Bahagia apapun kondisinya. Itu moto mereka beberapa hari ini. Kondisi Kania sudah membaik dua jam ini. Untuk sementara dia bisa senang karena tidak ada jarum suntik yang sempat menancap barang sebentar di tangannya. Tapi Zachary masih terus membuntuti mengawasinya, dan itu membuat Kania kesal.
Kapal mereka telah bersauh tak jauh dari dermaga kecil yang terdapat di sebuah resort di Koh Phi Phi (Pulau Phi Phi) Thailand ketika hari masih pagi. Pulau Phi-Phi ini merupakan bagian dari provinsi Krabi Thailand. Sebenarnya lokasi pulau Phi Phi ini berdekatan dengan Phuket. Phi Phi ini sebenarnya terdapat dua pulau besar yaitu Phi Phi Don dan Phi Phi Leh yang terletak di teluk Andaman. Phi Phi Don memiliki ukuran yang lebih luas dibandingkan dengan Phi Phi leh (Dalam bahasa Thailand don berarti besar dan leh adalah kecil). Pemerintah Thailand menerapkan daerah ini sebagai daerah zona polusi, sehingga nyaris tidak ada kendaraan bermotor yang hilir mudik di dua pulau ini.
Keluarga Andara memiliki cottage, hotel and restaurant di pulau ini yang dikelola oleh kakaknya Willy. Pasir yang putih laut yang hijau tosca memang seolah mempunyai daya tarik kuat mengundang orang untuk berenang. William mulai memprovokasi semua yang ikut untuk berenang dengan meloncat dari buritan kapal.
" Hi guys, nggak afdol nih kayaknya sebelum ke cottage kita terjun ke laut dari kapal dan berenang sampai ke pantai, bagaimana?"
"Oke"
"Setuju"
"Siap!"
" Siapa takut?"Dara dan Marini sudah berlari ke kamar mengganti dengan pakaian renang. Hal yang sama juga dilakukan oleh Edo dan Izul ke kamar mereka. Kania mengikuti langkah kedua teman perempuannya yang telah berlari lebih dulu menuju kamar mereka, namun langkahnya terhenti ketika tangannya ditahan oleh seseorang.
" Eh, tunggu dulu ! Kamu mau kemana ?"
" Ke kamar lah, mau ganti baju. Mau apa lagi?"
" Nggak usah lah kamu ikut mereka berenang ya, Kania."
" Emangnya kenapa Bang?"
" Kondisi kamu belum pulih benar, lho."
" Aku sudah sehat kok. Abang nggak perlu takut. Makasih udah nge-khawatir-in aku." Kania melepaskan cekalan tangan Zachary lalu berjalan dengan cepat ke arah kamar .Suara sorak sorai sudah terdengar di bawah. Kania melambaikan tangannya pada mereka yang sedang berenang. Willy berteriak memanggilnya.
" Ayo Kania, terjun. Jangan takut, aku akan menyelamatkanmu di sini." Willy berteriak.
" Come on Honey, JUMP ...JUMP....JUMP !" Edo menyemangati.
" Jangan cemen lu, Nia ! Ayo cepetan lompat !" Suara Zulfikar dan Marini bersemangat memanggil namanya untuk segera terjun ke laut. Kania tertawa.
" Tunggu ya sebentar. " Suaranya disambut sorak sorai teman-temannya yang ada di bawah. Dia sudah naik ke ujung buritan, tapi Zack menahannya.
" Kania, don't jump !" Zachary memegang pergelangan tangan Kania.
" Apaan sih? Lepasin tanganku Bang!"
" Bang Zack, lepasin dia. Biarkan Kania terjun. Aku akan menjaganya di bawah." Teriak Willy kembali. Zachary akhirnya dengan berat hati melepaskan cekalan tangannya dan Kania segera terjun diiiringi dengan teriakannya.
Byurr...
Suara tawa, sorak sorai, siulan dan tepukan tangan bergema. Kania berenang muncul ke permukaan, dia tersenyum, rasanya lega dan senang. Dia berenang ke arah perahu karet, beberapa ABK membantunya menaiki perahu karet. Dia menerima pelampung yang diulurkan seorang ABK kepadanya. dipakainya pelampung itu dengan cepat. Dia mengamati teman-temannya, di kejauan tampak Willy mengajari Dara dan Marini bermain paddling. Sepertinya Edo dan Zul sudah mulai bisa mencobanya walau beberapa kali tergelincir dan tercebur ke laut tapi mereka tetap tertawa-tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kemilau Cinta Kania (Complete)
ChickLitPutus cinta itu mungkin lebih baik ketimbang di PHP. Dibilang teman tapi deket dan sayang banget, selalu kasih perhatian tapi nggak pernah ucapkan "tiga kata keramat". Kania nggak bisa ge er karena perlakuan Kejora hampir sama pada semua wanita, ap...