32. Maldives

1.2K 48 1
                                    

Zack menggenggam tangan istrinya dengan kuat. Dia tahu saat take off dan akan landing adalah saat yang menegangkan buat Kania. Dia palingan kepalanya melihat istrinya sedang memejamkan matanya.
Lima belas menit berlalu, lampu memasang seat belt sudah mati. Berarti penerbangan sudah relatif aman. Tangan kirinya menepuk perlahan lengan Kania.

" It' s okay honey." Kania membuka matanya. Bersamaan dengan itu seorang pramugari datang mendekati mereka membawakan troli berisi makanan.

" Mr. Chang - Mrs. Chang,  kami akan  menyediakan makan siang untuk anda berdua. Ada soto ayam, nasi cah sawi daging, nasi goreng kambing, tenderloin steak, atau anda ingin sesuatu mungkin ? "
Kania dan Zachary saling berpandangan.

" Saya ingin teh panas, dan makannya nanti dulu saja. Kepala saya agak pusing," jawab Kania.

" Tolong berikan saya soto ayam yang panas ya." Pramugari itu mengangguk dan pamit dari hadapan mereka. Zachary menoleh ke arah istrinya.

" Kamu belum makan siang, dinda. "

" Lagi nggak kepengen, Bang." Kania mengalihkan pandangannya ke ponsel dan memainkannya.

" Kamu harus makan biar sedikit, dinda.  Abang nggak mau maag kamu kambuh ya." Kania menatap suaminya malas.

" Aku makan roti aja atau biscuit ya. Nanti aku celup-celupin ke teh. " Ucap Kania singkat. Zachary menarik nafas panjang tanda menyerah. Dia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah pantry . Tak lama kemudian dia kembali dan mengelus kepala Kania. Mata Kania yang tadinya terpejam mulai terbuka dan melihat suaminya tersenyum.

"Makan dulu sayang." Zack menyerahkan teh panas setelah Kania membuka meja lipat di samping tempat duduknya. Kania mulai  menyeruput teh panasnya beberapa kali  dan menggigit biskuitnya.

" Enak ?"

" Lumayan Bang."

" Cobain ini deh." Zachary mengulurkan satu sendok nasi, suwiran daging ayam beserta kuah soto ke depan mulut Kania. Kania menggeleng dan menunjukkan mimik enggan.

" Bang..."

"Coba dulu setelah baru komentar. " Kania menggeleng lagi.

" Ayolah... satu suap saja.  Coba dulu! "
Akhirnya setelah menghela nafas panjang Kania menerima  suapan dari suaminya. Dibiarkannya Zack terus memperhatikannya.

" Nah gimana, enak kan ?" Kania mengangguk.

" Abang pesanin ya dinda?"

"Tapi jangan banyak-banyak lho. Nanti kalau nggak habis bagaimana?"

" Nanti abang yang bantu habiskan." 

" Deal" Zack segera memanggil pramugari untuk menyiapkan soto ayam bagi Kania.

" Kamu harus fit betul staminanya lho, dinda. Jadwal kita padat di sana. Ini masih empat jam lagi."

" Kemana sih kita, Bang ? Masak sih kalau ke Phuket sampai selama itu?"

Zachary tertawa kecil sembari menaikkan alis membuat mimik lucu seolah sedang berpikir untuk menggoda istrinya.  Kania memukul lengan suaminya, tapi malah ditanggapi dengan tawa oleh Zack.

"Segitunya yang nyimpen rahasia." Tambah keras suara tawa Zack . Kania mencebik kesal.

"Nanti kan juga kamu tahu, sayang. "
Mereka masih asyik mengobrol dan saling menggoda dengan ejekan dan canda ringan.  

" Aku ngantuk Bang."

" Ya udah tidur aja sayang.  Kamu harus istirahat yang cukup.  Aku yakin setelah kamu sampai sana, nggak akan  bisa tidur. " Kania mengerutkan alisnya.

Kemilau Cinta Kania (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang