Kau berkilah, merantaiku,
Menahan ku....Seakan akulah yg akan meninggalkan mu...
Padahal, kaulah yg hidup di dalam dunia yg penuh dengan pemuja mu.
-Aliya Kim
****
Semenjak penuturan Suga tempo hari lalu, V jadi semakin posesif pada Aliya. Ia tak membiarkan sesaat saja Suga dekat-dekat dengan gadisnya. Rupanya, ia menyadari ada yg salah dengan sikap Hyung pucatnya itu.
Sering kali Si swag itu terang-terangan bersikap manis dan lembut pada Aliya. Sikap yg sangat langka di tunjukkannya pada gadis manapun. Tentu saja V jadi bertambah waspada pada salah satu Hyungnya itu. Belum lagi kemunculannya yg selalu tepat waktu saat Aliya sedang nampak sedih atau bermasalah. Tapi meskipun begitu, V dan Suga nampak masih sama-sama mampu bersikap profesional dalam pekerjaan mereka. Jadi para staff dan member masih membiarkan saja perang dingin di antara mereka itu.
Jangan lupakan Ara yg juga semakin menempel pada V. gadis itu sering kali tak punya malu saat menempel pada V dimanapun mereka berada, membuat Aliya sering kali jengah dan memilih menghindari mereka.
"Wow! Wow! Wooww! Ada apa ini Aliya-ssi??!!!" Tanya J-hope saat Aliya masuk ke ruangan khusus istirahat mereka dengan kaki menghentak kuat. Jangan lupakan sorot mata kelamnya yg begitu menyeramkan dan dingin. Membuat manager Sejin dan semua member terkejut.
"Hyung!!!! Sssstttt!!" Jimin yg mengekor di belakang Aliya memberi J-hope isyarat untuk bungkam. Tangan imutnya melayang-layang di depan leher mengisyaratkan kengerian luar biasa dari gestur dan mata lebar itu.
"Manager! Mianhae. Kalau boleh tau, kapan para Cardi Noona sementara itu akan di gantikan?!." Tanya Aliya begitu mendaratkan bokong sintalnya di sofa depan manager tinggi tegap itu. Sorot matanya begitu kelam dan nampak marah. Sepertinya kali ini kesabaran Aliya telah mencapai puncaknya.
Sesaat manager Sejin nampak terkejut. Tapi kemudian menjawab sejujurnya.
"Secepatnya setelah syuting MV album kali ini selsai. Kenapa ini? Ada apa Aliya-ssi?? Tenangkanlah dirimu dulu." Pinta manager Sejin sembari menyerahkan botol berisi air mineral.Dada Aliya naik turun, nafasnya memburu, amarahnya memuncak. Di terimanya botol itu dan meneguk airnya hingga separuh. Setelah itu di letakkan dengan kasar botol di meja, kemudian merebahkan kepalanya dengan gusar di sandaran sofa. Mencoba meraup oksigen sebanyak-banyaknya lalu menghembuskannya kasar, berusaha sekuat tenaga menenangkan emosi yg sesaat menguasainya.
'Kalau saja aku membawa obat penenang ku..." Batin Aliya frustasi.
"Ssstt. Ada apa dengannya Jim?" Tanya Seokjin dengan berbisik saat Jimin duduk di dekatnya.
"Biasa..., si bodoh itu lagi-lagi membiarkan orang asing memonopolinya dan mengambil kesempatan darinya." Jawab Jimin mengedigkan bahunya singkat.
"Sejujurnya aku kasihan pada Aliya-ssi, hyung. Sampai kapan dia harus terus bersabar begini? Kenapa dia tidak memilih meninggalkan si bodoh itu? Bukankah lebih memilukan melihat orang yg kita cintai di gerayangi dengan leluasa sementara kita tak bisa melakukan apapun sebagai seseorang yg telah memiliki hak penuh atasnya." Lanjut Jimin lirih. Mata indahnya masih terpaku memandangi sosok yg duduk menengadah itu, sesekali jari gadis itu memijat pelipisnya guna menenangkan dirinya sendiri. J-hope nampak mengipasinya dengan asal sambil mengajaknya bercanda, berharap kemarahan Aliya mampu sedikit memudar. Tapi si gadis tudung hanya menimpali dengan bergumam dan tersenyum kecut tanpa mengubah posisinya."Apa maksdumu Jim? Katakan lebih jelas. Kemarilah," kata Seokjin menarik Jimin. membuat posisi duduk mereka semakin ke pojok ruangan agar Aliya tak mendengar percakapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Frozen Idol[End]
Fanfic#1: terbaru (01/08/2019) dari 1 jt #1 : loveislami (20/05/2019) #1 : hijabstory (20/05/2019) #1 : Bangtansoenyondan(9/7/2019) #4 : Bias #35 :VBTS dari 2,37 jt cerita. #BTS Fanfiction Beberapa part akan di PRIVITE secara acak, Silahkan Follow akun...