32.Dont Go!

1.2K 104 16
                                    


Aku tak pernah meminta apapun dari mu,
Tapi kali ini, ku mohon!, sekali ini saja, tepati janjimu, turuti permintaan sederhana ku.

Jaga dirimu.

-Kim Taehyung
Milik Army dan Aliya.

*****

Mobil mewah berwarna hitam legam itu berhenti di jarak 1km dari rumah target mereka.
Beberapa pria dengan setelan hitam khas tim khusus langsung menyeruak keluar dari dalam mobil, menyisakan dua gadis tertinggal didalam mobil.

Tim khusus itu bergerak dengan perlaham menuju rumah target, mengintai dalam diam, mengepung rumah, lantas saat sudah dekat, bersama-sama mereka menyeruak masuk kedalam hingga menimbulkan sedikit kegaduhan dari suara derap langkah menyerbu mereka.

Aliya dan seorang gadis berpakaian hitam khas tim khusus itu menyaksikan dengan waspada layar laptop yg menampilkan keadaan pengejaran mereka dengan bantuan camera kecil yg telah di pasang di helm beberapa pria besar tadi.

Seluruh tim masuk dan mendobrak setiap kamar, tapi rumah itu sudah kosong, hanya tertinggal beberapa lembar pakaian dan beberapa menu makanan di meja yg masih mengepulkan asap, namun tak sempat disentuh. Aliya menatap bingung keadaan rumah dari balik laptop. Tapi matanya berubah melebar, terkejut, karna saat salah satu pria itu memeriksa kamar, ada begitu banyak poster, foto, boneka, aksesoris dan banyak lagi pernak-pernik khas Jimin memenuhi kamar. Bahkan seluruh dinding kamar itu tak ada yg luput dari poster dan foto Jimin. Aliya nampak ngeri menatapnya.

Sepertinya orang ini sangat menyukai Jimin oppa. Tapi kenapa dia mau membunuhnya?
Batin Aliya.

"Rumah ini kosong Nona, dimanakah mereka berada sekarang?" Tanya pria pemimpin tim itu menyadarkan Aliya dari lamunan sesaatnya. Aliya meneliti dengan rinci sekali lagi. Tanda merah penunjuk kebaradaan ponsel si pelaku masih berkedip didalam rumah itu, Aliya yakin dia ada disana, bahkan makanan yg masih hangat menandakan ada bentuk kehidupan ditempat itu sebelumnya. Oh! Aliya tau,

"Coba cek dibawah permadani, kursi besar, atau benda-benda besar lain di seluruh ruangan itu." Kata Aliya. Dengan cepat mereka kembali menggeledah tempat-tempat yg dirasa mencurigakan. lalu saat menyingkirkan sofa besar yg nampak kontras di ruangan tamu yg sempit, terdapat sebuah pintu kayu menuju ruang lain di bawah tanah.

"Waspadalah semuanya, diruang bawah tanah itu aku tak bisa mendeteksi keberadaanya dengan baik karna sinyal yg buruk." Ucap Aliya sebelum ke lima pria itu mengangguk bersamaan dan masuk kedalam ruangan bawah tanah yg gelap dan pengap.

Jantung Aliya bergemuruh takut melihat suasana gelap di layar laptopnya, hanya sesekali cahaya temaram dari kamera yg menampakkan keadaan ruang bawah tanah yg ternyata begitu luas, bahkan banyak ruang dan bercabang. Untuk mempercepat pencarian, mereka menyebar menjadi dua tim. awalnya suasana masih sama hingga lima  menit pertama sejak masuk ruang bawah tanah itu, sepi. namun tiba-tiba, Dor! Dor!

Terdengar suara senapan di tarik pelatuknya hingga menembakan timah panas yg langsung menewaskan seorang bodyguard. Semua orang terkejut, bahkan Aliya dan si bodyguard wanita. Mereka tak melihat dari mana datangnya, atau dari mana asalnya di dalam kegelapan, tiba-tiba saja tembakan itu dengan cepat sudah menjatuhkan satu orang. Tangan Aliya bergetar, wajahnya memucat, jantungnya bergemuruh semakin menyakitkan karna perasaan takut yg menguasai. Perasaan bersalah dan takut benar-benar bisa membunuhnya secara perlahan kalau begini.

Karna panik dan buta arah, tim memutuskan mundur dan memancing lawan ke luar ruang bawah tanah, namun saat berbelok, mereka justru semakin tersesat dan masuk semakin dalam ke labirin bawah tanah itu.

My Frozen Idol[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang