14. Lilian

1K 41 0
                                    

Hari masih pagi sekali ketika  kedua gadis itu keluar dari apartemen mewah. Terpaan angin pagi yang sejuk menerpa wajah keduanya. Diiringi kicauan burung yang ramai di sekitar rimbunan pepohonan dan taman di sekitar apartemen itu seolah menyapa dan memberi semangat kepada keduanya. Hari yang indah, kedua gadis itu saling menoleh,  bertatapan dan tersenyum. Mereka  bergandengan tangan, melangkah dengan ceria, bergegas menuju halte bis yang tak jauh dari apartemen tersebut.

Mereka masih saja tersenyum. Masih ingat dalam benak mereka kegigihan yang mereka lakukan semalam mempertahankan pendapat di depan Suzu, Bu Lucy dan Zachary agar bisa pergi ke kampus pagi ini menggunakan kendaraan umum.  Kakek Andara, si raja kapal Asia itu sudah jelas ingin memanjakan cucu perempuan kesayangannya dengan memberikan mobil mewah yang bisa digunakan untuk pulang dan pergi ke kampus. Tentu saja Andara menolaknya dengan halus. Yang benar saja, dimana rasa petualangannya jika dia harus naik turun mobil mewah. Selain itu dia antipati karena pasti tidak akan nyaman jadi pusat perhatian di kampus. Masak sih mahasiswa tingkat pertama yang baru mulai kuliah sudah bawa mobil mewah. 

Termasuk hari ini, Lilian memaksa menyuruh orang mengantar mereka alasan kakeknya karena takut dua gadis kesayanganya tersesat di Singapore.

WHAT? Mereka sudah tiga kali datang ke kampus dengan diantar dan  sudah hapal dengan sendirinya jalan pulang pergi dari apartemen ke kampus. Hello, ini Singapore yang jauh lebih kecil dari Jakarta, mengapa harus takut tersesat? Andara dan Kania sudah terlalu sering membaca artikel, blogger dan nonton you tube chanel pengalaman banyak orang yang belajar dan bekerja di luar negeri dan ingin mencicipi kehidupan seperti itu. Mereka sudah lama memendam impian tinggal di negara asing dan hidup mandiri termasuk kemana-mana menggunakan fasilitas umum. Namun, ada lagi alasan mereka tidak mau dikawal hari ini dan diantar kemana-mana karena rahasia kecil Kania.

Kania, gadis bungsu keluarga Tedjokusumo itu punya pemikiran yang sama.  Ayahnya pengusaha properti multinasional dan memiliki jaringan bisnis perhotelan di kawasan Asia Tenggara. Shinta, ibu Kania awalnya berprofesi sebagai dosen di sebuah universitas swasta di Bandung, namun semenjak kelahiran  Kania, dia memilih pensiun dini dan membuka bisnis perhiasan dan menjalankan bisnis catering serta restaurant khusus makanan organik yang sebagian besar pelanggannya adalah kaum vegan dan " diet fighter". Meskipun orang tua Kania masih sangat mampu membiayai full pendidikannya di Singapore dan memberikan fasilitas apartemen yang besar dengan fasilitas lengkap di sana, namun dia masih berupaya untuk mendapatkan fasilitas bea siswa.

Dewi keberuntungan berada di pihaknya, Kania mendapat Asian Undergraduate Scholarship  dari kampusnya. "Sayang uangnya", itu yang menjadi alasannya sehingga melamar untuk mengambil beasiswa di kampusnya.  Orang tua Kania tidak mengetahui ini, hanya Andara sahabatnya yang tahu dan mereka bersepakat untuk merahasiakannya. Kania bertekad untuk membiayai kuliahnya sendiri.

Kania, Zulfikar dan Andara sudah bersahabat mulai zaman seragam putih biru. Berbeda dengan Zulfikar, selama enam tahun sekolah takdir selalu menempatkan Kania dan Andara dalam satu kelas. Mereka sudah sangat hafal luar dalam sifat dan kebiasaan juga mengenal keluarga masing-masing. Mungkin keadaan mereka yang merupakan anak perempuan bungsu yang menjadi perekatnya karena merasa senasib tidak memiliki saudara perempuan. Meskipun persahabatan mereka naik dan turun,  tapi hati mereka terpaut layaknya saudara kandung. Keluarga mereka pun sudah saling mengenal dan sangat akrab.

Mengenal Kania, perangai dan tingkah lakunya membuat sebagian besar keluarga Andara terutama Bu Lucy dan Engkong Tobi jatuh hati pada gadis berkulit kuning Langsat dan tinggi semampai itu. Mereka berharap Kania bisa berjodoh dengan salah satu anggota keluarga mereka. Pucuk dicinta, ulam tiba: nampaknya Zachary yang telah jatuh hati pada gadis manis itu.

Hari ini Kania dan Andara akan registrasi ulang dan minggu depan mereka sudah bisa  memulai perkuliahan yang baru. Langkah mereka mantap memasuki gedung itu. Sudah banyak orang disana dan tampaknya sebagian besar adalah mahasiswa baru seperti mereka. Mahasiswa itu secara tertib mengantri untuk mendapatkan pelayanan. Seorang gadis berkulit sawo matang dan bermata sipit dan tubuh mungil tengah maju dan duduk didepan meja mengahadap pegawai administrasi untuk memverifikasi beberapa berkas juga dokumen.

Kemilau Cinta Kania (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang