34. Only you!

1.3K 102 6
                                    

Seperti halnya dirimu yg rela melakukan apapun untuk tetap menjaga kami utuh,

Sekarang,
Giliranku....

Akan ku lakukan apapun
Untuk menemukanmu
Dan membuktikan kepada orangtua mu

Bahwa aku bisa melindungimu.

*****

Setelah konser MMA, V memaksa menemui PD-nim yg tengah rapat, hanya untuk mendengar cerita Aliya dari sudut pandang sang CEO.

"Aku sudah mengatakannya Kim. Mereka membawa Aliya pergi begitu saja. Aku bahkan tak tau kemana meski sudah kucoba untuk menyelidikinya tetap saja aku kehilangan jejak." Jelas Bang Sihyuk untuk kesekian kalinya.

"Berarti tak ada gunanya aku kesini." Ucapnya langsung melenggang pergi dengan kesal dan emosi yg menguasai kepalanya. Meninggalkan PD-nim yg menunduk dalam diam.

Malam itu, V duduk di dorm kamarnya dengan sebungkus rokok yg menemani. Sejak merasa kalut di tinggal Aliya, benda kecil itulah yg menjadi temannya dan membuatnya sedikit tenang. Karna ia tak mungkin mengingkari janji pada Aliya dan menyentuh alkohol lagi. Tidak!, sedikitpun ia tak akan menyentuh benda itu, Apalagi disaat kalut begini.

Tanpa terasa, air matanya luruh lagi untuk kesekian kalinya. Dalam temaram lampu kamar yg redup, di temani kegelapan dan desir angin malam yg membekukan, V bergumam,
"Rambutku sudah merah terang, apa kau melihatnya kemarin saat acara MMA di hongkong???" Lirihnya sembari mendongak menatap langit malam. Senyumnya terlihat pilu dengan air mata semakin luruh membanjiri wajahnya hingga menetes di tubuhnya yg hanya terbalut kaos pendek berwarna hitam.

"Apa kau lihat? Cincin Aby masih aku kenakan...," katanya menatap Cincin berbentuk kotak di jari manisnya. "Aku tidak marah pada Aby karna membawamu pergi dariku tanpa ijin. Asalkan...," katanya mulai tersendat,
"Asalkan...., kau segera kembali padaku...." lanjutnya mengecup sekilas Cincin kesayangannya itu.

"Ini sudah hampir empat bulan. Mau berapa lama kamu pergi?? Kamu dimana baby???" Ucapnya lagi pada kesunyian malam.
"Beri aku sedikit petunjuk untuk menemukanmu...." katanya mulai terdengar parau. "Oemma sangat merindukan menantunya...." dan suaranya semakin tercekat karna tangis yg semakin pecah. Di jatuhkannya putung rokok dari jemari tangan kanannya. Di lipatnya kedua lengan besar itu untuk mendekap kaki yg terlipat didepan dada, lantas membenamkan kepala di dalam lipatan itu, berharap dengan begitu bisa sedikit meredam sesak dan isaknya. Meski jelas itu tak mungkin.

V sadar, ini semua sebagian besar adalah kesalahannya karna teledor menjaga sang pujaan hati yg berharga, tapi menerima hukuman semacam ini lagi sungguh menghancurkan hatinya. Tadinya ia fikir Aliya tak akan lepas dari genggamannya karna jelas gadis itu menggenggam tangannya erat, namun baru sesaat saja ia lengah, tuhan langsung menariknya menjauh dengan sangat cepat. Beberapa kali teman-temannya membujuk untuk mencari pengganti, tapi bagi V, tak ada gadis yg bisa menggantikan posisi Aliya di hatinya, tak ada yg bisa sesabar Aliya padanya. Ia juga sudah tak berminat pada model atau girlband yg mencoba merayunya dengan sesumbar tubuh sexy mereka, karna baginya tubuh tertutup dan terjaga hanya untuknya ternyata ribuan kali lebih menggoda.

Seperti tersadar akan sesuatu, V terperanjat, menatap jam dinding sekilas dan melangkah menuju kamar mandi untuk berwudhu. Seperti biasa, kedamaian selalu merayapi dadanya saat air wudhu itu membasuh seluruh tubuhnya. Seakan membawa kesegaran bersama kenangan tentang Aliya saat masih bersamanya. Lantas ia menggelar sajadah disisi tempat tidur mewahnya, menghadap kiblat yg dulu Aliya tandai dengan spidol di dinding. Lalu Mengenakan sebuah peci putih sederhana yg Aliya berikan bahkan jauh sebelum dulu mereka saling bertatap muka secara langsung.

"Allaahhh hu akbar" lirihnya mengangkat tangan untuk takbiratul ikhrom. Memulai sholat disepertiga malam. Sholat yg selalu Aliya katakan sebagai anak panah yg akan membawamu mencapai semua keinginanmu dengan cepat dan tepat jika kamu tak melewatkannya, Sholat tahajud.

My Frozen Idol[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang