Sial?

136 12 3
                                    

Author p.o.v

"Aerill!! Bangun nak, kamu telat nanti" suara berat itu membangunkan Aeril secara pelan-pelan. Aeril sontak membuka matanya mengingat hari ini hari pertama ia masuk sekolah lagi dijenjang yang baru yaitu SMA Bima Sakti.

"Papa! Yaampun udah jam 5, Aeril telatt paa!! Pak Herman udah dimana pa??" Ucap Aeril dengan keadaan panik.

"Udah sayang, jangan panik, nanti mama bangun. Kamu turun sekarang pak Herman udah nungguin kamu di parkiran." Jawab papa Aeril pelan.

Tanpa basa-basi Aeril langsung pamit dan turun kebawah, sambil menggerutu bisa-bisanya ia tidak menghidupkan alarm, handphone tidak dicharge, dan ia tidak sarapan. Ia juga harus kerumahnya untuk mandi dan menyiapkan semuanya

•••

"Pak Hermann, ini macetnya panjangg ga??" Tanya aeril khawatir, bagaimana tidak sudah hampir 15 menit ia terjebak dikemacetan itu. "Sabar ya neng, ini bentar lagi juga udah sampai sekolah neng." Jawab pak Herman. Aeril tidak bosan-bosannya melihat jam tangan karena takut terlambat dan sekarang sudah jam 7 kurang 5 menit. Aeril berusaha tenang dan teruss berdoa semoga ada keajaiban ia tidak telat.

 Aeril berusaha tenang dan teruss berdoa semoga ada keajaiban ia tidak telat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan yaap,ia datang lebih 5 menit. Untungnya pak satpam memberikan Aeril masuk karena masih hari pertama untuk anak baru seperti Aeril. Rasa khawatir Aeril belum berhenti sampai disitu, ia takut kena omel katingnya karena datang terlambat. Sambil berjalan, ia mengambil dompetnya untuk mengambil nametag sebagai tanda anak baru.

"Astaga!! Udah pada baris lagii, gue lewat mana ya??" Batin Aeril cemas. Ia mencari jalan untuk masuk ke barisan tanpa ada yang melihat, dan akhirnya ketemu. Aeril mengendap-endap. Tapi kali ini dia tidak seberuntung tadi.

"Hei kamu! Yang jalan dibelakang barisan cewe! Sini!" Suara itu membuat semua murid baru melihat kebelakang, kearah Aeril. Aeril langsung kikuk tidak tau berbuat apa selain tersenyum, bagaimana tidak semua mata tertuju padanya.

"Kalian barisan tengah beri dia jalan, masih anal baru sudah telat aja. Sini kamu ke tengah lapangan!" Ucap suara itu yang berasal dari podium yang ada di tengah lapangan. Aeril dengan sedikit tersenyum melangkahkan kakinya sampai kedepan kating itu.

Sekarang ia berada di tengah lapangan diliat oleh ribuan mata bukan seperti saat SMP, ia diliat karena nilainya yang tinggi tetapi karena ia datang terlambat.

"Heh siapa nama kamu?" Ucap kating itu dengan wajah judes.
"Sa.. saya Aerilyn Syafrina Ayra Falisha ka" jawab Aeril dengan sedikit gugup

Setelah Aeril menyebutkan namanya, lapangan yang tadinya hening menjadi sedikit ricuh. Ada beberapa orang melihatnya dengan kagum dan ada pula yang melihatnya dengan tatapan tak suka. Tetapi dari ribuan mata hanya ada 1 orang yang memperhatikan Aeril dengan beda.

He is Cold or WarmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang