Chapter 3 - Detention

5.3K 870 31
                                    

~♥~

Sebelum lanjut baca jangan lupa VOTE dan COMENT ya :)

SELAMAT MEMBACA

~♥~


---




REYNA POV 


Aku tidak tahu kenapa aku menangis saat ini. Aku bahkan sudah tahu sebelumnya, kalau dia menyukai Kyulkyung, tapi, coba kalian bayangkan, bagaimana bisa aku tidak sedih, ketika aku tahu laki-laki yang aku cintai tidak mencintaiku balik? Yang paling menyakitkan adalah ketika aku menyadari kalau aku sahabatnya, dan aku akan melihat Wooseok dan Kyulkyung berdua setiap hari. Siapa tahu, dia tidak akan menjadi sahabatku lagi, kalau suatu saat Kyulkyung memintanya untuk berhenti berbicara denganku.

Ugh! Cukup dengan pikiran-pikiran itu. Aku tidak bisa berbuat apa-apa saat ini. Sekarang, yang penting aku harus bisa selamat dari peringatan karena bolos kelas, kalau tidak, aku akan kehilangan beasiswaku.

Nampaknya satu-satunya pilihan untuk selamat dari masalah ini adalah setuju dengan tawaran Seungwoo. Dia bisa membantu membebaskanku dari peringatan dan menghapus absen dari raport permanenku. Selain itu, dia  juga bisa mengajariku Fisika.

Aku tidak bisa percaya ini! Aku benar-benar membutuhkan bantuan dari berandalan terbesar di Produce HS! Dan parahnya lagi, dia akan menjadi 'guru les ku!' Wow!

Hmm... Aku hanya punya 10 menit lagi sebelum hukuman. Jadi, sebaiknya aku ke sana lebih awal sebelum aku mendapat hukuman lain karena terlambat. Saat aku berjalan ke ruang guru, aku melihat Seungwoo yang mau masuk ke ruang guru sambil menyeringai ke arahku.

Ketika aku memasuki ruangan, aku duduk di ujung ruangan. Di mana Seungwoo duduk jauh dariku. Aku bisa mendengar dia berbisik-bisik memanggilku, sehingga dia tidak akan membangunkan guru yang sedang tertidur. Aku mengabaikannya karena aku masih tidak bisa memutuskan tentang tawarannya.

Lalu tiba-tiba dia duduk di atas mejaku.

"Hey sayang! Apa yang terjadi padamu beberapa saat yang lalu? Kau hanya berlari dan aku belum mendapatkan jawabanmu." katanya.

"Pertama, namaku Reyna, bukan sayang. Kedua, itu bukan urusanmu." Aku berkata terus terang.

"Lalu, apa yang ketiga?"

"Aku tidak tahu? Kenapa aku harus punya yang ketiga?"

"Karena, biasanya ada tiga alasan, kurang lengkap rasanya kalau hanya dua."

"Sudah cukup!" Aku berteriak.

"Shh... Kau bisa membangunkan Bu Yoo Mi!" Dia berbisik. "Jadi, apa yang kau pikirkan tentang rencananya?"

"Aku tidak suka untuk berpura-pura menjadi pacar dari berandalan terbesar di Sekolah ini!"

"Ouch! Kau melukai perasaanku." Katanya sinis sambil memegang dadanya.

Dia lalu meletakkan satu jari di pipiku dan meraba pipiku dengan lembut. Sejujurnya, aku menyukai itu, tapi aku harus menghentikannya. Tawarannya baik, aku akan mendapat banyak keuntungan seperti : Aku bisa diajari Fisika, sehingga masalahku dengan Fisika terselesaikan, rapotku akan bersih dari hal buruk yang terjadi saat ini, aku bisa mempertahankan beasiswaku, dan, walaupun ini terdengar bodoh, tapi aku mungkin bisa membuat Wooseok cemburu.

"Jangan pegang aku. Fine! Aku akan menyetujui tawaranmu, tapi dengan satu syarat.."

"Syarat apa?"

"Kau tidak bisa jadi boss ku. Aku boleh menolak kalau aku mau."

"Tergantung, tapi aku akan menghargai kondisimu." katanya.

"Tapi..."

"Ah! Tidak ada tapi-tapian, ini adalah kesepakatan! Kita bertemu lagi di rumahku nanti malam untuk pelajaran fisika pertamamu."

Setelah dia mengatakan itu, bell langsung berdering, jadi aku berlari keluar dari ruang guru, atau siapa tahu aku bisa berfikir tentang aku bisa tetap di sana untuk waktu yang lebih lama. Aku menemukan sesuatu pada Seungwoo, ya, sesuatu yang membuatnya menarik. Mungkin itu adalah alasan kenapa banyak perempuan yang sangat bersedia melakukan apapun untuknya.

Ketika aku sudah keluar dari ruangan itu, aku terdiam saat melihat Wooseok dan Kyulkyung bermesraan di dekat loker.

Sekali lagi, aku merasa ditembak oleh bola canon yang sangat besar sekarang. Ini seperti deja vu. Aku merasa akan menangis tapi kemudian aku merasakan tangan seseorang di pundakku. Saat aku akan berbalik, orang itu bergumam sesuatu yang membuatku sadar orang itu adalah Seungwoo.

"Jangan menangis, it's okay. Aku tahu kau menyukai Wooseok untuk waktu yang lama. Aku bisa melihatnya dimata mu. Itu juga merupakan alasan kenapa aku memintamu berpura-pura menjadi pacarku. Aku bisa membantumu dengannya. Aku tahu itu menyakitkan, tapi tolong, kuatkan dirimu. Be strong." Katanya lembut. 

Saat mendengar kata-kata itu, aku bisa merasakan kalau dia bukan Seungwoo yang aku kenal. Bagaimanapun, mungkin dia tidak terlalu buruk. Inilah sisi yang ingin aku temui darinya. Sisi yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Mungkin kalau aku meluangkan waktu bersamanya dan mencoba mengerti dia, aku akan melihat Seungwoo yang asli.

Siapa tahu, mungkin dia bukan berandalan terbesar sama sekali. Setelah memikirkan semua ini, aku tiba-tiba merasa lebih baik.

"See you later. Stay strong!" Dia berbisik di telingaku, yang menyebabkan aku bergetar tak karuan. Dia pun melepaskanku dan langsung menuju mobilnya.

"Sampai jumpa." Aku bergumam pada diriku sendiri. Saat dia melepaskan tangannya, aku merasa kosong, sangat kosong. Aku tidak akan melupakan moment itu. Mungkin kita bisa berteman setelah ini.





[ TO BE CONTINUED]







................................................................

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARNYA GUYS 👊

MESKIPUN CERITA INI UDAH END JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YA!!!

................................................................






Amor SilencioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang