prolog

317 16 3
                                    

•Aerilyn Syafrina Ayra Falisha
Putri cantik anugrah dari tuhan yang sabar dihormati dan penuh kebahagiaan, itulah arti dari namanya. Ia adalah anak kedua sekaligus putri dari keluarga Ayra, yaitu pemilik perusahaan mobil yang terkenal di Jakarta. Ia mempunyai kakak bernama Randi yang sangat sayang padanya.

•••

Author p.o.v

Bau rumah sakit kini sudah terbiasa dihirup oleh seorang gadis dengan tinggi kira-kira 155cm, pipi yang chubby, rambut panjang dengan ujung yang sedikit ikal, dan berwajah baby face yang selalu tersenyum. Tapi sekarang, senyumannya itu tidak semanis biasanya. Bagaimana tidak, orang yang melahirkannya, yang mengajarkannya untuk tetap tersenyum telah terbaring lemah di kamar pasien. Padahal, baru sebulan yang lalu ia sedang bersenang-senang karena mendapat nilai UN tertinggi di SMP-nya. Tetapi pada hari itu juga ia mendapat kabar bahwa orang yang ia sayangi masuk rumah sakit.

Sudah sebulan lebih ia selalu datang ke rumah sakit, melihat alat-alat yang belum pernah sebelumnya ia lihat selain suntik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah sebulan lebih ia selalu datang ke rumah sakit, melihat alat-alat yang belum pernah sebelumnya ia lihat selain suntik. Kini ia berjalan menuju kamar dilantai 3 nomor 3112. Saat ia masuk ternyata seseorang yang ia sayangi masih tertidur pulas diranjangnya. Ia langsung duduk di sofa yang ada di kamar rawat tersebut.

 Ia langsung duduk di sofa yang ada di kamar rawat tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••
"Ddrrt... ddrrtt...!!" getaran itu membangunkan gadis itu yang ternyata juga tertidur di atas sofa. Gadis itu lantas mengambil handphone nya yang ia letakkan di tas kecilnya. "Yohan?" batinnya setelah melihat nama tersebut di layar handphone nya.
"hallo Yohan? kenapa?" tanya gadis kecil ini.
"Aeril kamu dimana? Besok kan kita masuk sekolah lagi. Mau aku jemput ga?"

"Aku masih di rumah sakit, gapapa kok kamu duluan aja han. Rencananya besok aku dianter sama pak Herman aja" ucap gadis tadi yang bernama Aeril.

"oh iya, cepat sembuh buat mama kamu, daah sayangg!"  ucap yohan dan menutup telfonnya.

Aeril hanya tersenyum melihat tingkah laku pacarnya yang sudah hampir setahun bersamanya.

**Yapp mereka pacaran dari kelas 3 SMP, dan sekarang mereka satu sekolah lagi. Aeril sangat menyayangi Yohan. Meskipun sikap Yohan sering membuat Aeril sedih, tapi Aeril tetap sayang sama Yohan. Apalagi kalo Yohan menggombali dirinya, bisa-bisa Aeril terbang mulu wkwk yang awalnya marah bisa langsung ketawa (sorryy author ketawa beneran di sini). Tapi gitu-gituu Yohan termasuk ganteng meskipun standar, ia tak kalah ganteng dengan teman-teman Aeril di SMP. **

Saat Aeril ingin memasukan handphone nya ke dalam tas, handphonenya bergetar kembali. Aeril langsung melihat nama yang tertera di handphonenya, ia tersenyum kembali dan mengangkat telfon itu. "Hallo Zahra, kenapa?" tanya Aeril.
"Eh lo lagi di rumah sakit ya?" tanya zahra dan langsung dibales deheman oleh Aeril.
"oh pantess suara lo kecil kecil gitu, oiya jadi gini lo harus tau, gue punya kabar baik buat kita" ucap Zahra yang terdengar sangat excited.
"Ha? apaan raa?" tanya Aeril.
"Kita berduaa...." zahra menggantungkan kata-katanya.
"Cepetan zahraa!" Aeril sedikitt kesal dengan sifat Zahra yang ini.
"Wkwk udah deh gausa tau dulu lo, besok aja deh, biar lo kepo wkwk. Jangan telat dateng yaa rill, see u!." Zahra langsung mematikan telfonnya secara sepihak membuat Aeril sedikit kesal karena ia sudah terlanjur kepo. Setelah itu Aeril langsung memasukan handphonenya ke dalam tas, lalu iya mengambil 1 kursi di dekat lemari dan diletakkan di samping ranjang mamanya. "Ma, cepat sembuh ya!" batin Aeril sambil menahan air matanya dan tersenyum

•••
 

  Aeril p.o.v

    "Sayang, bangun. Kamu lebih baik pulang, besok hari pertama kamu masuk SMA. Mama gapapa kok di sini sendiri" ucap suara lembut itu membangunkan ku yang tertidur di sebelah ranjangnya. Perlahan aku membuka mata dan sekarang aku melihat wajah itu tersenyum hangat kepadaku. Padahal dibalik senyumnya itu terdapat rasa sakit yang luar biasa karena penyakit jantung iskemik yang ia derita. "Mama, Aeril gapapa kok, lagian besok pagi Aeril bisa nelfon pak Herman untuk ngejemput Aeril. Oh iya, tadi papa ada urusan kerja ma, ka Randi juga lagi ada tugas kuliah, jadi gabisa nemenin mama seperti kemarin. Jadi Aeril bisa full nemeni mama di sini, tanpa dipaksa pulang sama papa atau ka Randi" kataku dan membalas senyum hangat mama.

***

Hollaa! ini masih jalan cerita pembuka buat cerita ini. Sorry ya kalo mungkin ada kata-kata yang rada berbelit, karena ini baru pertama kalinya akuu bikin cerita langsung di Wattpad, biasanya cuma aku tulis di buku. Sebenarnya udah ada 3 buku yang aku tulis, tapi dibuku biasa wkwk karena suka gabut jadi nulis nulis gajelas,  gapernah aku masukin di wattpad. Jadi aku masiih grogi bgt, masih malu buat bikin langsung di wattpad. Jadi harap dimaklumi ya hehe. Semoga kedepannya engga lagi deh. Tengkyuu yang udah baca❤️❤️

He is Cold or WarmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang