I See My Future [Yeji x Lia]

21

Yeji dan Lia jadi belajar bersama, tapi yang namanya Yeji mana betah belajar lama-lama. Ia ingin pulang namun ditahan Lia.

"Kenapa?"

Yeji yang ingin bangkit dari duduknya pun mengurungkan niatnya.

"Yeji bobo sini aja ya?"

Posisi Lia yang menaruh kepalanya diatas meja belajarnya dengan satu tangannya yang menggenggam pergelangan tangan Yeji.

"Ah gamau ah nanti kamu gajadi belajar malah pacaran sama Yeji, Yeji gamau ganggu Lia, Lia harus belajar yang bener"

Lah kesambet apaan nih si Yeji, biasanya juga mau-mau aja diajakin tidur dirumah Lia, tapi gak se kamar loh ya, bahaya.

Lia menggelengkan kepalanya sambil memasang wajah cemberut.

"Anniyo, Yeji disini aja temenin Lia"

Lia mengubah genggamannya menjadi pelukan di lengan Yeji. Yeji melihat sikap Lia yang begitu manja pun tersenyum licik.

"Gakmau"

"Harus mau"

"Gak"

"Mau"

"Cium dulu"

"Eh?"

"...."

Lia terdiam sejenak, kemudian mau tak mau mengikuti perintah Yeji. Ia berdiri dari duduknya kemudian mendekatkan wajahnya karena posis mereka yang berhadapan dan meja belajar yang menghalangi mereka berdua.

Chu~

Chu~

Chu~

Kecupan di pipi Yeji terdengar nyaring di telinga. Yeji tersenyum kemudian mengacak-acak rambut Lia.

"Udah gih lanjutin belajarnya"

"Yeji?"

Yeji mengerutkan dahinya

"apanya?"

"Yeji ga belajar?"

"Gak mau ah, dadah Yeji mau abisin jajan Lia aja dibawah"

"EHH GAKBOLEH GAKBOLEH. YEJI, AWAS AJA KALO DI ABISIN"

Lia berteriak ketika Yeji lari begitu saja. Ia ingin mengejarnya namun ingat dengan belajarnya, kemudian ia mengurungkan niatnya. Toh kalo jajannya abis tinggal minta lagi aja ke Yeji, gampang kan.

Tak lama kemudian Yeji kembali dengan membawa satu plastik besar yang berisikan jajan jajan yang telah dibeli tadi siang bersama Lia

"Lia, duduk dilantai bentar dong"

Lia mengerutkan dahinya menandakan kalau ia tak paham dengan perintah Yeji.

"Ih ada apa, terus itu kenapa plastiknya kamu bawa kesini ihh"

"Udah nurut aja, sebentar aja kok"

Lia pun hanya nurut dengan perintah Yeji. Yeji kemudian berjalan menghampiri Lia dengan riangnya,kemudian ia menumpahkan semua jajan yang ada didalam plastik tersebut.