[FIN] Chapter 41 - Day 4

3K 430 124
                                    

⚠️ AWAS TYPO BETERBANGAN ⚠️

PLEASE GUYS MESKIPUN CERITA INI UDAH END JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YA!!!

---











REYNA POV



Dia pergi? Kenapa dia pergi? Aku ingin lepas dari dekapan Wooseok dan lari ke arah Seungwoo tapi aku tahu aku tidak bisa. Itu tidak adil bagi Wooseok. Akulah yang setuju untuk menjadi pacarnya. Semua ini salahku. Seungwoo meninggalkanku. Sangat menyakitkan untuk melihatnya pergi seperti itu. Aku bisa melihat di matanya bahwa dia tidak ingin melakukannya, tapi dia menghargai kenyataan kalau aku dan Wooseok berpacaran.

Melihatnya berjalan menjauh seperti itu membuat hatiku sakit. Dia pincang. Kenapa dia bisa pincang? Apakah dia terluka saat menyelamatkanku? Kenapa? Kenapa dia mau mengorbankan kesempatannya untuk menang hanya untuk menyelamatkanku? Apakah dia benar-benar sakit atau aku hanya berhalusinasi?

Aku ingin menanyakan semua pertanyaan ini padanya. Aku ingin berlari padanya dan menggenggam tangannya. Aku ingin bertanya apa dia baik-baik saja. Aku ingin tahu apa yang terjadi padanya beberapa hari ini. Aku ingin tahu apa dia mempunyai perempuan lain di hatinya dan aku ingin memeluknya dan memberitahunya bahwa aku mencintainya, tapi aku tahu aku tidak bisa.

"Rey! Reyna! Apa kau baik-baik saja?" Wooseok bertanya padaku. Aku tidak sadar kalau dia sedang memanggilku.

Aku melihatnya. Dia sangat terkejut. Aku hanya mengangguk dan memeluknya erat, membayangkan bahwa dia adalah Seungwoo. Aku merindukan Seungwoo. Aku sangat merindukannya.

"Maaf aku tidak menyelamatkanmu. Aku tidak tahu kalau kau jatuh. A-A.... Aku minta maaf." Wooseok mencoba untuk meminta maaf.

"Itu bukan salahmu, kupikir aku mau pulang dan..."







******************************************************************************************************







WOOSEOK POV


"Maaf aku tidak menyelamatkanmu. Aku tidak tahu kalau kau jatuh. A-A.... Aku minta maaf." aku mencoba untuk meminta maaf.

Aku merasa sangat bersalah. Aku tidak bisa menyelamatkannya. Dia adalah pacarku dan aku sangat bodoh karena tidak menyadari kalau dia jatuh. Aku seharusnya lebih tahu. Dia tidak bisa berenang. Aku seharusnya tetap memperhatikannya. Aku benci ini. Aku berjanji untuk melindunginya dan sekarang dia membutuhkanku tapi aku tidak ada untuk menyelamatkannya.

Seungwoo melakukannya.

Aku membenci ini karena walaupun aku memenangkan pertandingan, aku tahu bahwa aku kalah. Aku kalah di pertandingan yang sebenarnya. Seungwoo menyelamatkan Rey. Dia mengorbankan kesempatannya untuk menang hanya untuk menyelamatkannya. Dia bisa saja meneruskan pertandingan dan memenangkannya. Dia bisa saja mendapatkan kemenangan lainnya yang akan memberinya tiga poin total sementara aku tidak mempunyai satupun, tapi dia tidak melakukannya.

"Itu bukan salahmu, aku mau pulang dan..." Rey tidak bisa menyelesaikan kalimatnya. Dia tidak sadarkan diri lagi.

"Rey!" aku berteriak.

Aku melihat suster mendekatiku.

"Jangan khawatir. Dia baik-baik saja sekarang. Dia sudah bisa menangis menandakan kalau tidak ada lagi air di paru-parunya. Dia sudah selamat. Mungkin dia hanya kelelahan. Bawa dia pulang. Ini izinnya."

Amor SilencioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang