26. The Sky and earth.

1.2K 100 0
                                    

Kau melihatku begitu tinggi karna kami punya sayap yg di sebut Army,

Tapi kau nampak begitu tinggi bagi ku karna ke halusan sikap dan segala norma-norma mu. Meski mungkin ada puluhan di antara ribuan gadis seperti mu di dunia ini. namun bagi ku, hanya kau yg teristimewa karna keteguhan dan kesabaran berdiri di samping kami dengan sebelah sayap yg patah bukanlah hal yg mudah.

-Kim Taehyung

*****

Berdiri di belakang panggung saat ia sedang berdiri di atas sana, seperti menatap matahari yg begitu menyilaukan mata, namun indah dan hangat. Ingin meraih, namun apa daya, tangan tak akan pernah sampai, atau kita akan hancur karna memaksakan kehendak yg sangat mustahil.

Bagi Aliya, meski sang mentari sendiri sudah merendahkan diri, berharap Aliya mengulurkan tangan padanya dan bersedia merubah wujud menjadi bunga sederhana, tetap saja Aliya tak bisa semena-mena menerima tawaran menggiurkan itu, karna ia tak bisa menjadi egois. Ia terlalu peduli dengan perasaan hati kecil sang mentari yg masih ingin menunaikan kewajibannya untuk terus menerangi, juga perasaan seluruh alam semesta yg membutuhkannya untuk tetap berada di galaxy.

Saat ini Aliya sedang menunggu V dan Bangtan perfoam di atas panggung dengan single baru mereka fake love. lautan fans berjingkrak dan ikut menyanyikan lagu dengan suka cita. Meski Jin masih tampak kesulitan dengan gerakan dance kali ini, ia tetap berusaha menutupinya dengan beraegyo dan tersenyum manis sesekali. V dan member lain terus menyemangati dalam sela-sela penampilan mereka.

Setelah semua ketegangan dan kelelahan yg luar biasa, mereka turun ke belakang panggung dan beristirahat, seperti biasa, mengambil beberapa foto dan mengucapkan 'Terimakasih' dengan banner tour terbaru mereka 'Love Yourself'. Semua masih nampak normal dan baik-baik saja bagi para fans dan staff. Bahkan penampilan kali ini bisa terbilang luar biasa dengan title album mereka yg begitu membludak di dunia. Tapi, tak begitu halnya bagi Aliya. Karna semenjak malam itu di kediaman Jung, hubungan Aliya dan V mulai kembali merenggang. Nampak sangat jelas V kembali menghindar dan Aliya hanya bisa diam, tak berani bertanya apalagi mendesak seperti dulu, sebab ia tau betul semua masalah ada pada dirinya kali ini.

Malam itu, sebelum Aliya sempat menjawab pertanyaan V, terdengar suara pintu di gedor dengan brutal, saat Momo dan Aliya menghambur turun untuk membuka pintu, seketika tubuh Aliya membatu. Di depan sana, di ambang pintu yg terbuka, seorang pria tampan dengan kepala botak berdiri dengan wajah tersenyum.

"Aku pulang...., untuk menagih Janji pada mu, Aliya Jung." Sebait kata singkat yg sukses membekukan kerja otak Aliya, membuat gadis bertudung itu membatu di tempat. Momo hanya menatap kedua orang itu dengan heran.

"Apa maksudmu Bung?! Dia bermarga Kim, bukan Jung." Tutur seorang pria yg baru turun dengan wajah dingin. Sorot matanya terlihat begitu tajam dan marah.

Oh tidak! Dia pasti mulai memikirkan yg tidak-tidak!
Batin Aliya kalut.

Pria di ambang pintu tersenyum dengan sebelah sudut bibir tersungging kecil, lalu masuk tanpa menunggu di persilahkan. Menyerahkan tas koper besar kepada Momo dan berdiri tegak di hadapan V. Matanya menelisik fisik V sesaat, menilai dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Ahh, Aku ingat sekarang. Kau si bintang besar itu. Alasan utama Aliya datang jauh-jauh ke negeri ini," tuturnya dengan nada rendah. Menatap balik dengan tajam tepat di manik elang milik V. "Jadi...., aku sudah tidak punya kesempatankah Lyly-ah?" Tanyanya menolehkan kepala, menatap Aliya yg berdiri di samping kedua pria yg sama tingginya itu.

"Heyy!!! Siapa kau?!! Kenapa kau memanggilnya dengan nama kecilnya?!" Nada suara V mulai naik, mengepalkan telapak tangan, dan siap melangkah maju guna menghajar pria angkuh di hadapannya. Tapi secepat mungkin Aliya menyela, menatap V dalam, berdiri di antara mereka, dan berucap,

"Ryeo Oppa, please jangan bahas itu sekarang. Kau baru pulang, istirahatlah dulu." Pinta Aliya memohon, menatap penuh arti pada Ryeo. Si pria botak yg baru pulang dari kewajibannya menjaga negara.

"Baiklah, kita bicarakan nanti. Tapi, pria ini harus pergi, sudah larut." Ucapnya dingin. Melangkah melewati Aliya dan V yg masih menatapnya penuh amarah dan tanya. Langsung naik ke atas, menuju kamarnya dengan Momo yg masih mengekor.

"King, kembalilah ke dorm. Aku yakin kam...."

"tunggu! Kamu mengusirku hanya karna pria itu?! Siapa dia sebenarnya aegy?!" sela V dengan sinisnya. Tangan kekar terlipat di dada,wajahnya datar tanpa expresi, matanya menatap Aliya tajam, rahangnya mengeras, Dia marah total. Apalagi mengingat pembicaraan mereka yg awalnya tentang 'penghianatan Aliya', yg entah apa makna di balik dua kata ambigu bagi V itu.

"Dia Jung Ho Ryeon. Dia putra pemilik rumah ini. Secara tidak langsung dia pemilik rumah ini sekarang. Dia yg mengulurkan tangan pada ku sejak awal aku datang kemari." Jelas Aliya cepat. Seketika mata V membola, menatap Aliya horor.

"A-apa?! Apa kau bilang?! Lalu apa maksudnya mengganti marga mu dan menunggu jawaban mu tadi??!!! Oh ya tuhan!! Jelaskan padaku Aliya-ah! Atau kau akan membuat ku gila!!" Sembur V mulai menjambak rambutnya sendiri, dadanya sesak mengingat Aliya hidup satu atap dengan pria dewasa asing, membuatnya begitu frustasi. Aliya ikut panik, di tahannya lengan V yg terus menjambak rambut dengan keras.

"King! Heyy! Kiingg! Tenanglah, aku mohon tenanglahh," pinta Aliya dengan mata menatap lekat manik kelam V. "Dengar ini, apapun yg terjadi hatiku hanya untukmu. Selalu kamu. Kau percayakan??" Ucap Aliya selembut mungkin. Berusaha mempengaruhi si pria dengan kata-kata penenang yg begitu merdu terdengar di telinga sang pria. V mengangguk, langsung tenang. seolah terhipnotis oleh sorot mata penuh ketenangan milik Aliya.

"Baiklah. Tapi berjanjilah kau akan menjelaskannya esok" pinta V. Tangan kanannya terulur mengusap lembut wajah Aliya. Membuat si gadis merasa sedikit lega, mengangguk dan kemudian tersenyum kecil. Setelah itu V bersiap dan pergi dari kediaman Jung.

Setelah V pergi, Aliya segera menuju lantai atas, kamar Ryeon. Mencoba mengajaknya berbicara.

"Oppa....," panggil Aliya pada sosok yg tengah berbaring di tempat tidur dengan Momo yg duduk di sampingnya.

Ryeon menatap Aliya sesaat, lalu memejamkan mata dan menghembuskan nafas frustasi.

"Kalian berdua pergilah. Aku ingin beristirahat dulu sekarang." Suara husky yg lembut terdengar serak saat memerintah mereka. Dengan wajah lesu dan tidak rela, akhirnya mereka melangkah pergi meninggalkan Ryeon sendirian.

"Meski aku sudah berusaha, bersabar, dan berdoa, kenapa tetap sukar sekali merubah tatanan langit dan jajaran bintang agar aku yg layak bersanding di sampingmu?".
Lirih Ryeon dengan dada penuh sesak.

*****

"Oennie, ada apa dengan kalian? Mengapa kak Ryeo berkata begitu saat pertama datang tadi?" Tanya Momo begitu mereka ada dikamar Aliya.

"Ryeo Oppa......,

Melamarku......"

"AAPPPAAAA????!!!!!"

*****

Tbc.

Pendek ya????
😅



Sengaja
😅😅

My Frozen Idol[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang