selalu bertingkah konyol dan manja itu adalah sosok yang mengagumkan.
"Kau meragukanku?" desis JY22, menyipitkan kedua matanya ke arah Jackson.
Jackson segera menggeleng. "Lalu bagaimana dengan yang satunya lagi?" tiba-tiba saja ia ingin mengetahui fakta tentang Bambam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Ever (COMPLETED)
FanfictionBagi HOMOPHOBIC harap segera meninggalkan lapak ini!