Teman kecil.

44 7 0
                                    

Semua yang berada di dalam kamar itu terheran-heran. Kenapa dunia sekecil ini?  Ternyata bunda dan ayah Ray adalah orang yang dulu sering mengasuh Aeril waktu SD jika papa dan mama Aeril sibuk. Dan ternyata Aeril adalah anak kecil berbadan gendut dulunya yang sering Ray takuti. Tapi sekarang? Aeril bukan anak yang ditakuti Ray lagi. Aeril yang dulu dan sekarang telah berubah drastis. Bagaimana tidak, Aeril yang dulunya gendut sekarang bisa sekurus dan sekecil ini. Ray masih tidak menyangka, musuh masa kecilnya adalah Aeril. Anak yang selalu tersenyum sekarang.

"Jadi kalian?" Tanya papa Aeril dengan bingung menunggu jawaban Aeril, anak perempuannya. Aeril hanya tersenyum. Bagaimana bisa Aeril lupa dengan Ray. Sedangkan Ray masih mengingat nama musuhnya itu sampai sekarang, meskipun tidak menyangka akan bertemu di SMA dan kelas yang sama.

"Iya om, saya sekelas sama Aeril" ucap Ray dengan sedikit sopan.

"Yaampun akhirnya kalian ketemu lagi. Gimana? Kalian kangen masa kecil kalian dulu ga?" Tanya papa Aeril membuat Aeril dan Ray saling bertatapan.

"Paa, udah jangam ditanya-tanya dulu," ucap wanita yang tertidur diranjang dengan suara lemah dan lembut itu sambil tersenyum.

"Oh iya! Sampe lupa hehe.. ayo duduk dulu silahkan!" Suruh papa sambil terkekeh kecil.

Ayah, bunda dan Ray pun duduk di sofa. Sedangkan Aeril berdiri disamping ranjang mamanya dengan kaki sedikit pincang.

"Yaampun Aeril kaki kamu kenapa sayang?" Tanya bundanya Ray khawatir.

Aeril hanya tersenyum kecil, "gapapa kok tante. Tadi Aeril keseleo disekolah".

"Oala hati-hati lain kali nak," sambung bundanya Ray.

"Kamu udah banyak berubah ya Ril, makin cantik aja" puji bunda Ray sambil melirik ke arah Ray yang hanya diam sedari tadi. Aeril hanya bisa tersenyum dan berkata terima kasi atas pujian bundanya Ray.

Mereka pun sedikit berbincang-bincang. Membahas semua cerita lama, mulai dari Ray yang pernah menangis gara-gara Aeril memakan semua jatah makan siang Ray, sampai kejadian dimana Ray merobek gambar yang telah dibikin oleh Aeril. Membuat Aeril marah dan menghancurkan mobil-mobilan yang dibuat Ray dengan susah payah.

Tak terasa sudah tengah malam. Bunda dan ayah Ray juga berniat untuk pulang.

"Duh pak Ayra maaf udah repotin udah ganggu waktu istirahatnya sampe malem begini" ucap ayah nya Ray sambil berdiri bersiap-siap untuk balik.

"Ah pak Halim bisa aja, gapapa lagian kan istri saya seneng kalo rame yang datang, iya kan ma?" Jawab papa Aeril dan tersenyum ke arah istrinya.

Mama Aeril hanya tersenyum. Akhirnya mereka pun berpamitan pulang.

"Aeril, tante sama om pulang dulu yaa. Ray, kamu anter Aeril balik aja deh. Kalo gasalah tadi kakaknya Aeril nelfon gabisa pulang, otomatis gabisa anter Aeril balik." Suruh bunda Ray dan tersenyum melihat ke arah Aeril.

"Tante gapapa, Aeril bisa.."

"Oke ma" cerocos Ray yang memutuskan perkataan Aeril. Aeril hanya melongo tak bisa berkata apa-apa.

"Ma-makasih ya Rayy" ucap mamanya Aeril terbata-bata. Ray hanya diam menganggguk.

Lalu ayah dan bunda Ray pun keluar meninggalkan kamar mama Aeril. Disusul Aeril dan papanya.

"R-ray, tunggu" panggil mama Aeril. Ray yang mendengar namanya dipanggil langsung membalikkan badan.

"Iya tante." Ray pun mendekat ke arah ranjang mamanya Aeril.

"R-ray, makasih ya udah mau ja-jagain Aeril. Tante harap, ka-kamu bisa jagain Aeril. Sa-satu yang harus kamu tau, A-Aeril selalu tersenyum, gak pernah melihatkan apa yang dia rasakan. Di-a selalu me-nutupinya dibalik se-senyumannya. Tan-te mohon, ka-kalo tante udah gaada, jagain dia selalu ya. Ja-jangan berantem-berantem lagi kaya dulu. Se-selalu ada buat Aeril karena papa dan kakaknya suka sibuk. Ja-jangan percaya kalau dia bi-bilang gapapa. Dia mungkin egois suatu saat ta-tapi itu cara dia agar kita bisa dekat dengan dia. Tante harap kamu bisa ngertiin di-dia ya, jadi temannya sampai kapanpun. Tante harap kamu ba-bakal lakuin itu untuk tante. Jangan bikin Aeril se-sedih ya. Tante mohon" pinta mamanya Aeril terbata-bata sambil menahan air matanya dan mencoba untuk tersenyum.

He is Cold or WarmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang