Mencairnya Es.

45 8 0
                                    

"R-ray!" Pekik Aeril tak menyangka.

Ray sedikit bingung apa yang harus dia lakukan sekarang. Dia tadi hendak menghirup udara segar. Tetapi ia malah melihat Aeril sedang meregangkan badan dan menyisir rambutnya kebelakang. Ray sedikit membatu sebelum papanya Aeril berteriak, "Rayy??? Ayo sarapan dulu!".

Ray langsung masuk ke dalam kamar itu. Dan sekarang Aeril yang membatu. Ia baru sadar Ray sudah terlihat rapi, sedangkan dia? Dia masih memakai baju kemarin malam, belum mandi, cuci muka, bahkan sikat gigi. Dan tadi, pasti Ray sudah melihat wajah bangun tidurnya Aeril yang seperti wajah bantal. Pasti Ray sudah melihat dirinya yang berantakan pagi ini dan tadi ia meregangkan badannya. Seketika Aeril mengutuk dirinya sendiri.

"Aerill!! Lo bego banget!!! Mauu taro dimana muka lo kalo ketemu Rayy?!!" Batin Aeril sambil memukul pelan jidatnya. Tapi seketika ia sadar, untuk apa Ray dirumahnya sepagi ini?, untuk apa Ray berada di kamar tamu?, untuk apa? Untuk apaa?!

Aeril memikirkan itu sambil berjalan menuju kamar mandinya, yap! Ia hendak mandi.

•••

Aeril telah selesai melakukan rutinitas paginya sebelum sarapan, seperti memakai baju, merapikan rambutnya, memakai sedikit sunscreen, memakai bedak tipis dan sedikit lip balm. Sebenarnya Aeril sedikit lama saat hendak memilih baju. Bagaimana tidak, dia mempunyai banyak sekali baju, bahkan ada beberapa ruangan yang khusus untuk mengisi bajunya yang ia bedakan sesuai kemana akan dia pergi.

 Bagaimana tidak, dia mempunyai banyak sekali baju, bahkan ada beberapa ruangan yang khusus untuk mengisi bajunya yang ia bedakan sesuai kemana akan dia pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aeril sangat cantik meskipun hanya memakai bedak dan lip balm. Sebenarnya sangat banyak make up di meja riasnya. Tapi ia sadar, sekarang bukan waktunya buat itu. Ia dapat membedakan waktu yang tepat untuk memakai barang-barang itu. Dan sekarang itu ia hendak pergi ke sekolah bukan hang out.

Setelah selesai Aeril langsung meninggalkan kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai Aeril langsung meninggalkan kamarnya. Ia langsung berjalan menuruni anak tangga dan berjalan mendekati ruang makan. Dan disana ternyata sudah ada Ray. Mau tak mau ia harus berpapasan dengan Ray.

"Pagi sayang, ayo sarapan sini." Ajak papa saat melihat Aeril. Aeril hanya mengangguk dan tersenyum memasuki ruang makan dan duduk disamping Ray.

"Pa? Kak Randi mana?" Tanya Aeril saat melihat ada yang kurang dan ternyata kak Randi tidak ikut sarapan bersamanya.

He is Cold or WarmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang