Karena Dia?

21 5 0
                                    

"Aeril maunya gitu tan, supaya Aeril bisa bareng sama Ray. Tapi kayanya Aeril gabisa tan, Aeril pengen ngelupain Ray" batin Aeril sambil menahan untuk tidak melirik Ray sedikit pun.

Ray sedikit kaget melihat keberadaan Aeril dan kak Randi.

"Aeril denger ga yaa gue ngomong apa" batin Ray bingung. Tapi sepertinyca tidak, keliatannya Aeril biasa saja. Mungkin karena Aeril tidak mendengar percakapan Ray dengan orang tuanya. Kalau Aeril dengar pasti ia akan 'senyum-senyum gajelas' pikir Ray.

"Iya tante, Aeril balik dulu ya. Maaf banget ngerepotin tante sekeluarga." Ucap Aeril singkat dan tersenyum paksa.

"Main-main ke sinii ya cantikk"jawab bundanya Ray sambil tersenyum. Aeril hanya mengangguk.

"Yauda Ray, kamu anter Aeril sama kak Randi sana" suruh ayah kepada Ray. Belum sempat Ray menjawab 'iya' Aeril langsung menyelutuk, "gausa om, kita balik naik taksi aja. Lagian ada kak Randi jadi Aeril bakalan gapapa".

Aeril mengucapkan itu dengan cepat dan tepat. Ia tidak ingin berlarut-larut dalam keadaan berharap kepada Ray, yang jelas-jelas hanya untuk menepati janji kepada almarhumah mamanya.

Ray hanya menatap Aeril dengan penuh tanda tanya, mengapa gadis yang ia sukai tidak menatap matanya sedari tadi? Apa Aeril masih marah pada dirinya? Apa Aeril tidak tau betapa khawatirnya Ray kepada dirinya? Kenapa Aeril tidak mau diantar balik oleh Ray? Kenapa Aeril seperti membuat sekat besar antara dirinya dengan Ray? Ntah lah Ray juga bingung. Tapi gadis ini hanya tersenyum kecil sedari tadi.

"Oh yauda kalo gitu, besok Ray jem-" ucapan bunda Ray terputus.

"Gausa tan, gapapa. Aeril bareng kak Randi" sahut Aeril.

"Eh gabisa deekk, kan kak-

"Oh yauda kalo gabisa Aeril bareng temen aja," sambung Aeril mantap lalu tersenyum.

"Yauda tan, om, Aeril balik dulu. Sekali lagi maaf yaa kalo Aeril ngerepotin" lanjut Aeril. Ayah, bunda dan Ray hanya bisa diam.

•••

"Kamu kenapa sih dekk nolak Ray buat nganter balik. Kan kalo tadi di anter bisa hemat ongkos" ucap kak Randi membuka pembicaraan saat berada di dalam taksi.

Aeril hanya diam.

"Rill!!" Pekik kak Randi sambil memegang lengan adiknya itu.

"Ih lepas kak!!" Balas Aeril kesal dengan nada sedikit tinggi.

Kak Randi yang melihat perilaku adiknya hanya bisa diam. Ia tau mungkin adiknya lagi pms atau bahkan lagi bete. Meskipun kak Randi tidak tau apa penyebabnya.

"Ishh!! Bego banget siihh!!" Batin Aeril setelah menyadari sikap kasarnya.

"K-kak?" Panggil Aeril ragu.

Kak Randi hanya menoleh lalu tersenyum seperti bertanya kenapa?

"Maaffin Aeril kak, Aeril ga bermaksud" lanjut Aeril sedikit lemas.

"Udah gapapa, kakak tau kamu lagi kesel, bt, atau mungkin pms. Jadi udah gapapa" ucap kak Randi sambil mengelus kepala Aeril. Aeril hanya tersenyum kikuk.

He is Cold or WarmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang