31.Sendirian.

1.2K 102 9
                                    

Karna mempertahankan suatu hubungan jauh lebih sulit,
Dari pada mendapatkannya.

.
.
☆♡☆♡☆

Setelah menempuh perjalanan udara yg hampir memakan waktu hingga 12 jam, akhirnya pesawat Asiana Airline mendarat dengan selamat di bandara internasional Los Angels Amerika serikat.

Aliya dan rombongan langsung menuju hotel bintang lima yg telah dipesan oleh sang CEO. Begitu memasuki kamar hotel, Aliya dibuat tercengang oleh desain interior kamar yg klasik namun juga elegan. Seperti sadar akan sesuatu, Aliya tersentak dan langsung merogoh kantungnya mencari benda persegi panjang yg tadi ia matikan sebelum mendarat. Begitu ketemu, ia langsung menekan tombol power dan menghidupkan kamera. Di ambilnya beberapa foto selfi dikamar luar biasa itu untuk dikirimkan pada keluarga sekaligus si prianya.

 Di ambilnya beberapa foto selfi dikamar luar biasa itu untuk dikirimkan pada keluarga sekaligus si prianya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

baru sampai hotel. Alkhamdulillah penerbangannya lancar.
Trimakasih jaketnya.
Aku suka.

Aliya menghela nafas lega begitu pesan terkirim. Seperti biasa,ia menulis segala pesannya dalam sekali kirim. karna ia tau, meski entah kapan dia akan membalas, setidaknya dia sudah membaca keseluruhan pesannya dan tau kalau Aliya baik-baik saja. Jadi dia akan tenang melakukan segala aktifitasnya sekarang. Setelahnya Aliya baru bisa membersihkan badan dan beristirahat.

Pada pukul dua dini hari waktu setempat ponsel Aliya di nakas tiba-tiba berdering, membuatnya bangun dengan agak lesu. Dilihatnya sesaat layar ponsel baru menekan tombol hijau di sudut ponsel. Seketika suara berat favoritnya menyapa dengan cepat.

"Yoboseo! Assalamu'alikum! Malam babyy...." ucapnya cepat.

"Yoboseo..., wa'alaikum salam," Aliya menjawab dengan mengusap matanya agar segera sadar sepenuhnya. "Malam juga king." Suaranya masih saja terdengar parau dan lesu efek belum sadar sepenuhnya.

"Apa-apaan ini?! Kau sedang tidur nyenyak disana ya?! Sementara aku disini bekerja keras hingga larut malam demi menafkahi mu dan anak-anak kita! Kau malah enak-enakan berlibur dan tidur nyenyak di hotel mewah itu!" Cercanya terdengar berapi-api. Bukannya tersinggung atau sedih, Aliya justru terkekeh geli dengan membayangkan V mengomel sambil berkacak pinggang sekarang.

"Yaakkk!!! Kenapa Kau malah tertawaa???!!!!" Ucapnya semakin menaikkan nada bicara. Membuat Aliya semakin terpingkal. Sesaat sunyi, hanya suara tawa Aliya yg menggema dikamar hotel hingga sebrang telfon sana. Seperti tersadar akan sesuatu, Aliya akhirnya berhenti tertawa, kemudian berkata dengan lembut, "ada apa?? Mengapa diam saja?"

"Aniyo, aku hanya sedang mendengar dengan seksama tawa bidadari yg sangat aku khawatirkan ini." Jawabnya dengan suara rendah dan berat yg menggelitik telinga Aliya hingga membuat seluruh wajahnya memerah.

My Frozen Idol[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang