28.Pelangiku

1.2K 103 7
                                    

Orang bilang,
Pelangi hanya akan muncul setiap sehabis badai,
tapi bagiku....,
Kau hadir menciptakan pelangi tersendiri disetiap saatku.
Dan aku benci jika harus kehilangan pelangi itu dengan cepat.

-Kim Taehyung.

*****

Seminggu setelah kejadian dikediaman keluarga Jung, dan empat hari setelah kejadian di ruang kostum, Aliya dan V masih sama-sama saling diam. Memberi ruang pada masing-masing untuk memikirkan baik-baik kesalahan dan penyelesaian yg baik dari masalah mereka.

Sering kali dengan sengaja V tebar pesona dan senyum hangat pada staff atau yeoja disekitarnya untuk membuat Aliya cemburu, tapi seperti biasa, gadis berhijab yg terlampau dewasa itu berlalu begitu saja dihadapannya seakan tak terpengaruh dan lebih memilih meneruskan kesibukannya.

V semakin meradang, bukan hanya karna cara klisenya untuk membuat Aliya cemburu gagal, tapi juga karna hingga detik ini ia belum mendapat cara yg tepat untuk menjauhkan Aliya dari Ryeon dan rumahnya. Ia harus punya rencana dan taktik yg tepat agar gadis itu menurut tanpa ragu untuk menjauh dari rumah itu.

Sampai suatu malam.....

Brakk!!!

Suara meja di gebrak dengan kencang saat V lewat di depan ruang kerja sang CEO benar-benar membuatnya terkejut.

"sebenarnya apa kerja kalian beberapa minggu ini?!!!," suara sang CEO gembul menggema diseluruh ruangan saat membentak ke tiga orang di hadapannya. V mengintip dari balik pintu yg sedikit terbuka, rupanya dia sangat penasaran tentang apa yg menjadi penyebab kemarahan sang Produser.

"Melacak satu tikus saja tidak becus!!!" Lanjutnya lagi, melotot penuh amarah pada ke empat orang asing yg berdiri dengan tertunduk disana.

"Ku beri waktu satu minggu lagi. Beri aku kabar baik sebelum hari itu! Sekarang kalian boleh keluar." Ucapnya ketus. Mendudukkan badan di kursi dan mulai memijat pelipis yg terasa begitu pening.

"Ekhem." V berdeham pelan ketika memasuki ruangan mencoba mengambil perhatian yg lebih tua.

"Ada apa? Kenapa papa embul terlihat sangat marah?" Tanyanya dengan lembut dan manja begitu Bang Sihyuk melihat kearahnya. Sikap dan cara bicara V sukses membuat sang produser tersenyum kecil dan sedikit rilex. Ia tau betul maksud salah satu putranya ini hanya ingin melihatnya rilex dan sedikit tenang.

"Mereka itu para Cybercrime ternama di seputaran seoul. aku sengaja membayar mereka untuk melacak keberadan para peneror Jimin yg kemaren itu. Tapi mereka terlalu cerdik, akun mereka tidak terlacak. Entah para Cyber itu yg terlalu bodoh atau para antis itu yg terlalu pintar. Haahhh" desahan berat mengakhiri penjelasan sang CEO. Rautnya yg mulai terdapat beberapa kerutan kembali menunjukkan kekhawatiran yg mendalam. Pertanda ia begitu memikirkan masalah ini, bahkan nampaknya ia tak akan pernah tenang sebelum antis yg mengancam akan menembak Jimin itu tertangkap.

"apa papa sudah meminta bantuan Lyly ku?" V bertanya dengan melipat tangan di atas meja sang CEO.

"Meminta bantuan Aliya?! Untuk apa???" Bang PD bertanya dengan mengangkat satu alis, bingung.

"Papa umur berapa sih? Kok udah pikun aja ya?!" V berucap dengan sebelah tangan memijat pelipis dengan dramatis. Pertanyaan V membuat Bang Sihyuk merotasi matanya, jengah dengan sikap V yg suka berputar-putar.

"Ck. Gak usah bawa-bawa umur. Langsung ke intinya saja! apa hubungannya Aliya-ah dan kasus Jimin ini?! Papa lagi pusing nih! Jangan nambah-nambahin beban fikiran dong." Omelnya dengan bibir cemberut.

"Ishh. Lyly ku kan Cybercrime juga. Papa lupa?!" Jawab V akhirnya.

"Ooohh My godness!!!" Bang Sihyuk berteriak dengan dramatis. Wajahnya melotot, Berdiri dengan cepat dari kursinya dan segera mendial nomer telfon Aliya di ponselnya.

My Frozen Idol[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang