Happy reading...
.
.
.
[Im Corporation]
Usai menerima kabar menghilangnya Yien, Youngjae yang panic pun berusaha untuk tenang. Pria itu berpikir sejenak, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi Jin dan juga Suga agar segera melacak keberadaan Yien ataupun Jinyoung. Firasatnya mengatakan jika peristiwa ini pastilah ada hubungannya dengan Jinyoung.
.
.
Setelah memastikan Jin dan Suga memahami instruksinya, maka Youngjae pun bersegera menuju ruangan Jaebum. Sesampainya disana, seperti biasa, tanpa meminta persetujuan si empunya ruangan, Youngjae sudah lebih dahulu memutar kenop pintu dan memasuki ruangan tersebut.
Jaebum yang mendapati sosok Youngjae telah berada didalam ruangannya, hanya menatap sekilas sahabatnya itu malas. Meski begitu, atensi pria itu segera teralihkan saat indera pendengarannya menangkap nada kecemasan pada suara Youngjae, ada getaran yang ketara disana. "Hyung—" panggil Youngjae gelisah.
Lantas, Jaebum mengangkat kepalanya dan menatap pria dihadapannya itu. "Ada apa?" tanyanya akhirnya.
Youngjae menghela nafasnya pendek. "Maafkan aku, aku baru saja menerima penggilan dari V, dan ia mengatakan jika Yien menghilang—" ujar Youngjae lirih.
Mendengar penuturan Youngjae, Jaebum terlihat shocked awalnya. Akan tetapi, pria itu masih berusaha untuk mengendalikan dirinya. "Dimana V terakhir kali bersamanya?" suara Jaebum pelan.
"Dikampus—" balas Youngjae cepat.
"Kau sudah meminta orang-orang kita mencarinya?" tanya Jaebum memastikan apakah sahabatnya itu telah mengambil tindakan atau belum.
Youngjae pun menganggukkan kepalanya lemah. "Aku sudah meminta bantuan Jin dan juga Suga—"
Jaebum pun terlihat menghembuskan nafasnya pendek.
"Aku—Aku hanya takut ini adalah perbuatan Jinyoung—Bukankah ia tengah mengincar Yien?—" tutur Youngjae.
Jaebum hanya diam, tak merespon perkataan sahabatnya itu. Walaupun begitu, nuraninya jelas membenarkan dugaan Youngjae, mengingat kembali apa yang terakhir kali Jinyoung katakan padanya saat terakhir keduanya bertemu. Jauh dalam hatinya, ia hanya berharap agar Jinyoung tidak melakukan hal buruk apapun pada Yien.
.
.
.
[Disuatu tempat — Tempat Penyekapan Yien]
Setelah berhasil menangkap Yien dengan mudah, maka JY22 dan juga rekannya segera membawa pemuda malang tersebut menuju tempat persembunyian mereka seraya menunggu kedatangan RM09.
"Kau sudah menghubungi RM09?" tanya JY22 memastikan.
Rekannya pun segera mengangguk cepat.
JY22 balas tersenyum. "Jika semudah ini, kenapa harus mengirim Jackson untuk melakukan drama anak-anak—" gumam JY22 seraya mengangkat tubuh Yien yang ternyata cukuplah ringan. Lalu, dengan hait-hati ia membaringkan tubuh pemuda itu diatas sofa.
"Apa kita perlu mengikatnya?" suara rekannya yang kini telah turut mendudukan dirinya nyaman disalah satu kursi yang ada disana.
JY22 tampak berpikir sejenak. "Tidak perlu, borgol saja—" serunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Ever (COMPLETED)
FanfictionBagi HOMOPHOBIC harap segera meninggalkan lapak ini!