Chapter 7 - I Didn't See That Come

4.3K 833 75
                                    

----

Sebelum lanjut baca jangan lupa VOTE dan KOMEN ya :)

Kalau kalian rajin vote dan Komentar, aku juga bakal rajin updatenya. Kalau kalian siders itu bikin aku jadi nggak semangat buat lanjutin.

SELAMAT MEMBACA ❤

----




Setelah Seungwoo mengatakan itu, aku tahu inilah saatnya. Aku tidak bisa mundur. Ini adalah saat yang tepat untuk membuat mereka berdua cemburu. Aku berharap mereka-lah yang akan cemburu,  bukan kami. Aku pelan-pelan melihat Wooseok yang memakai kaos coklat. Rambutnya selalu sempurna sebagaimana biasanya. Mata dan bibirnya adalah hal yang selalu ingin aku lihat setiap hari. Why is he with that bitch anyway?  Kyulkyung tidak cantik luar dan dalam.

Seungwoo mendorongku masuk perlahan.

"Hey, apa yang kita punya disini?" Seungwoo mengatakannya dengan keras sambil menggengam tanganku dan membawaku ke arah mereka berdua.

Wooseok dan Kyulkyung menghentikan pembicaraan mereka dan melihat ke arah kami. Aku melihat Wooseok sedang melihat tanganku dan Seungwoo yang sedang bersatu dan kembali menatapku. Aku tidak bisa melihat tepat ke matanya. Dia bisa tahu kalau kami hanya berpura-pura.

Dia terlihat kaget saat melihat aku dan Seungwoo bersama. Dia tahu aku sangat membenci Seungwoo, tapi siapa peduli? Dia tahu aku membenci Kyulkyung juga, dan sekarang dia memacarinya.

"Ooh... Kenapa kamu dengan si Coffee Girl?" Kyulkyung bertanya pada Seungwoo dengan tidak sopan.

"Kyulkyung!" Seungwoo dan Wooseok berbicara bersamaan.

Aku melihat keduanya saat mereka mencoba untuk membelaku. Wooseok terlihat kaget saat Seungwoo membelaku juga. Aku pikir mereka berdua saling melempar belati dari tatapan matanya.

"Kyulkyung, kau tidak punya hak untuk menghina pacarku." Seungwoo berkata dengan santai sambil melingkarkan tangannya di pinggangku.

"Pacar?" sekarang Kyulkyung dan Wooseok yang berbicara bersamaan.

"Ya, dia adalah pacarku." dia berbicara sembari memelukku semakin dekat, menyapukan mukanya ke rambutku dan dia berbisik, "Senyum, kita akan tertangkap. Bersikap natural."

Setelah dia mengatakan itu, aku mencoba untuk tersenyum dan berpura-pura kalau aku menyukai bisnis ini.

"Apa itu benar, rey?" Wooseok bertanya. Ada sesuatu di matanya yang tidak bisa kutemukan maksudnya. Apakah itu rasa cemburu? Bukan, itu tidak mungkin.

"I-iya. Aku sudah resmi menjadi pacarnya kemarin malam." aku berkata sambil tersenyum dan melihat ke arah Seungwoo.

Sangat sulit rasanya untuk berpura-pura bahwa aku bahagia bersama Seungwoo sementara aku melihat laki-laki yang aku cintai bersama perempuan lain, tapi aku harus mencoba yang terbaik. Bersikap biasa.

"Kemarin malam?! Sepertinya seseorang telah bersenang-senang." Kyulkyung berkata asal.


Shit!


Dia pikir kami melakukan "itu". Bagaimana caranya agar aku bisa menjelaskan ini? Aku melihat mata Wooseok membesar saat dia menyadari apa yang dimaksudkan Kyulkyung. Dia mengalihkan tatapan matanya dari Seungwoo ke arahku.

Bagaimana caraku menjelaskan ini? Aku baru saja akan mengatakan sesuatu ketika Seungwoo memotongnya.

"Tidak, Kyung. Kalau kau pikir kami melakukan sesuatu semalam, kau salah." katanya sambil melepaskan tangannya dari pinggangku. Lagi, aku merasa sangat kosong. Kenapa aku selalu merasakan itu?

Amor SilencioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang