Chapter 29 - Too Much for a Short Period Of Time

2.8K 541 39
                                    

PLEASE GUYS MESKIPUN CERITA INI UDAH END JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YA!!!

---























REYNA POV


Aku terbangun saat aku mendengar handphoneku berdering dari sebelah kasur. Ku pikir itu adalah alarm. Tunggu, aku sama sekali tidak menyetel alarm. Aku meregangkan tangan dan mengambil handphoneku. Aku lihat itu adalah pesan dari Seungwoo. Dia pasti menyetel pesan itu untuk membangunkanku karena isinya...

Bangun sekarang, Sleeping Beauty, karena kalau kau tidak bangun secepatnya, kau akan terlambat untuk pesta pernikahan. Aku sangat ingin bertemu dengan mu. I had a great time last night :)


Aku tersenyum saat melihat pesannya. Aku mencoba mengingat apa yang terjadi semalam. Aku memintanya untuk menciumku. Aku benar-benar memintanya! Aku tidak terlalu mabuk semalam dan aku benar-benar mengetahui apa yang aku lakukan atau katakan. Apa yang tidak kutahu adalah apa yang terjadi padaku sehingga meminta Seungwoo untuk menciumku.

Dan kau tahu apa yang aneh? Aku menikmatinya. Aku menikmati saat menciumnya. Mungkin itu karena aku tidak pernah mencium laki-laki lain selain Seungwoo. Aku selalu membayangkan apa rasanya kalau Wooseok menciumku. Aku tidak pernah menyangka ciuman pertamaku diambil oleh Seungwoo. Aku selalu menginginkan Wooseok untuk menjadi ciuman pertamaku.

Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku akhir-akhir ini. Apalagi apa yang terjadi diantara Seungwoo dan aku. Ini semua pura-pura dan perjanjian bagi kami berdua, tapi ada kalanya kami bertindak seperti ini adalah kenyataan. Maksudku, bagiku sendiri, aku sering menunjukkan perasaanku yang sebenarnya dan melakukan apa yang benar-benar aku inginkan. Semua yang terjadi padaku dan Seungwoo, seperti persahabatan dan kedekatan kami benar-benar nyata bagiku. Aku tidak hanya mengenalnya, tapi aku juga bahagia saat dia ada di dekatku. Itu perasaan yang sama yang juga kurasakan saat Wooseok didekatku.

Ini semua nyata, minus ciumannya karena kami hanya melakukan itu untuk meyakinkan orang-orang bahwa kami benar-benar berpacaran; tapi bagaimana dengan semalam? Tidak ada seorangpun disana. Tidak ada yang melihat. Tidak ada yang membuat kami harus berpura-pura pacaran. Kenapa aku memintanya untuk menciumku?

Itu hadiahnya.

Benar. Itu adalah hadiahnya. Itu hadiah dariku untuknya. Hanya itu. Tidak lebih... Aku sangat bahagia untuk keberhasilannya jadi aku memutuskan untuk memberinya hadiah karena aku tidak tahu apa yang harus kuberi. Apakah normal untuk mencium seorang teman? Tidak, itu sangat salah. Apa yang aku pikirkan? Tapi saat itu, aku sangat ingin menciumnya. Aku berhenti saat pesan lain muncul di hp-ku.


Kau masih di kasurmu,kan? Ck ck ck.. Bangun sekarang. Stop your beauty rest, kau sudah cantik; sekarang bangun dari kasur itu. Jangan membuatku pulang dan membangunkanmu.


Entah bagaimana, kata-kata itu membuatku tersenyum. Itu lucu karena Seungwoo meninggalkan pesan lainnya karena dia tahu aku mungkin malas untuk bangkit dari kasur. Dia sudah tidak ada di rumah. Sebenarnya, dia harus membantu ayahnya untuk pesta pernikahan; karena dia tidak ada jadi dia memasang alarm dan pesan untukku. Dia sangat perhatian, karena kalau saja dia tidak menyetel alarm, aku mungkin masih tidur saat Wooseok datang untuk menjemputku.

Aku perlahan-lahan bangkit dari kasur dan berjalan ke kamar mandi. Aku membiarkan air hangat membasahiku. Sangat menyegarkan untuk mandi setiap pagi. Ini seperti mempersiapkan diri untuk seharian. Setelah aku selesai mandi, aku mengambil handuk dan memakainya. Aku berjalan ke ruang ganti dan menggosok gigi, juga megeringkan rambut. Aku menghabiskan sekitar tiga puluh menit untuk melakukan hal itu.

Amor SilencioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang