Coklat Panas.

39 8 0
                                    

"Aeril?!" Pekik Lana kecil. Karena apa yang diperlihatkan Alina membuatnya kaget. Sedangkan Aeril hanya diam. Ia tidak sadar kalo tadi ia di foto oleh salah satu teman sekelasnya.

"G-gue ga-gatau bakal gini" ucap Aeril dengan sedikit takut.

"Lo gausa pikirin Ril, gue udah suruh orang yang foto buat ngeapus foto gaguna gitu" ucap Alina dengan tenang.

Aeril hanya diam, sepertinya makin banyak orang yang membencinya disekolah ini. Tapi bagaimana pun ia harus kuat. Tidak boleh lemah dan gampang jatuh.

"Heh!! Cewe centil!" Teriak seorang cewe sambil mendobrak meja yang berada di depan Aeril. Dan cewe centil yang di maksud adalah Aeril.

"Heh Mber!! Jaga omongan lo ya!" Balas Lana membuat Erlee sedikit kaget. Karena Lana juga membalas dobrakan Erlee.

"Ciih! Gue udah jaga omongan gue!!. Gue ngomong sesuai kenyataan. Gue ingetin ya buat lo putri dari KELUARGA AYRA, Ray ga cocok buat lo! ngerti lo?!. Lo cuma anak manja dan kecentilan, gausa rebut Ray dari gue, NGERTI?!" Kecam Erlee dan langsung meninggalkan Aeril dan teman-temannya.

"Dih gilaa ya tu nenek lampir! Aeril cocok lah sama Ray. Bego banget!"oceh Lana saat melihat Erlee pergi.

"Udah Laan, gapapa kok. Mereka salah paham doang" ucap Aeril sambil tersenyum.

"Ril, gue harap lo gausa mikirin dia. Dia dari dulu emang selalu ngejar Ray, tapi liat aja sikapnya. Gimana Ray bisa suka?!" Lanjut Alina menenangkan Aeril. Tapi Aeril hanya tersenyum seperti tidak memikirkan kata-kata Erlee. Padahal di pikirannya ia sedang memikirkan perkataan Erlee.

"Aeril, Lana, Alina?" Panggil seseorang. Itu adalah Zahra. Zahra langsung menyamperi teman-temannya itu.

"Itu tadi si Erlee kenapa?" Tanya Zahra saat sudah di depan teman-temannya.

"Gatau tu gajelas! Dateng dateng marahin Aeril! Dasar mber eww!" Celoteh Lana kesal.

"Ha? Kok?.." kata-kata Zahra terputus.

"Ya gitu de, gaterima Ray megang tangan Aeril, jadi gitu deh" sambung Alina.

Zahra langsung mengingat kejadian tadi pagi. Ia teringat tentang Ray dan Aeril tadi pagi. Zahra langsung melirik ke arah Aeril yang hanya bisa tersenyum kecil.

"Gausa dipikirin, Ril" ucap Zahra tapi hanya di bales anggukan singkat oleh Aeril.

"Bagi siswa siswi baru harap ke lapangan sekarang. Karena bakal ada pengumuman bagi siswa siswi baru. Terima kasih" ucap suara di balik speaker sekolah. Semua siswa dan siswi langsung berjalan ke lapangan. Termasuk Aeril dan teman-temannya.

Saat di lapangan Aeril merasa ia masih dilihatin oleh para penggemar Ray. Tapi ia berusaha senyum, agar tidak terlihat lemah. Ia melewati barisan kelas IPS dan ia melihat ada Yohan disitu. Tapi ia berusaha untuk tersenyum juha dan ternyata Yohan membalas meskipun sekilas. Saat ia sedang berjalan ia tidak sadar ada kakinya Erlee yang sengaja ingin membuat Aeril tersandung. Dan yap! Aeril tersandung. Tapi dengan sigap sebuah tangan menarik tangan Aeril, dan menangkap tubuh Aeril di dalam dekapannya. Yohan yang tadinya ingin mengejar Aeril mengurungkan niatnya. Karena ada sosok Ray disana. Semua mata tertuju pada Aeril dan Ray sekarang.

"R-Ray?" Batin Aeril dan menatap mata Ray. Ternyata Ray juga menatap mata Aeril dalam-dalam. Terdengar sedikit sorakan dari para siswa dan siswi. Para siswa ada yang tidak suka Ray bersikap seperti itu dengan Aeril, perempuan dengan paras baby facenya. Sedangkan para siswi ada yang kagum dan ada yang tidak suka dengan Aeril. Termasuk Erlee, ia sangat tidak suka dengan kejadian ini. Ia ingin membuat Aeril malu, tapi kenapa yang terjadi malah seperti ini?!

He is Cold or WarmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang