Tak masalah di manapun kaki ku berpijak,
Asalkan bersama mu,
Asalkan ada kamu....
Aku tak akan ragu melewati badai sebesar apapun lagi.Karna entah sejak kapan....
Entah bagaimana.....
Entah mengapa....Setiap kali menatap Manik Onyx gelap mu itu,
Aku selalu merasa tegar dan kuat menghadapi segalanya,
Asalkan dengan mu...
Asalkan kau selalu disisi ku.
Hanya itu yg ku butuhkan untuk menjadi lebih kuat lagi.-Kim Taehyung.
.
*****Langit masih gelap saat Aliya dan beberapa orang melangkah masuk ke sebuah masjid di daerah yeong-son, guk-du, Gwanju yg indah dan asri. Masjid kecil sederhana bernama Umar Bin Khattab sengaja mereka pilih karna di sana lebih sepi pengunjung dan lebih jauh dari jangkauan wartawan tentunya.
Imam masjid Seoul Mosque juga sudah ada di sana bersama beberapa muridnya. Nampak Ayana juga sudah ada di sana bersama Haidar dan Momo. Mereka sedang menunggu ke datangan Aliya, Nindy dan seorang Pria rupawan yg telah mengklaim Aliya sebagai miliknya, siapa lagi kalau bukan Kim Taehyung.
Aliya dan Taehyung tiba di serambi masjid dengan berjalan beriringan. Sebelum benar-benar masuk ke dalam masjid. Aliya memanggil Taehyung dan menghentikan langkahnya.
"Apa kau yakin dengan ini tuan??" Lagi, untuk kesekian kalinya Aliya bertanya akan keyakinan V memilih langkah besarnya ini.
"Tentu" jawab V singkat. Keyakinan nampak jelas di matanya. Dan Senyum kotak langsung terpampang manis untuk Aliya.
Membuat Aliya mendesah lega.Setelahnya mereka langsung memasuki masjid. Taehyung duduk di depan sang Guru besar. Haidar duduk di sebelah kanannya. Sementara para perempuan duduk di sebelah kirinya.
V mulai agak gugup sekarang. Ia mulai berkeringat dan bergerak-gerak gelisah. Tapi saat ia menatap Aliya, ia mendapati Aliya sedang melihatnya dan menatapnya dalam. Seolah berkata padanya, bahwa apapun keputusannya, Aliya tetap akan selalu disisinya menemaninya. Seketika senyuman lembut nan penuh makna milik Aliya membuat hati V menghangat dan kekuatannya terasa kembali.
"tuan Kim, apa anda yakin dengan keputusan anda ini?" Tanya sang Guru dengan suara beratnya.
"Iya guru." Jawab V mantap.
"Apa ada yg memaksamu atau menekanmu untuk masuk agama kami?" Tanya sang guru lagi. V menggeleng dan dengan yakin menjawab.
"Tidak sama sekali guru. Saya memutuskan masuk islam karna seseorang memperlihatkan pada saya, bahwa islam adalah agama yg penuh perdamaian dan toleransi." Ucapnya sambil melirik Aliya yg masih menatap fokus ke arahnya. Tak menggubris sama sekali saat teman-teman perempuannya sengaja menggoda saat V memandang ke arahnya. "Membuat saya ingin menjadi bagian dari kalian dengan cara yg baik dan benar." Lanjut V lagi, kali ini penuh dengan keyakinan di suara beratnya. Tak ada keraguan di sorot mata bak elangnya.
"Baiklah tuan Kim. Silahkan ikuti kata-kata saya," perintah sang guru menatap V tajam.
"Asyyhadualla..., illa...., haillallah...,""Asyhadualla...., illa....ha illallah" V mengikuti ucapan sang guru dengan susah payah. Meski ia sudah sering mencoba mengatakannya sendiri berdasarkan video yg ia lihat di youtube, tetap saja ini rasanya berbeda. Terasa lebih kuat, membuat dada V penuh akan perasaan yg begitu hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Frozen Idol[End]
Fanfic#1: terbaru (01/08/2019) dari 1 jt #1 : loveislami (20/05/2019) #1 : hijabstory (20/05/2019) #1 : Bangtansoenyondan(9/7/2019) #4 : Bias #35 :VBTS dari 2,37 jt cerita. #BTS Fanfiction Beberapa part akan di PRIVITE secara acak, Silahkan Follow akun...