15.Penentangan.

1.7K 134 0
                                    

Saat memasuki dunia yg baru,
Itu berarti kau harus siap dengan segala resiko,
Termasuk sebuah penolakan.

*****

Malam tiba, semua orang masih di kediaman Kim untuk menunggu sang pangeran mengatakan keputusan akhirnya.

Aliya, dan ketiga orang yg datang bersamanya juga masih di sana. Slalu berada di samping sang dominan, memberinya kekuatan untuk mengatakan keputusan akhir pada semua orang.

Aliya baru saja meletakkan mangkuk bubur dan botol obat di nakas samping tempat tidur saat suara bariton favoritnya mulai buka suara.

"Emmm, semuanya..., maaf kalau kalian agak terkejut dengan ini. Tapi aku sudah memutuskan, aku akan masuk islam...." tutur V menjeda kata-katanya. Memperhatikan expresi setiap orang di ruangan itu.

Orang tuanya yg hanya diam mematung dengan wajah sedih. Para member Bangtan yg nampak tak terkejut mengingat kemarin dia sudah mengatakannya di kantor. Aliya dan Teman-temannya yg mengucapkan Alkhamdulillah dengan wajah sumpringah.

"Kami sudah tau. Yg terpenting sekarang, apa kau akan meninggalkan Bangtan juga??" Yoongi buka suara.

"Iy..."
"Tidak!!!" Kata-kata V langsung di potong dengan kasar oleh Aliya.

"Kenapa kau melarangnya dek? Bukankah bagus kalau dia meninggalkan dunia intertain? Dia tidak perlu berpenampilan seaneh ini lagi hanya demi profesionalitas kerja" kata Haidar yg langsung di translate Ayana. Aliya menatap nyalang ke kakaknya yg sedang berdiri di sisi ujung ranjang. sesaat kemudian wajahnya kembali teduh menatap seseorang yg masih bersandar lemas di tepian ranjang.

"Kau tidak perlu sampai melakukan itu Oppa. Aku tau kontrak mu dengan Bangtan masih tiga tahun lagi. Atau mungkin kau ingin lebih lama bersama mereka...." Aliya tersenyum geli di ujung kata-katanya.
"Aku tak akan menghalangi apalagi meminta mu meninggalkan mereka. aku mengerti mereka adalah hidup mu, keluarga mu...., aku tak keberatan dengan semua itu" kata Aliya mengulas senyum terbaiknya pada sosok wajah sempurna yg sedang sangat lelah di hadapannya.

Semua orang di ruangan itu tersenyum mendengar kata-kata Aliya.

"Itu berarti kau ikhlas melihatnya mengumbar pesona pada seluruh wanita di luar sana?!" Kata Haidar sedikit penuh tekanan. membuat Aliya kembali merasa jengkel untuk kesekian kalinya.

"Aku tau ada resiko dalam setiap keputusan, Bang. Tapi melihatnya tersenyum bahagia di antara orang-orang ini sepadan dengan resiko yg akan ku dapat" ujar Aliya menatap keenam wajah sempurna yg menatapnya penuh haru. Jimin bahkan sudah mulai menitikan air mata lagi mendengar jawaban Aliya.

"Apa kau yakin Cagiya?? Apa kau lupa?? Aku adalah most handsome in Asia...., bersabar saja rasanya tidak cukup untuk bertahan disisi seorang IdoL most handsome seperti ku." kata V dengan senyum pongahnya. Sepertinya selera humornya telah kembali meski kondisinya belum seberapa baik.

Semua orang tersenyum geli mendengar kata-kata Taehyung. Sang ibu yg sedari tadi duduk disisinya justru sudah mencubit pinggang sang putra dengan gemas.

"Aku tau, tapi aku disisi mu hanya sebagai penjaga, dan pengingat akan keimanan mu. Tak lebih dari itu, jadi mengapa aku harus bersabar terhadap mereka?" Pertanyaan dan pernyataan Aliya mengejutkan semua orang.

"Ck. Damn it! Rasanya aku ingin langsung menyeret mu ke penghulu mendengar itu!" V  berucap kesal dan langsung memalingkan wajahnya, persis seperti bocah kecil yg merajuk karna permintaannya untuk di belikan mainan tak terkabul. Membuat Aliya gemas dan menunduk menahan senyum dan wajah merona.

"Bukankah rasanya terlalu awal membicarakan pernikahan?, lagi pula aku orang pertama yg akan langsung menentang keras keputusan mu meninggalkan Bangtan dan Army. Ada orang lebih banyak seperti ku di luar sana yg menyayangi mu sepenuh hati mereka." ucap Aliya tak mau kalah, tapi masih dengan wajah menunduk. Kalau boleh jujur, hatinya sebenarnya ikut pilu mengingat ia tak bisa bebas mengatakan pada dunia bahwa pria Alien itu adalah miliknya.

My Frozen Idol[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang