🌟 8. [Don't Cry]

815 70 10
                                    

Nara masih berada di backstage bersama para member Bangtan yang sedang mengobrol sambil duduk-duduk di sofa panjang. Sementara Nara sibuk memastikan barang-barang para member tidak ada yang tertinggal. Ia berlari keluar masuk backstage untuk menaruh barang-barang ke mobil, sambil sesekali meregangkan otot-otot tubuhnya yang cukup lelah karena bekerja sejak pagi.

"Nara~ssi! Duduk dan minumlah air dulu, kau sedari tadi sibuk berlarian. Aku tahu kau lelah." Ucap Hoseok yang memang sedari tadi melihat Nara bolak-balik kesana-kemari.

"A--aniyo, aku akan duduk dan minum saat memastikan semuanya tidak ada yang tertinggal." Jawab Nara.

"Yaa...kau benar-benar pekerja keras. Tapi kau perlu minum. Kau tidak bisa terus-terusan bekerja begitu. Bisa-bisa tubuhmu mengalami dehidrasi." Taehyung menimpali.

Nara masih berdiri dengan kikuk sambil membawa beberapa pakaian milik Bangtan yang sejak tadi memang sudah ia bawa untuk dimasukkan ke dalam tas dan ia taruh di mobil.

"Ambil ini." Nara terkejut ketika tiba-tiba Seokjin mendekat dan memberikannya sebotol air mineral.

Bukannya langsung mengambil botol itu dan meminumnya, Nara justru menatap botol itu bingung. Baru ketika Seokjin menaikkan alisnya untuk meyakinkan

"Umm...ne...kamsahamnida oppa." Nara membungkukkan badannya sedikit sambil menerima botol itu dan membiarkan Seokjin kembali ke tempatnya duduk semula bersama member lain.

Nara memilih sebuah sudut yang agak terpencil dari keramaian, sengaja karena menurutnya, istirahat yang sesungguhnya adalah ketika dirinya sendirian tanpa ada apa pun yang menginterupsi. Ia melihat ada bangku panjang dan memutuskan duduk di sana. Ia meletakkan pakaian-pakaian yang tadi ia bawa di samping tempatnya duduk, kemudian membuka botol dan meminumnya. Benar-benar melegakan, ia bisa duduk dan minum seperti ini. Nara tidak memungkiri, tubuhnya lelah karena bekerja seharian mengurus ini itu. Namun ia juga tidak bermaksud munafik dengan mengatakan bahwa dia masih harus membereskan banyak hal kepada member Bangtan tadi saat ia berusaha menolak untuk istirahat. Pada kenyataannya, pekerjaan Nara memang masih banyak. Barang-barang yang belum diangkut ke dalam mobil dan masih tersebar di backstage adalah pekerjaannya selanjutnya.

Tak lama, ponsel di saku mantelnya berdering menandakan panggilan masuk.

"Aish, anak ini benar-benar," Nara mengumpat kesal ketika mendapati nama yang terpampang di layar ponselnya adalah nama Mi Ran. Sudah berkali-kali ia mendapati telepon dari Mi Ran, namun ia abaikan karena sedang sibuk bekerja.

"Wae Mi Ran~ah? Apa kau tidak tahu aku sedang bekerja? Kenapa kau terus menerus meneleponku?"

"Nara~ya, kau harus melihat ini." Mi Ran terdengar serius, padahal biasanya, setelah diomeli begitu oleh Nara, dia akan ikut-ikutan balas mengomel.

"Melihat apa? Kau mengecat rambutmu lagi agar terlihat seperti girlband?" Nara tidak ambil pusing dengan sikap aneh Mi Ran.

"Aniya! Ini lebih mengkhawatirkan. Terutama untukmu." Mi Ran sedikit meninggikan suaranya agar Nara percaya apa yang akan ia katakan adalah hal yang serius.

"Lalu apa?" Tanya Nara.

"Kau bisa melihatnya sendiri di akun instagrammu."

Nara mengerutkan kening tak mengerti.

"Kau lihat saja sendiri, ini gawat. Kau harus menemukan cara untuk menyelesaikannya dan untuk menjaga nama artismu."

Nara semakin tak mengerti apa yang dikatakan Mi Ran.

"Ya! Apa maksudmu? Apa yang gawat? Mengapa aku harus menjaga nama Bangtan?" Tanya Nara.

"Mianhae, ada pelanggan, aku harus kembali bekerja. Aku sudah lega karena sudah memberi tahumu. Sampai jumpa di rumah."

Can I Touch Your Heart?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang