Chapter 40 - Day 3

2.2K 453 83
                                    


REYNA POV

Aku berdiri ketakutan. Aku sangat gemetaran. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kalau dia jatuh ke tanah. Aku tidak mau memikirkan hal itu. Aku tidak suka bayangan tentang dia yang tersakiti! Aku merasa duniaku berhenti ketika dia mulai terjatuh. Baru kali ini aku tersadar akan betapa berartinya Seungwoo bagiku. Baru kali ini aku mengerti kenapa aku selalu merasa sesuatu yang tidak beres kalau aku bersama Wooseok. Baru kali ini aku menyadari kalau aku mempunyai perasaan untuknya.

Aku mencintainya.

Crap. Bagaimana bisa aku memperbaiki ini? Bagaimana dengan Wooseok? Bagaimana dengan Seungwoo, apa dia merasakan hal yang sama? Benar. Aku tidak bisa memberitahunya tentang ini. Bagaimana kalau dia tidak merasakan hal yang sama? Memberitahunya tentang perasaanku akan merusak persahabatan kami. Aku tidak mau itu terjadi. Aku tidak mau dia menjauh dariku.

Beberapa bulan terakhir adalah waktu-waktu terindah dalam hidupku. Aku selalu berpikir aku harus bersama Seungwoo untuk membuat Wooseok cemburu, tapi aku salah. Aku terus menyangkal kenyataan kalau aku jatuh cinta padanya. Aku terus memberitahu diriku sendiri kalau aku mencintai Wooseok, tapi sebenarnya, hatiku mengatakan bahwa aku mencintai Seungwoo.

Aku tidak bisa percaya kalau aku sangat bodoh. Selama ini aku sudah jatuh cinta padanya dan aku tidak menggunakan waktu yang kami habiskan bersama dan aku harus mengatakan ya pada Wooseok. Aku sudah menghancurkan semuanya. Aku seharusnya tidak melibatkan Wooseok dalam hal ini.

Aku merasa tenang ketika orang-orang yang menjaga bisa mengambil tali sebelum Seungwoo jatuh ke tanah. Aku akhirnya menghembuskan udara yang sedari tadi kutahan. Aku tidak menyadari kalau aku tidak bernapas selama itu. Seriously, aku bisa saja pingsan.

Aku sangat senang karena tidak terjadi apapun pada Seungwoo. Wajahnya hanya beberapa inci dari tanah. Thank God, dia selamat. Aku ingin lari ke arahnya tapi aku berhenti karena orang-orang langsung mendekat padanya. Aku tidak bisa melakukan apapun. Aku terkejut ketika melihat Wooseok berada di puncak namun dia tidak menang. Dia sedang melihatku dan aku bisa melihat rasa sakit di matanya.

Aku merasa sangat bersalah. Ini adalah salahku. Aku mengatakan ya padanya. Sudah kewajibanku untuk setia padanya. Aku menunggu Wooseok untuk sampai ke bawah sebelum aku memeluknya.

"Thank God, tidak terjadi apa-apa padamu."

Aku juga bersyukur karena tidak terjadi apa-apa padanya. Mereka berdua sangat penting bagiku.

"Okay, kupikir itulah akhir dari ronde ini. Beruntung tidak terjadi apa-apa pada Mr. Han disini. Aku sudah berbicara padanya dan dia berkata kalau dia masih akan menghadiri acara besok."

Semua orang bersorak setelah mendengar pengumuman Kepala Sekolah.

"Jadi, kalian dipersilahkan untuk pulang sekarang. Kita akan melanjutkan pertandingan besok. Seperti biasa, banyaklah beristirahat. Dua puluh kontestan harus hadir lebih pagi. Apakah cukup jelas?"

"Ya!"

Semua orang bersorak dan mulai pulang. Sebagian orang mencari Seungwoo tapi dia sudah hilang lagi. Apa yang terjadi padanya? Kenapa dia terus menghilang? Aku benar-benar mengkhawatirkannya. Apakah dia bertemu dengan perempuan lain? Aku benar-benar ingin berbicara dengannya. Aku sangat merindukannya.

"Hey, aku akan mengantarmu pulang. Banyaklah beristirahat." Wooseok tersenyum padaku.

Aku merasa sangat bersalah. Dia sangat baik padaku.

"Kaulah yang seharusnya beristirahat, bukan aku. Kau masih punya kesempatanmu besok."



KEESOKAN HARINYA

Amor SilencioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang