XXVIII

487 105 17
                                    

Note: (1) Harap memaklumi sikap Jaebum (2)Pada chapter ini akan terungkap siapa yang telah menyelamatkan Jaebum dan Jackson (3)Tidak perlu khawatir, kita telah memasuki  empat chapter terakhir (4)Minchan ucapkan terimakasih kepada seluruh pembaca yang telah mengikuti cerita ini dari awal hingga saat ini, LOVE YOU GUYS...

.

.

.

Happy reading...

.

.

.

[Apartement Ji95]

[Jaebum and Yien]

Setelah pintu tertutup, Yien pun melangkahkan kakinya perlahan menuju sebuah kursi yang terletak tak jauh dari tempat tidur Jaebum.

"Hyung—" panggil Yien ketika pemuda itu mendapati sosok Jaebum yang masih menutup matanya.

Saat indera pendengarannya menangkap suara sang istri, pria itu hanya bergumam saja sebagai balasan.

"Hm—Bagaimana kondisimu? Apa kau sudah merasa lebih baik?" tanya Yien dengan suara yang bergetar.

Jaebum membuka matanya perlahan, lalu, melirik sang istri melalui sudut matanya. "Aku baik-baik saja—" jawabnya. "Bagaimana denganmu?" tanya Jaebum setelahnya.

Yien mengangkat kepalanya yang sedaritadi tertunduk. Pemuda itupun menatap sang suami lembut. "Aku juga baik-baik saja—Hanya sedikit sakit pada pergelangan kakiku—" balasnya.

[HENING]

"Maaf—Maafkan aku—" ucap Yien pelan. Bersamaan dengan itu, Yien bisa merasakan seluruh beban pada hatinya mulai meluap ke permukaan dan merangkak naik menuju mulutnya. Iyah, pemuda itu tidak akan menahannya lagi.

"Seandainya aku mendengarkanmu dan tidak terus mempertanyakan sikapmu, maka semua tidak akan jadi seperti ini—" sambung pemuda itu. Penyesalan terdengar jelas dari nadanya.

[HENING]

Didalam posisinya, Jaebum tampak menghela nafasnya pendek. "Sudahlah—Aku juga bersalah karena tidak mengatakan kebenarannya sedari awal—" ujarnya yang kini tengah menatap langit-langit kamarnya.

[HENING]

"Hyung—" panggil Yien lagi usai netranya menangkap pemandangan dimana Jaebum kembali menutup matanya.

"Yien-ah—" sahut Jaebum. Pria itupun menggeser posisi kepalanya dan menatap Yien dengan sudut yang penuh. "Aku sudah mengambil keputusan—" suaranya pelan.

Yien mengangkat kepalanya. Dengan rasa penasarannya, pemuda itu tengah menunggu kelanjutan dari kalimat Jaebum.

"Seperti yang kau katakan sebelumnya—Hidup bersama memanglah tidak mungkin untuk kita berdua—Aku ingin mengakhiri pernikahan kita—" ujar Jaebum kemudian.

Never Ever (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang