Chapter 6 - A Deal Is Still And Always Be A Deal

3.9K 830 30
                                    

Sebelum lanjut baca VOTE dan COMEN dulu ya :)

SELAMAT MEMBACA ❤


---




Aku ingin tetap berada di dalam kamar mandi untuk waktu yang lama, tapi aku tahu aku tidak bisa. Aku harus bekerja, dan selain itu, aku bisa melihat Wooseok. Bukankah itu hebat? Aku tahu kalau mimpi itu tidak benar. Beberapa orang melakukan kebalikan dari yang sebenarnya terjadi hari itu; jadi aku yakin Wooseok tidak akan melakukan itu padaku.     

Aku mematikan shower dan mengambil handuk.

 Shit


Aku lupa kalau aku tidak mempunyai pakaian lebih! Dan parahnya lagi, aku meninggalkan pakaianku di luar! Bagaimana bisa aku mengambilnya? Aku yakin laki-laki itu menungguku di luar! 

Great

Gambaran aku berjalan hanya dengan handuk yang membungkusku memang akan membuatnya senang. Aku berpikir sinis, tapi aku tidak punya pilihan. Aku harus membuat laporan pekerjaan. Aku berhutang banyak pada keluarga Wooseok karena mereka telah banyak membantuku, dan bekerja untuk mereka adalah satu-satunya cara aku bisa membalas jasa mereka. Aku tidak boleh mengecewakan mereka. 

Aku menghilangkan pikiran kalau Seungwoo kemungkinan ada di luar dan aku pelan-pelan membuka pintu. Aku mencoba sangat keras agar tidak membuat suara, supaya dia tidak memperhatikanku. Aku berjalan keluar pelan-pelan, dan berjinjit-jinjit menuju ke kasur. Aku tidak melihat pakaianku di sana. 


Where the heck are they?!?   


"Aku mempunyai pemandangan bagus di sini, tapi aku pikir akan lebih baik jika kau...." dia berkomentar.   

Aku sangat kaget saat mendengar suaranya di belakangku, sampai aku terpeleset dan jatuh ke kasur. Aku hampir jatuh ketika dia tiba-tiba menggenggamku. Sentuhan tangannya membuatku tergelitik. Aku bisa merasakan listrik yang mengalir dalam tubuhku. Tangan hangatnya sangatlah nyaman. Ini seperti dia bisa memberiku rasa damai dan tenang seperti air hangat dari shower. 

"Kau sangat harum." katanya sambil medekatiku.   

Aku tahu aku harus memberhentikannya. Aku tidak bisa membiarkan dia di dekatku. Aku tidak tahu kenapa, tapi terasa sangat aneh kalau dia berada di dekatku.   

"JANGAN DEKAT-DEKAT. Dasar mesum." Ugh! Aku tidak bisa melanjutkan mengobrol dengannya saat aku hanya memakai handuk. Dimana pakaianku ngomong-ngomong? 

"Dimana semua pakaianku?" aku bertanya dengan kesal sambil memelototinya. 

" Aku meminta pekerja-pekerjaku untuk membersihkannya. Pakaianmu sudah kotor." jawabnya. 

" Kau meminta mereka untuk apa? Bagaimana bisa kau mengharapkan aku untuk..." dia memberhentikanku, lalu dia memberikan jeans hitam dan baju biru polos dengan cardigan. 

" Kau bisa memakai itu sebagai gantinya. Jangan dikembalikan, itu milikmu sekarang." katanya. 

" Dari mana kau dapat ini?" aku bertanya curiga. Apakah ini dari perempuan-perempuan yang dia bawa ke rumah ini? Aku tidak melihat perempuan lain selain pekerja-pekerjanya. 

Tidak. Aku hanya mendapatkannya di sembarang tempat." katanya.

" Kau mendapatkannya di sembarang tempat, hah? Kenapa ini semua masih memiliki bandrol harga?" aku bertanya sambil melihatnya. Aku mencoba keras untuk menyembunyikan tawaku. Dia tidak bisa menjawab! OMG! He's blushing.

Aku baru saja membuat Seungwoo, si berandalan terbesar, tersipu! Aku tidak bisa mempercayai ini. Kalau saja aku memasukkan video tentang ini ke internet, aku yakin ini akan mendapat banyak penonton! 

Baru saja aku akan tertawa, tapi aku ingat kalau aku tidak membawa pakaian dalam lebih. 

Shit! Karma. 

Bagaimana caraku untuk meminta ini dari Seungwoo? Maksudku, dari semua orang, kenapa dia?

Aku tidak mempunyai pilihan lagi. Aku tidak bisa memakai pakaian ini tanpa apapun di dalam.

"Uh... Seungwoo?" disini dia dimulai. "Aku tidak mempunyai..... Uh..... Bagaimana bisa aku menyampaikan ini.... Uh..." aku tidak bisa mengatakannya. Ini sangat memalukan.

"Oh, tunggu! Nancy!" dia berteriak.

Satu dari pelayannya langsung memasuki ruangan dan menanyakan apa yang dia butuhkan.

"Bawa dia ke ruangan yang lain." pesannya. "Aku akan menunggumu di mobil." lanjutnya.

Ruangan lain apa yang dia bicarakan? Bagaimana caraku agar dapat menyakan hal itu padanya sekarang? Ugh! Kenapa aku tidak bertanya padanya beberapa saat yang lalu? Itu akan menyelesaikan masalahku untuk saat ini. Aku berjalan pelan-pelan sambil mengikuti Nancy. Dia mengarahkanku untuk memasuki ruangan lainnya.

Saat aku memasuki ruangan, aku melihat dindingnya di cat dengan sangat baik. Warnanya menarik perhatianku. Ruangan ini juga sama besar seperti ruangan lainnya, namun tidak sebesar kamar Seungwoo, dan..... WAH! ada sesuatu lain yang menarik perhatianku. Aku melihat... Aku melihat satu rak yang penuh dengan pakaian dalam! APA?! Kenapa dia mempunyai ini di rumahnya?

"Permisi," aku berbalik untuk bertanya pada Nancy, "Kenapa kau menaruh ini di dalam mansion?" kataku sambil menunjuk rak.

"Kami tidak melakukannya, nona, kau tahu, tuan Seungwoo meminta beberapa pelayan untuk membeli ini semalam. Dia juga meminta mereka untuk membeli pakaian yang sedang kau pegang saat ini. Karena dia tidak tahu ukuran pakaian dalammu, dia meminta para pelayan untuk membeli ukuran dari mulai 34-36 A, B, dan C." dia berkata malu-malu. Aku bisa melihat bahwa dia menyembunyikan tawanya.

Wow! Aku tidak percaya dia melakukan itu! Dia membelinya tadi malam. Kau lihat, ini saat dia tidak bertingkah seperti brandalan, namun seperti lelaki manis. Aku mendekati rak dan memilih satu yang paling menarik bagiku. Ini sangat memalukan. Dengan mengambil satu set, dia akan tahu berapa ukuran ku.

Aku langsung berganti pakaian, menggunakan pakaian yang dia belikan, dan saat aku melihat jam aku langsung berlari ke luar dan menuju mobilnya. Sangat memalukan untuk bertemu dengannya setelah apa yang telah aku lewati.

"Akhirnya kau selesai juga. Aku akan mengantarmu ke kafe Wooseok." katanya, dia tidak menatapku. Aku bisa merasakan kalau dia juga merasa malu.

Sangat sepi di sepanjang perjalanan. Saat kami sampai di kafe, aku langsung membuka pintu mobil dan berlari ke pintu masuk. Wooseok pasti sendirian. Kami adalah satu-satunya yang mempunyai rutinitas hari ini. Aku harus cepat.

Saat aku membuka pintu, aku melihatnya dengan Kyulkyung. Kyulkyung di sini! Kenapa dia disini? Aku melihat dia dan Wooseok menatap satu sama lain sambil berbicara. Tampaknya mereka tidak mengetahui kalau aku telah sampai. Belum ada pelanggan saat ini, itu menjelaskan mengapa mereka menggoda satu sama lain. Aku bisa merasakan kemarahan mulai meluap, namun tiba-tiba aku merasa seseorang menyentuh kedua bahuku. Aku tahu itu Seungwoo. Dia berbisik sesuatu ke telingaku...

"Game on.. A deal is a deal."






•••••

WOHOOO DOUBLE UPDATE YEAY! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARNYA YAA ♡

MESKIPUN CERITA INI UDAH END JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA!!!

•••••

Amor SilencioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang