Blush On.

20 4 0
                                    

Kini Aeril sudah berada di dalam sebuah mini market. Bukan hanya Aeril, Ray juga ikutan masuk ke dalam.

Ray juga tidak tau harus membeli apa jadi dia hanya bisa mengikuti kemana Aeril pergi. Sampai akhirnya mereka sampai di bagian yang menjual bermacam susu dan olahan lainnya.

Ray hanya melihat Aeril dari belakang, Aeril terlihat imut memakai hoodie yang terlihat lebih besar dari dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ray hanya melihat Aeril dari belakang, Aeril terlihat imut memakai hoodie yang terlihat lebih besar dari dirinya.

Lalu dilihatnya Aeril mengambil dua botol susu yang diameternya lebih besar dari 1 genggaman jari jari tangan Aeril.

Dengan cepat Ray langsung mengambil dua botol susu itu dari tangan Aeril. Terlihat Aeril mengerjapkan matanya berkali-kali.

"Ambil 1 lagi gih!" Suruh Ray lalu berjalan mengambil keranjang yang ada di dekat situ.

"Gila, Ray bisa megang dengan gampangnya" batin Aeril kagum sambil melamun ke arah Ray.

"Ril?" Panggil Ray membuyarkan lamunan Aeril, lalu dengan cepat ia mengambil 1 botol susu lagi dan menaruhnya ke dalam keranjang yang kini sudah dipegang oleh Ray.

"Ada lagi?" Tanya Ray singkat sambil menatap Aeril dalam-dalam.

"H-haa? Hmm ngg-nggak kok udah, itu aja..." Jawab Aeril sedikit grogi karena ditatap seperti itu oleh Ray.

"Duhhh jantung guee!! Jangan deg degan dongg!!!" Batin Aeril menenangkan dirinya.

"Hari ini lo make pemerah pipi tebel banget ya." Ucap Ray sambil menahan senyum melihat wajah Aeril yang kini mulai merah padam.

Aeril langsung membulatkan matanya, "Haa?? Hmm gu-gue ke-kepanasan!!! Iya kepanasan!!" Jawab Aeril terbata-bata lalu mengipas wajahnya menggunakan tangannya sambil tersenyum kikuk.

"Lucu banget sih!," Ucap Ray kecil sambil tertawa.

"Yauda keluar sana! Biar gue yang ngantri" sambung Ray sambil tersenyum kecil.

"H-ha?? Ta-tapi..." Lagi-lagi Aeril grogi karena ucapan Ray dan sikap Ray kepada dirinya membuat ia terbata-bata.

"Ini gue yang bayar, gih sana keluar! Katanya panas..." Sambung Ray sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Lalu ia berjalan meninggalkan Aeril yang masih terpaku.

"Aahh!!! Aerill!!! Bego banget sumpah!! Akkhhhhh!!!!" Batin Aeril sambil mengacak rambutnya frustasi lalu berjalan cepat keluar indomaret.

Aeril sekarang sudah di luar indomaret tapi rasa malunya masih ada di dalam tubuhnya.

"Pasti Ray tau gue boongin dia!! Pasti muka gue jelek banget tadii. Ihh!! Lagian kenapa make acara blushing segala sih Ril!!! Akhhh malu bangett!!! Harga diri gue makin jatoh ini!!!" Kesal Aeril membuat dirinya ngedumel tidak jelas.

Sampai akhirnya,

"Aeril?" Panggil seseorang membuat Aeril langsung melirik dimana orang yang memanggilnya itu berada.

He is Cold or WarmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang