16. Gala Dinner

1K 39 4
                                    

Kania tidak menyangka kalau Zachary membawanya ke Ballroom terbesar di Asia Tenggara di salah satu hotel ternama di teluk Singapura. Malam itu langit berbintang dengan bulan yang tampak separuh memancarkan sinarnya. Begitu keluar dari porsche-nya, Zachary menyerahkan kunci mobilnya pada petugas valet. Dia berjalan memutar dan menjemput Kania, mengulurkan tangan kanannya untuk membimbing Kania keluar. Kania tersenyum kecil, tampak ragu di wajahnya. Zachary sedikit mengangguk. " Jangan jauh-jauh dariku Kania," begitu ucapnya. Kania mengangguk kembali dan menerima uluran tangan Zack. Pria itu menggenggam tangan Kania dengan kuat seolah memberi kekuatan untuk tampil percaya diri berjalan di sampingnya. Ini bukan hal baru bagi Kania. Dia beberapa kali diajak orangtuanya dan Andri kakaknya untuk menghadiri acara jamuan makan resmi. Namun, ini adalah pertama kalinya pergi dengan lelaki di luar keluarganya, dan dia kesulitan menutupi kegugupannya.

Halaman hotel sudah ramai. Tampak wartawan mulai menyemut di sana dengan semaraknya pendaran lampu blitz seperti kunang-kunang yang sedang "party". Zack menoleh ke samping kirinya dan menemukan Kania memperhatikan keramaian di sana. Dia menyentuh lengan gadis itu. " Hey..." , sapanya. Gadis itu menoleh ke arahnya sambil menggigit bibirnya dan tatapan bingung menandakan dia sedang gugup. Hal ini yang membuat Zack sangat gemas padanya..

" Are you nervous ?" tanyanya lagi. Kania mengangkat kedua bahunya sembari menggerakkan kepalanya ke bahu kanan.

" Yeah, just a little bit. Abang gak bilang sih kalau bakalan banyak wartawan. " Zachary menggenggam tangannya kuat.

" It's gonna be fine, Kania. Don't worry. Keep in my side, okay?" Zack masih menggenggam tangannya, tersenyum dan memandang dalam seolah mensugesti gadis itu. Kania menghela nafas dan menatapnya tersenyum kecil.

" Oke Bang. Let's do it !" Zack membuka pintu di sebelahnya dan jalan memutari mobilnya, menyerahkan kunci mobilnya pada petugas valet dan membuka pintu di samping Kania. Tangannya terjulur pada gadis itu, dan disambut Kania dengan suka cita. Kania melingkarkan tangannya pada lengan kiri Zack. Zack membimbingnya berjalan. Sejenak tangan kanan Zack menggenggam telapak tangan Kania yang berada di lengan kirinya memberinya sugesti untuk tidak perlu khawatir. Mereka berjalan bersisian dan tersenyum pada beberapa orang yang menyapa. Seolah mendapat mangsa baru, seketika para kuli tinta itu berbalik menyerang mereka memberi serentetan pertanyaan dan terpaan kilau lampu Blitz yang membutakan. Zack menyadari situasi ini jika dibiarkan akan membuat Kania merasa tersudut, dia berbisik pada Kania untuk mempercepat langkahnya masuk ke dalam hotel. Kania mengeratkan genggaman pada lengan Zack memberi kode pada lelaki itu tentang kegusaran hatinya.  Sembari tetap mengumbar senyum, mereka mempercepat langkah hingga selamat masuk ke dalam hotel.

Beberapa kali Zack terlihat melambaikan tangan dan bersalaman pada kenalan yang menyapanya. Beberapa orang bertanya tentang Kania, tak jarang yang menyangka Kania adalah keponakannya dan mereka meminta ijin untuk menjodohkan Kania dengan anak atau cucu lelaki mereka. Hal ini tentu saja membuat Zachary kesal karena merasa dirinya seperti seorang pedofil.

Benarkah dia kelihatan se tua itu ? Oh Gosh! .

Ditambah dengan kelakuan beberapa pemuda dengan umur di bawahnya yang mencoba mendekati mereka dan terang-terangan minta berkenalan dengan Kania dan sedikit melakukan flirting. Untung Kania masih bersikap wajar dan tidak meladeni upaya genit mereka serta menolak dengan halus setiap ada yang meminta nomor ponselnya. Hati Zack sedikit tenang.

Semakin lama semakin banyak pria yang mencoba mendekatinya juga ibu-ibu yang bertanya padanya tentang Kania karena berniat menjodohkan anak mereka. Wajah Kania membawa hoki, begitu bisikan mereka di telinganya. Kania sangat jengah. Zachary tidak tahan lagi, dia tidak menyangka bahwa dengan mengajak Kania harus menghadapi situasi yang menyebalkan ini. Beberapa pria yang lebih muda dengan berani melancarkan aksi pamer dan merayu pada Kania tepat di depan matanya. Rasanya bagai kebakaran jenggot, dengan tegas dan suara keras Zachary memperkenalkan Kania sebagai tunangannya. Zack tidak mau ambil resiko ditikung oleh pemuda lain apalagi yang lebih muda darinya.

Kemilau Cinta Kania (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang