Chapter 8 - The Unexpected Visitor

4K 816 37
                                    

---

Sebelum lanjut baca jangan lupa Vote & komen ya :)

Selamat membaca ❤

---



Aku sedang shock sekarang. Aku tidak tahu kenapa Wooseok melakukan itu! Tidak seharusnya dia menonjok Seungwoo. Dia tidak punya hak untuk menonjoknya. Aku akan mengaku jujur kalau aku sedikit senang karena ada kemungkinan kalau dia cemburu terhadap Seungwoo; TAPI aku tidak senang karena kenyataannya dia menonjok Seungwoo. Maksudku, bagaimana bisa?

Aku langsung berlari ke arah Seungwoo. Aku bisa melihat darah keluar dari sudut bibirnya.

"Seungwoo." aku berucap dengan nada pelan sambil mencoba membantunya.

Mata Seungwoo dan Wooseok lagi-lagi menatap satu sama lain. Aku bisa melihat Kyulkyung dari sudut mataku, dia sedang menikmati pertunjukan. Aku yakin bahwa ini tentu idenya.

"Wooseok! Siapa yang memberimu hak untuk menonjoknya?" aku memelototi Wooseok marah, menunggu jawabannya.

"Ya sayang, kenapa kau menonjok Seungwoo?" That bitch, maksudku Kyulkyung bertanya pada Wooseok sembari mendekatinya dan menaruh tangannya di bahu Wooseok.

"Kau tidak apa-apa, Seung?" aku bertanya khawatir. Aku tahu aku bukan pacarnya tapi tetap saja Wooseok menonjoknya karena aku.

Well, that's something new

"Ya, jangan khawatir. Aku baik-baik saja; tapi kalau kau mau, kau bisa menciumku lagi. Aku yakin, ini tidak akan sakit setelahnya." dia bercanda sambil menggoda.

Aku terdiam saat dia mengatakan itu. Dia tidak bisa bercanda seperti itu. Aku tidak bisa menciumnya lagi. Apa yang terjadi beberapa saat lalu hanyalah akting. Aku bisa melihat senyumnya melebar saat dia melihat mataku membesar setelah dia mengatakan kata-kata itu.

"Oh tidak, itu akan lebih sakit karena aku akan memberimu tonjokkan lain kalau kau menciumnya lagi!" Wooseok menyela.

Seriously, what's wrong with him?

"Kenapa tidak kau urusi saja urusanmu?" Seungwoo tampak tidak suka.

"Sayang, kenapa kau berlaku seperti ini karena Reyna? Apa kau menyukainya?" Kyulkyung bertanya pada Wooseok.

Aku terdiam setelah dia menanyakan itu. Sebenarnya aku berharap mati saat ini. Bagaimana bisa dia bertanya di hadapanku; di depan Seungwoo, "pacar" ku? Bisakah aku menangani penolakan lainnya? Bisakah aku menangani rasa sakit lainnya?

Aku bisa melihat mata Wooseok membesar sedangkan Seungwoo memegang tanganku semakin erat. This is seriously awkward. Sangat sepi di dalam kafe, sampai-sampai kau bisa mendengar suara lalat terbang.

Kenapa aku memikirkan itu? Aku tidak tahu apa yang akan Wooseok jawab dan aku sangat tidak ingin mendengarnya.

Thank God, something finally happened. Handphoneku bergetar, memecahkan kesunyian.

Amor SilencioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang