Happy reading
.
.
.
[Lokasi Pertemuan—]
[Youngjae]
Setelah hampir setengah jam mengendap-endap, akhirnya pria bernama Choi Youngjae itupun menyerah. Ini memang bukanlah caranya. Oleh karena itu, dengan langkah mantapnya, pria itupun memilih terang-terangan menyusuri tiap ruangan yang ada disana, tentunya dengan sikap siaga penuh.
.
"Kenapa tidak ada orang? Apa Jaebum hyung memberikan lokasi yang salah?" suaranya, bermonolog pada dirinya sendiri usai dirinya tidak menemukan siapapun pada tiap ruangan yang ia lalui.
Pria itupun terdengar berdecak keras.
.
DUAAARRRR
Ditengah kebingungannya, tiba-tiba saja indera pendengarannya menangkap suara tembakan dari lantai diatasnya. Sontak, pria itupun bergegas menuju sumber suara. Akan tetapi, langkahnya terhenti ketika netranya menangkap beberapa orang pria bersetelan serba hitam dengan pistol digenggaman mereka. Hal ini jelas mengejutkan Youngjae.
"Seharusnya aku mendengarkan Jaebum hyung—" gumamnya pelan seraya menyesali pilihannya untuk bergerak secara terang-terangan.
.
.
.
[Yien, J97 and V]
Setelah berhasil membawa Yien keluar dari gedung tersebut, dengan langkah hati-hatinya, J97 melanjutkan langkahnya menuju mobil mereka, lebih tepatnya mobil yang ia dan V tumpangi.
.
"Tuan muda—" suara V yang setengah berteriak usai netranya menangkap sosok Yien yang berjalan tertatih-tatih, seraya berlari kecil kearah Yien dan juga J97.
"Kau baik-baik saja?" ini masih suara V yang khawatir.
"Aku rasa dia terluka cukup serius dibeberapa bagian, terutama kakinya—" jelas J97.
V pun terlihat menghembuskan nafasnya berat. "Yi—"
"Ja—Jaebum hyung masih didalam sana—Dia terluka—" ucap Yien lemah.
Sontak, V pun membulatkan matanya lebar. Nafasnya terasa semakin berat sekarang. Didalam pikiran pemuda itu, apakah lawannya memanglah seberbahaya itu?
Tidak kunjung mendapat respon dari J97 dan juga V, Yien yang tengah putus asa pun menarik lengan supirnya itu dan meremasnya kuat. "Kumohon, selamatkan Jaebum hyung—" pintanya lirih. "Kumohon—" suara pemuda itu lagi.
"Baiklah, kami akan kesana dan menyelamatkannya—" ucap V, berusaha menenangkan tuannya itu.
Beberapa saat kemudian, J97 menggelengkan kepalanya. "Sebaiknya aku saja yang kembali masuk—Kalian menjauhlah darisini—"
Yien yang tidak suka dengan gagasan J97 berniat membantah pemuda disampingnya itu.
Menyadari hal itu, J97 berkata, "Dengar, jika kau kembali tertangkap, maka semua usaha yang kami lakukan akan sia-sia—"
V yang tadinya diam sebab ia sedikit ragu akan keputusan J97, akhirnya mengangguk paham. Kini, pemuda yang berstatus sebagai supir Yien itupun menatap tuannya lembut. "Sebaiknya kita pergi darisini—Percayakan Jaebum hyung pada mereka, hm—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Ever (COMPLETED)
FanfictionBagi HOMOPHOBIC harap segera meninggalkan lapak ini!