Kabar Buruk.

40 6 0
                                    

Aeril telah selesai melakukan apa yang diminta Ray tadi. Sekarang Aeril berjalan menuju meja makan lagi, ia ingin melanjutkan memakan nasi goreng buatan bundanya Ray meskipun tinggal sedikit.

Setelah itu ia langsung membawa piring kotor itu ketempat cuci piring untuk ia cuci.

"Ternyata Ray ga cemburu," batin Aeril lemas.

"Dia hanya khawatir sama gue karena mungkin takut papa marahin kali ya? Huhh!!! Kepedean banget sih lo Ril!" Batin Aeril kesal dengan dirinya sendiri. Kenapa ia berfikir Ray menyukainya(?)

Padahal apa kelebihan Aeril, tidak ada yang bisa ia banggakan dari dirinya. Sedangkan Ray, ia nyaris sempurna di mata perempuan.

Setelah mencuci piring, Aeril langsung berjalan mengambil gelas dan mengambil air putih untuk ia minum. Kini ia merasa ada 3 rasa di hatinya. Pertama sakit hati, kedua senang di khawatirkan Ray meskipun itu hanya disuruh oleh papanya, dan ketiga ngerasa bersalah karena ia membuat Ray terluka secara tidak langsung.

Ia langsung meminum air putihnya sampai habis. Sepertinya tante, om, dan Ray sedang asik dengan dunianya. Tadi Ray sehabis mengganti plester langsung ke atas. Tinggal lah Aeril sendiri di ruang tv sekarang. Sedari tadi tidak ada saluran tv yang ia sukai. Ia sudah mengganti saluran tv sampai 4 kali putaran. Akhirnya ia memutuskan untuk mematikan tv-nya. Ia akhirnya membuka handphonenya dan dengan lihai menekan huruf yang ada di keypad nya. Lalu setelah ketemu nama kontak yang dicari, ia langsung menelfon nomor itu.

"Tuut... Tuut... Tuut... Tuut..."

"Haloo sayangg!!"

"Sayang sayang apaan?! Jomblo banget sih kaa!!"

"Ih, kan kamu adek yang kakak sayang"

"Alay uuu"

"Ye bodo, kenapa nih nelfon?"

"Yee adeknya nelfon karena kangen la, mau karena apa lagi!?"

"Mana tau mau cerita udah sutup ama nahoy"

"Ha??!! Ngomong apaasi kaa?!"

"Hahaha udah putus sama Yohan ga si kamu Ril?!"

"...udah.. kaa.."

"Ha?!! Udahh??? Alhamdulillaahhh!!!!"

"Kak!! Kenapa dulu kakak nyuruh Aeril buat mutusin Yohan? Apa kakak tau hubungan Yohan sama kak Bella?!"

Hening.

"Kakk!? Jawabbb!!"

"Sebenarnya udah Ril,"

"Kak!! Dari kapan kakak tau?!"

"Dari Bella dateng ngelayat kerumah kita, Ril. Kakak ngeliat Bella chattan sama yang namanya Yohan. Awalnya kakak kira Yohan yang lain, ternyata beneran Yohan yang kakak kenal. Dia ngirimin foto diri dia ke Bella. Makanya kakak nyuruh kamu mutusin dia. Maaf kakak baru cerita Ril, soalnya kakak gamau kamu sedih apalagi kita baru kehilangan mama. Dan kakak gamau kamu yang lagi sedih semakin sedih denger tentang Yohan."

Hening.

"Ril?! Maaffin kakakk!!"

"Hufttt jujur Aeril kecewa sama kakak. Kakak sama aja kayak sahabat sahabat Aeril. Tapi yauda, Aeril maklumi karena mungkin kakak sama mereka ga pengen Aeril semakin sedih. Tapi Aeril mohon, suatu saat kalo ada rahasia kayak gini apalagi sangkut pautnya sama Aeril, please!! tell me, ok?"

"Iyaaa!! Siapp bos!! Makasih udah mau maaffinnn kakakk muu yang gans ini"

He is Cold or WarmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang