30.Protecting

1.2K 106 11
                                    

Mohon budayakan untuk meninggalkan jejak setelah atau sebelum membaca 😊🙏

.
Happy Reading 😊😁

☆♡☆♡☆

Jangankan hujan dan terik,
Badai yg menuju ke arah merekapun akan ku hentikan dengan segenap jiwa dan ragaku.

-Aliya Kim.

*****

"Jangan Khawatir, aku hanya kebetulan akan keluar dengan Namjoon Hyung. Ku fikir kau butuh tumpungan untuk kembali ke rumah." Jelas JK setelah beberapa menit Aliya terdiam dan tenggelam dalam fikirannya sendiri.

Aliya melipat tangan di depan dadanya, meneliti JK dari ujung kaki hingga ujung kepala, memutar bola mata sebentar saat berfikir, baru kemudian menjawab.

"Baiklah, maaf merepotkanmu." Ucapnya dengan membungkuk sesaat. JK terkekeh melihat sikap Aliya lantas membalik badan dan mulai melangkah, membuat Aliya mengikutinya dalam diam.

Saat berada didalam mobil Aliya duduk didepan, dikursi penumpang karna sang leader memilih duduk dibelakang agar bisa sambil berbaring katanya. Ia nampak sangat kelelahan. Sedangkan JK membawa mobil dengan tenang.

"Emm, apa kau mau mampir ke suatu tempat dulu?" Pertanyaan meluncur perlahan dari bibir JK setelah beberapa menit kesunyian yg terasa panjang.

"Aniyo." Jawab Aliya singkat, bukannya dia mau bersikap dingin, tapi atensinya sekarang hanya tertuju sepenuhnya pada luar jendela kaca mobil yg menampilkan pemandangan malam kota Seoul yg selalu menarik baginya.

"Eemmm, Gomawo, Aliya-ssi." Ucap JK tiba-tiba membuat Aliya heran dan memalingkan wajah, menatap lurus jalanan.

"Untuk apa?" Tanyanya sesekali melirik JK dari ujung mata.

"Untuk yg kau lakukan bagi Jimin Hyung." Jawabnya terdengar sendu.

"Ck. Kenapa kalian semua begini? Seakan aku orang lain. Dan lagi, aku belum menangkap penjahat itu kalau kau lupa." Sahutnya agak terdengar jengah.

Jk tersenyum lembut, lantas berucap,"karna yg sudah kau korbankan bagi kami tak sedikit, juga bagi dia, dia...., Jimin Hyung, sangat berharga bagi kami, bagiku....," terdengar kesedihan yg mendalam dari suaranya yg sedikit tercekat, membuat Aliya menatapnya sesaat mencoba menilai seberapa dalam arti Jimin bagi JK.

"Tadinya, kami hampir menyerah untuk membuatnya kembali bersemangat, tapi saat dia melihatmu berjuang demi dirinya hingga mengorbankan waktumu yg berharga bersama V hyung, dia jadi menyadari, betapa banyak orang-orang sepertimu diluar sana yg harus ia perjuangkan juga hingga akhir. Membuatnya kembali bersemangat dan menepis semua rasa khawatirnya dengan mudah." Lanjutnya mulai membelokkan mobil di gang menuju rumah Aliya.

"Aku hampir meledak saat mendengar ada orang yg mengancamnya, tapi aku bisa apa? Aku hanya bocah kecil yang--" ucapan JK tiba-tiba disela oleh Aliya.

"Apa maksudmu kau tidak bisa apa-apa?! Selama ini kau yg menjadi pelengkap keenam orang ini, kau memang yg paling muda, tapi kau adalah ujung tombak didalam tim ini. Berhentilah bersikap pesimis begini. Yakinlah kau bisa! Jangan membuat seluruh tim termasuk aku dan Hyung-hyungmu sedih mendengar hal seperti ini lagi dari mulutmu!" Aliya mulai mengomel, menaikkan nada bicaranya beberapa oktaf seakan JK adalah adiknya sendiri. Dia benar-benar emosi karna mendengar sikap pesimis seperti ini lagi dari salah satu member. Alih-alih berbalik marah, JK justru tersenyum geli melihat sikap protectif Aliya.

"Kau seperti kakak ipar yg mengomeli adiknya saja." Ucapnya disela tawa ringannya.

Bluushhh.
Seketika Aliya terpaku dengan pipi merona merah mendengar godaan JK.

My Frozen Idol[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang