10.Akhirnya

1.9K 151 5
                                    

Ternyata itu kau?!

Selama ini itu kau???!!!!

Dan bodohnya aku tak menyadari semua itu!!!

Bolehkah aku bersikap egois?
Meninggalkan segalanya dan hanya datang padamu???

******

Pagi itu Aliya sudah bersiap-siap dengan pakaian terbaiknya. Dia mau menjemput sahabat terbaiknya di bandara pagi ini, setelah itu langsung jalan-jalan saja. Waktunya tak banyak lagi di negri ginseng itu, jadi dia akan menghabiskan sisa hari itu dengan berjalan-jalan dengan Nindy. Apalagi ada banyak hal yg harus ia bicarakan dengan Nindy. Segala urusannya dengan Big Hit juga sudah beres kemarin. Uang konpensasi sudah di dapat, Aliya juga sudah berpamitan pada staff, PD-nim dan manajer Sejin. Tapi ia tak mengatakan apapun tentang kepulangannya ke indonesia hari ini dengan Nindy. Hanya Nindy, Momo dan Ryeo nun jauh di sana yg tau. Inilah Akhirnya....., akhir dari perjuangan dalam penantian panjang. Aliya akan kembali ke Indonesia dan menerima setiap keputusan Abynya sekali pun itu sesuatu yg akan sangat tidak dia sukai.

Sekarang sudah pukul 08.15kst, sudah berjam-jam Aliya menunggu pesawat Nindy datang. Setelah sampai, kedua sahabat ini langsung berpelukan,  tak urung air mata Aliya langsung banjir tak terbendung. Nindy yg bertanya-tanya mengapa sahabatnya terlihat begitu pilu langsung menenangkannya dan mengajaknya ke suatu tempat agar lebih nyaman membicarakan masalahnya.

Bangtan side

Pagi itu V bangun terlalu pagi, bahkan Yeontan pun belum bangun jam enam pagi begini. Entah mengapa hatinya tak tenang sejak semalam. Dengan agak kalut dia datang ke kamar Jin dan mencoba membangunkannya.

"Hyung, bangun hyung" minta V sambil mengguncang perlahan tubuh hyung tertuanya itu.

"Ada apa sih V??! Jam berapa ini?? Hyung masih capek" jawab Jin sambil membalik badannya menghadap tembok.

"Hyung aku ingin makan nasi goreng kimchi, ayo buatkan" rengek V mengeluarkan jurus rayuan mautnya. Mendengar itu Tubuh Jin langsung membeku dan sontak bangkit untuk ke kamar mandi, dalam Hati Jin tau V sedang galau memikirkan Aliya. Karna sebelumnya V tak pernah bangun sepagi ini apalagi sekedar minta Nasi goreng kimchi sampai merengek begitu.

Di dapur, setelah nasi goreng kimchi matang, Jin menyiapkannya dan menghidangkannya pada V. Tapi setelah sesuap masuk ke mulutnya V langsung meletakkan sendoknya lagi dan terdiam menatap nanar nasi goreng di hadapannya.

"Ada apa? Kenapa tidak jadi di makan?" Tanya Jin setelah mencuci wajan pink kesukaannya.

"Tidak enak, tidak seperti nasi goreng terakhir yg aku makan" ucap V lirih sambil tertunduk. Jin yg mendengar itu hanya tersenyum simpul. Tak di sangka, setelah sekian lama adiknya yg begitu beku bisa galau karna rindu begini.

"Tentu tak sama, nasi goreng yg terakhir kau makan buatan ALiya-ssi. baiklah V, mari kita bicara serius. Aku hyung mu kan?" Jin duduk di samping sang adik, wajah yg biasanya kocak itu berubah serius sekarang. "Ada apa sebenarnya ini? Kenapa kau tiba-tiba terbangun sepagi ini dan langsung meminta nasi goreng kimchi? Apa kau merindukan Aliya-ssi?" Yang di tanya masih bungkam beribu bahasa. Sebenarnya dia sendiri tak yakin kenapa dia jadi seperti ini.

"Tidak hyung. Bukan begitu, Aku hanya...." V tak mampu melanjutkan kata-katanya, hanya menunduk dalam. V sendiri belum mengerti dengan perasaanya yg aneh ini.

"Haaahhhh. Aku tak tau bagaimana menurut mu, tapi kalau menurut Hyung, Aliya-ssi gadis yg baik. Dia juga sangat peduli pada kesehatan kita...,  sangat tulus...." kata Jin mencoba mengarahkan adik yg paling dekat dengannya di Bangtan itu.

"Tunggu. Bagaimana hyung bisa berfikir begitu?? Bagaimana kalau ternyata ada pamprih di balik itu semua....? Bagaimana kalau ternyata dia cuma mau mendompleng popularitas kita??" V berkata masih memandang nanar nasi goreng di depannya. Kedua telapak tangannya mengepal kuat menahan amarah yg tiba-tiba muncul.
"Yang lebih buruk...., bagaimana kalau ternyata dia cuma sasaeng yg punya imajinasi-imajinasi mengerikan tentang kita?"

My Frozen Idol[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang