Kemilau Cinta Kania (Complete)

10. Pejuang Ikhlas

Hari yang ditunggu telah tiba. Pengumuman kelulusan melalui email sudah diumumkan tiga jam yang lalu. Setelah Andara yang berteriak kegirangan tanda dia lulus mengambil jurusan ekonomi bisnis, dia terus mendesak sahabatnya juga membuka email. Kania justru malas dan terlihat acuh yang membuat sahabat-sahabatnya gregetan. Setelah dipaksa menyerahkan identitas email beserta password-nya maka Andara dan Marini dengan tidak sabaran membuka inbox email-nya dan seketika mereka menjerit kegirangan lalu dalam hitungan detik berebut memeluk Kania. Yang dipeluk cuma memberikan senyum kecil dan mengangkat bahunya.  Teriakan Andara dan Marini itu membuat Bu Shinta datang dengan tergesa.

" Ada apa Dara, Rini ?"

" Tante, Kania lulus Arsitektur NUS!" Kedua gadis itu berkata dengan sangat antusiaas, Marini bertepuk tangan dan Andara yang mengacak-acak rambut Kania tanda gemas. Seketika bahagia dan haru menghiasi wajah Bu Shinta.

" Subhanallah, alhamdulillah...

Oh, my sweety baby, Mamah tahu kamu princess memang anak yang pintar dan bisa diandalkan." Lanjutnya lagi sambil memeluk dan mencium pipi Kania. Seperti tadi Kania hanya merespon dengan senyuman kecil.

" Eh, Kumaha sih ? Kunaon atuh meni goreng kituh muka teh, ditekuk kaya meja lipat. Ari lulus ujian mah mestinya teh bingah, happy, gembira atuh neng Nia." ( Gimana sih, kenapa wajahmu kok ditekuk seperti meja lipat saja. Orang lulus ujian sudah seharusnya bersyukur dan gembira). Kania hanya diam dan mengangkat sebelah alisnya dan melipat kedua tangan di depan dada mendengar suara mamahnya merepet .

" Yang penting Mamah dan Papa udah seneng dan bahagia kan? " jawab Kania.

" Trus, kamu teh teu (nggak) bahagia kitu (gitu)?" Tanya mamahnya lagi.

" Biasa aja kali." Jawab Kania singkat dengan wajah datar. Bu Shinta menatap lekat putrinya kemudian menghela nafas panjang lalu duduk di samping putrinya.

" Neng, jangan jadi orang yang kufur nikmat ya. Mamah nggak mau anak-anak Mamah jadi orang yang kufur. Sieun (takut) atuh sama Alloh."

Coba aja kamu pikirkan lagi, berapa banyak orang yang melamar dan ikut tes untuk masuk universitas ternama itu dan kamu yang terpilih, mana kamu bukan warga negara sini. Berapa banyak orang yang kecewa karena nggak lulus. Kamu sudah Alloh beri nikmat kelulusan kok malah tidak bersyukur?" Bu Shinta menarik nafas panjang lagi. Diambilnya salah satu tangan Kania dan digenggamnya.

" Kania, ini sekolah nggak sembarangan loh. Ini sekolah kelas dunia, kamu harus berbangga bisa lulus tes di sini." Bujuk Bu Shinta pada putri semata wayangnya.

" Dari awal Nia kan maunya kuliah di Harvard bareng sama Marini, Mah. Tapi Papa sama Mamah maksa Nia kuliah di Singapore, " ucapnya sambil cemberut. Bu Shinta menarik nafas panjang mendengar jawaban putrinya. Menggeleng-helengkan kepala sembari menatap lekat putrinya yang sedang merajuk.

" Neng, coba dengarkan Mamah baik-baik ya. Segala sesuatu itu belum tentu yang menurut kita baik, itu juga  baik menurut Alloh. Dan Alloh adalah yang paling tahu yang benar-benar terbaik untuk kita. Jadi menurut Mamah nih, mungkin ini sudah takdir kamu. Jadi jalani saja dengan sebaik mungkin. Insya Alloh kalau kamu bersungguh-sungguh Alloh pasti kasih hadiah indah di balik ini semua. Kamu pasti akan menemukan hikmahnya, Neng. Mungkin sekarang memang sulit untuk menerima, tapi berjanjilah  untuk terus jadi pejuang agar bisa terus ikhlas menjalaninya. Insya Alloh akan banyak kebarokahan mengalir dalam hidupmu." Kania tertunduk mendengar nasihat ibunya. Shinta memeluk bahu putrinya dan mengecup kepala putrinya. 

" Semoga Alloh SWT selalu memberi kemudahan untuk kamu menuntut ilmu, melindungi dan menuntunmu, My Princess."

" Aamiin ya Alloh." jawab Kania pelan.

Kania mengambil Bachelor of Art Architecture ( honours) by coursework. Lazimnya program ini dapat ditempuh dalam jangka waktu studi 4 tahun. Tapi jika dia memiliki prestasi yang cukup baik dan rajin bisa diselesaikan dalam waktu 3 sampai 3,5 tahun. Universitas ini juga mengakomodasi mahasiswa yang ingin mengambil double degree atau dua gelar. Artinya kuliah di dua jurusan yang berbeda.

Secara umum, arsitektur termasuk ke dalam disiplin teknik. Akan tetapi, arsitektur tidak sepenuhnya mempelajari aspek keteknikan dari suatu bangunan, namun juga aspek seni atau estetika dari bangunan tersebut. Jika Kania benar-benar serius dan ekstra kerja keras maka dia bisa menyelesaikan studinya dalam 3,5 tahun. Untuk tembus ke jurusan ini cukup sulit karena mengharuskan lulus tes   TOEFL dengan grade minimal 550 (paper based) dan 80 ( internet based) juga memiliki grada IELTS 5.5 - 6.0 (overall band). Karena merupakan mahasiswa dari luar Singapore maka mereka harus melewati tes wawancara dan membuat portofolio tentang prestasi dan pencapaian yang pernah didapat.

" Wah...wah... tampaknya kita harus mengadakan perayaan ini ya. Dara dan Kania lulus masuk NUS." Sebuah suara membuat mereka mengalihkan pandangan tertuju ke arah pintu. Wajah William disusul dengan Tobias Chang muncul di sana disertai  senyum lebar terpasang di sana.

" Apa kami akan dapat hadiah, Kong (kakek)?"

" Sudah pasti lah Dara. Tuh, Abang kamu si William sudah menyiapkan yacht buat kita berlayar ke Phuket dan Langkawi. Marini, Zul dan Edo bisa ikut.

Saya harap anda juga bisa ikut serta bersama kami Bu Shinta." Tobias Chang mengarahkan pandangan ke ibunya Kania.

"Yeah....thank you Bang Will, Kong. You are the best Abang and grandpa in the world." Andara berteriak lalu berlari dan memeluk kakak lelaki yang ada di belakang kakeknya.

"  Maaf Mr. Tobias, saya tidak bisa ikut serta karena harus kembali ke Jakarta menyiapkan keperluan Kania. Saya titip Kania saja. Terima kasih atas tawarannya. " Jawab Bu Shinta.

" Wah, sayang sekali ya. Padahal Lucy mama Dara juga ikut serta."

" Mungkin lain waktu saya akan ikut."

" Baiklah kalau begitu. Kapan anda akan kembali ke Jakarta?"

" Mungkin nanti malam penerbangan terakhir."

" Hati-hati di jalan kalau begitu. Biar nanti supir yang mengantar anda ke Changi."

" Terimakasih Mr. Chang." Ucap Shinta menganggukkan sedikit kepala menghormati keputusan Tobias. Kepala kakek tua itu kemudian beralih ke cucu perempuan dan teman-temannya.

"Oke, kalian harus bersiap mulai sekarang dan cepat tidur karena besuk pagi jam delapan kapal kita sudah berangkat." Tobias berkata kemudian yang disambut tawa dan celoteh anak-anak remaja itu diikuti suara derap langkah kaki mereka menuju kamar masing-masing.

********

Terima kasih sudah membaca sampai bab ini. Mohon saran dan komen kalian ya, jangan lupa berikan vote untuk tulisan ini.