25.Best Of me

1.3K 105 0
                                    

Aliya di antar yoongi pulang dengan selamat dan cepat, Karna Aliya terus menolak di ajak singgah oleh Yoongi. Selain ingin menghindari gosip, ia juga tak ingin merusak kepercayaan V padanya. Sudah cukup sikap JK padanya yg membuat hati Aliya gundah sekaligus malu saat berhadapan dengan V. Meski ia masih bertanya-tanya mengapa JK bersikap begitu padanya saat Aliya mengenakan pakaian Jimin. Tapi sepatah katapun ia tak berani bertanya pada Yoongi selama di mobil, karna Aliya cukup sadar itu adalah zona privesi mereka, dan Aliya hanya seorang staff yg tak punya hak bertanya lebih jauh.

Esok harinya Aliya segera mencuci pakaian Jimin dan mengantarnya ke dorm. Seperti biasa, datang terlalu pagi, bahkan yg membuka pintupun manager Sejin. Aliya menyerahkan pakaian Jimin pada manager Sejin dan berkata,

"Ini pakaian Jimin Oppa manager-nim. Aku tak berani menerimanya meski Jimin oppa memaksa ku semalam lewat telfon. Kau taukan, King, eh! Maksud ku V....,"

"Oh, aku mengerti. Kau tak perlu jelaskan. Biar aku yg bilang pada Jimin. Aku yakin dia akan mengerti."

"Baiklah. Gomawo manager-nim. Ngomong-ngomong, mereka belum bangun ya?," tanya Aliya menuju dapur.

"Kau tau seperti apa mereka." Jawab sang manager dari balik meja bar kecil, kembali menyesap kopinya yg nampak masih penuh.

Tanpa menunggu persetujuan sang manager, Aliya segera mengobrak-abrik isi lemari es dan memasak sarapan di dapur. Satu jam kemudian menu sarapan yg terdiri dari Bibimbap dengan segala sayur rebus dan tumis dagingnya siap memenuhi meja makan. Di tambah gweyan mari(telur gulung khas korea) siap memberi semangat di pagi hari yg santai dan bikin malas ini.

Setelah selsai memasak, Aliya segera mencuci tangan dan mengeringkannya di washtafle.

"Tunggu! Kau tidak ikut sarapan dengan kami?." Manager Sejin bertanya saat melihat gelagat Aliya yg bersiap pulang.

"Aniya. Aku kemari hanya untuk memasak sarapan dan mengembalikan pakaian. Lagi pula hari ini free day-kan?." Aliya masih bersiap pulang.

"Ne, Tapi ikutlah sarapan sekalian. Lagi pula, kau tidak ingin menghabiskan waktu bermain bersama mereka lagikah?" Tawar sang manager.

"Aniya. Lagi pula dia sedang tidak ada di dorm. Aku takut mengusik kepercayaannya. Baiklah. Saya pamit manager-nim. Selamat makan." Ucap Aliya melangkah dengan ringannya keluar dorm.

Manager Sejin hanya menggeleng ringan melihat tingkah gadis bertudung itu. Niat awal mengantar Aliya pulangpun urung seketika karna si gadis meluncur dengan cepat keluar dorm tanpa memberinya celah menawari bantuan.

"Dia selalu memberikan yg terbaik untuk anak-anakku. Ck! Si Taetae terlalu beruntung. Kapan ya aku dapat yg seperti itu....?." lirih manager Sejin.

"Aku saja tak punya kesempatan. Apalagi kau manager-nim." Lirih suara berat nan serak di sampingnya.

"Wah!, Suga-ah!, Sejak kapan kau bangun?" Kejut manager Sejin.

"Sejak menu pertama di tumis. Aku tak tahan mencium aroma masakannya." Jawabnya mengambil piring dan segera duduk di meja makan, memulai sarapan sementara Manager Sejin membangunkan member lain.

Sementara itu, di tempat lain. Di sebuah toko buku, pemeran utama kita tengah membeli beberapa buku dan alat tulis. Dia akan menjenguk anak-anaknya di panti asuhan yg berada di Inceon. Dua kantong besar berisi kebutuhan anak-anak telah di dapatnya sekarang tinggal membawa barang-barang itu ke panti.

Selama di perjalanan Aliya terus memandang ponselnya dengan wajah tersenyum senang. Apalagi karna si pria terus mengirimi balasan yg terdengar lucu dan cemburu dengan segala larangannya.

My Frozen Idol[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang