4. Caravan

1.5K 54 0
                                    

Sinar bulan sepenggal membantu menerangi sekeliling caravan yang gelap. Caravan itu sebenarnya adalah sebuah kedai kopi di puncak bukit daerah Sentul. Mereka berhenti sejenak dalam perjalanan menuju vila milik orangtua Alfredo.

" Gue ngantuk nih, ngopi sebentar ya mumpung ketemu warung kopi." Zulfikar yang kebagian nyetir mobil kali itu segera menghentikan kendaraan yang mereka tumpangi di sisi barat caravan yang dihiasi lampion dan lampu led yang ditata cantik. Berlima anak muda itu keluar dari mobil yang ditumpanginya.

Dari caravan di puncak bukit ini terlihat gemerlap lampu sebagian kota dan perumahan yang semarak di kejauhan. Kania merentangkan tangannya dan menghirup nafas panjang. Dia menolehkan kepala pada Zulfikar yang tengah bertanya kepadanya.

" Lu mau minum apa, Nia?"
" Cappucino panas satu ya, Zul."
" Gue samain Kania aja deh." Sahut Andara.
" Gue juga sama Kania dan Dara." Marini menimpali.
" Gue ikut lu aja Zul, kopi item." Alfredo bersuara.

Mereka duduk di sebuah meja panjang dengan pemandangan kota dari kejauhan terhampar di depannya. Semua terdiam menikmati suasana malam, sibuk dengan pikiran dalam benak masing-masing. Pengunjung kedai kopi ini cukup ramai, didominasi oleh pasangan muda mudi. Suasananya memang sangat romantis; lampu LED kecil aneka warna menggantung di kawat menghiasi langit-langit tenda sampai bagian luar yang didominasi lampion aneka warna, juga lilin-lilin kecil yang dipasang di setiap meja ditambah dengan alunan live music yang melantunkan lagu-lagu hits romantis masa kini.

Kania mulai menyeruput cappucino favoritnya. Ingatannya berputar pada kejadian tadi siang. Saat itu ia dan teman- temannya tengah asyik berbincang di sebuah kafe di daerah Kemang. Setelah beberapa saat menikmati euforia selesai ujian nasional bersama sahabat-sahabatnya, dia harus meredam keterkejutan yang memberatkan batinnya.

Di depan mata lelaki yang menjadi pujaan nomor satu di hatinya dengan santai dan penuh senyum bahagia menggandeng perempuan cantik nan seksi. Kania berusaha keras menetralkan sedih dan kecewa dengan bercanda dengan teman-temannya. Seakan paham dengan suasana hatinya, Andara, Marini, Zulfikar dan Edo meladeni kelakar itu dengan suka cita dan heboh. Menjadikan pojok kafe dengan sofa hijau itu riuh gempita.

" Waduh rame bener, kayaknya seru nih obrolannya." Semua kepala berpaling ke arah suara yang menyapa mereka.

" Seru banget Mas Kejora. Kayak lomba makan kerupuk pas acara tujuh belasan," Jawab Zulfikar.

" Boleh ikutan dong."
Suasana hening sesaat. Semua mata saling berpandangan saling memberi kode dengan kepala atau mata.

" Yakin mau ikutan ? Ini kan cuma obrolan gak guna anak tujuh belas tahun," jawab Kania penuh sangsi.

" Aku juga pernah melewati tujuh belas tahun, Kania. Pasti nyambung lah sama kalian." Sambut Kejora dengan senyum riangnya yang memukau.

" Trus, pacar seksi Mas Jora itu mau dikemanakan? Pasti nggak rela lah ngeliat pacarnya ngelawak bareng anak SMA." Kania menyerangnya dengan nada mencemooh sambil menunjuk teman wanita yang duduk di kejauhan. Alfredo mengalungkan tangannya pada punggung Kania. Tangan kanannya menepuk bahu gadis itu. Melihat itu Kejora spontan memberikan tatapan tajam yang sulit diartikan pada Alfredo.

Kejora menarik napas dan menghembuskanya dengan berat.
Ditatapnya Kania dalam. Tatapan itu membuat mata Kania terkunci dan tubuhnya seolah membeku.

" Kania, jauh hari sebelumnya kita sudah sepakat kan, begitu kamu selesai melewati ujian nasional di sekolahmu, kita akan memulai bimbingan untuk mempersiapka tes masuk kuliahmu di MIT, Harvard atau Oxford. Bagaimana, masih ingat kan?"

Hening

" Ya nggak harus langsung seperti itu kan, Mas?" Kania menjawab dengan berat hati

"Maksud kamu? Ini waktunya terus berjalan lho. Kamu kalau niat ingin lulus nggak bisa bersantai ria. Kita harus bergegas cepat karena saingannya ketat. Itu sekolah kelas Wahid dunia, Kania." Kejora berkata pelan penuh penekanan. Pandangan matanya tak lepas dari gadis SMA yang ada di seberangnya.

Kemilau Cinta Kania (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang