Chapter 39 - Day 2

2K 419 49
                                    


️⚠️AWAS TYPO BETERBANGAN⚠️



























WOOSEOK POV

Kami hanya mempunyai beberapa detik tersisa sebelum pertandingan selesai dan aku sudah lupa akan hitungan poin kami. Aku tidak bisa membiarkan Seungwoo memenangkan ronde ini juga. Dia sudah memenangkan yang pertama tapi aku akan meyakinkannya kalau aku akan memenangkan ronde-ronde selanjutnya.

Kenapa aku sangat takut untuk kalah? Tidak, aku tidak takut kalah; aku takut kehilangan Rey. Aku tahu dia mencintaiku, tapi ada hal kecil yang memberitahuku kalau dia mempunyai perasaan untuk Seungwoo. Aku tahu, seberapa besar aku mengelak pun; Rey sudah jatuh cinta pada Seungwoo. Sejujurnya, kalau aku tidak menyatakan perasaanku sebelum Seungwoo melakukannya, kupikir Rey tidak akan bersamaku sekarang.

Tapi dia memilihku, bukan? Apakah itu artinya dia lebih mencintaiku? Aku tahu taruhanku dengan Seungwoo ini sungguh tidak beralasan, tapi bagaimanapun dia membuatku setuju akan ini. Satu hal yang pasti, dia sangat ingin mendapatkan Rey kembali dan aku sangat tidak ingin memberikan Rey padanya.

So, Han Seungwoo, bring it on!

Aku tidak akan kehilangan Rey. Aku akan melakukan apapun yang kubisa supaya tidak kehilangan Rey. Aku benci mengakui ini, tapi aku benar-benar tidak yakin akan keputusan Rey. Aku benar-benar takut kalau Seungwoo menang, dia akan memilih Seungwoo daripadaku. Kalau aku memenangkan taruhan ini, Seungwoo akan meninggalkan kami. Dengan itu, aku yakin Rey tidak akan meninggalkanku.

Sebelum ini, festival olah raga hanyalah pertandingan untuk pujian dan perhatian, tapi tahun ini sangat berbeda. Bukan hanya bertanding untuk hadiah tapi juga untuk hal yang paling berharga untukku dan Seungwoo, yaitu hati Rey.

Aku hampir kehilangan dia satu kali dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi lagi. Aku tidak tahu apa aku masih bisa mendapatkan Rey kembali kalau itu terjadi. Aku melihat cara Rey memandang Seungwoo sebelum latihan dasar dan aku sebenarnya merasa terancam saat itu. Tatapannya membuatku merasa kalau dia benar-benar perhatian pada Seungwoo.

Itulah alasan kenapa Seungwoo membuatku marah di ronde pertama karena dia membahas hal itu. Gambaran Rey memandang Seungwoo membuat hatiku sakit dan aku tidak mempunyai kekuatan untuk melanjutkan lagi. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi kali ini.

"Okay! Team One menang!" aku mendengar Kepala Sekolah mengumumkan.

Ada banyak teriakan dari penonton, tapi kami tidak peduli akan tim siapa yang menang pertandingan basket. Kami peduli pada siapa yang mendapat poin terbanyak. Aku bisa mengatakan kalau Seungwoo tidak peduli walaupun timnya menang. Dia peduli pada hasil poin pemain, apa dia yang mendapatkan poin terbanyak atau bukan.

"Pemenang kita untuk ronde ini, mencetak total seratus dua puluh empat poin adalah.."

Aku bisa merasakan jantungku berdegup sangat kencang sekarang. Semua orang sangat penasaran untuk mengetahui siapa yang mendapat poin terbanyak..

"Han Seungwoo!"

Para penonton mulai bersorak. Kebanyakan perempuan berteriak-teriak. Aku melihat Rey dan aku bisa melihat kalau dia juga senang. Dia tidak tahu kalau aku sedang melihatnya. Aku bisa merasakan kekecewaan mengalir di nadiku. Aku kalah lagi. Aku tidak bisa membiarkan Seungwoo memenangkan ronde selanjutnya atau aku kalah.

Aku melihat Seungwoo dan dia tersenyum lebar ke arahku. Aku tahu dia mengatakan "in your face" berulang-ulang di kepalanya. Aku tidak percaya aku kalah darinya. Lagi! Mungkin dia menang kali ini, tapi aku yakin aku akan memenangkan ronde selanjutnya.

Amor SilencioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang