Singkat cerita, Yaze pergi setelah menceritakan sedikit kebohongan pada Sungyeol dan Soo Hyun tentang pertemuan pertamanya dengan Woohyun. Toh apa yang Yaze inginkan sudah tercapai, yakni membuat adiknya kesal setengah mati. SUKSES besar!
Jadi, di sinilah kedua orang itu berakhir, di Cafe kemarin. Duduk saling berhadapan dengan tangan terlipat didada. Sudah 5 menit mereka seperti itu tanpa ada yang memulai percakapan. Woohyun bahkan harus menambahkan agenda 'terlambat masuk kelas' ke dalam jurnalnya demi menyelesaikan urusannya dengan sang kakak yang tiba-tiba muncul di depannya. Apakah yang lain juga akan datang mengagetkan Woohyun satu per satu? Jika iya, Woohyun rela meninggalkan dunia ini sekarang juga.
Woohyun datang bersama Dongwoo tapi sahabatnya itu sudah pergi lebih dulu sesuai permintaan Woohyun. Karena Woohyun tidak berpikir bahwa urusannya akan selesai dengan cepat. "Siapa yang mengirim Hyung ke sini?", tanyanya dingin.
"Siapa? Tidak ada.", jawabnya sambil menggeleng. Bibir bawahnya dimanyunkan agar terlihat seperti anak kecil. Sukses membuat Woohyun menampar wajah kakaknya, dalam mimpi.
Seakan membangkitkan kemarahan Woohyun ialah hal yang menyenangkan, Yaze terus bermain-main dengan pertanyaan Woohyun. "Aku sedang mencari seseorang di sini dan tak mengira akan bertemu denganmu kemarin.", katanya meyakinkan.
Woohyun mendengus, senyum kecutnya keluar menghiasi wajah rupawannya. "Apa wajahku terlihat seperti orang bodoh? Hyung pikir aku akan percaya?"
Yaze malah menjulurkan kepalanya ke wajah Woohyun, menatap seksama wajah adiknya berniat mencari celah kebodohan di sana. "Tidak.", jawabnya dengan wajah polos.
Woohyun mendorong kelapa Yaze dengan telunjuk. "Jauhkan wajahmu, Hyung!", geramnya.
- Woohyun POV -
Astaga!
Aku bisa meninggal dunia jika terlalu lama bicara dengan Yaze-Hyung. Dia tidak pernah serius dalam hal apapun sekalipun itu menyangkut nyawanya sendiri. Dia adalah pria terbodoh dan tergila yang pernah aku temui seumur hidupku. Yaze Yamanaka, satu dari anak angkat Tuan Yamanaka. Yaze-Hyung bertemu pertama kali dengan Otousan adalah ketika ia berumur 9 tahun. Dari yang aku dengar, saat itu Dia mencuri dompet Tuan Yamanaka saat pemimpin Klan tersebut sedang berjalan-jalan di Myeongdong bersama istrinya, dengan pura-pura tertabrak. Dan saat itu juga dia tertangkap. Sekali bodoh tetap saja bodoh!
"Hyung, kau belum menjawab pertanyaanku!"
"Apa lagi?", tanyanya dengan nada lelah. Memang apa yang sedang dia lakukan. Sejak tadi dia hanya memainkan ponselnya, entah bermain game atau bertukar pesan. Aku tidak tahu dan tidak mau peduli.
"Sudahlah. Terserah Hyung mau melakukan apa!" Aku bangkit berdiri dan perkataan Yaze-Hyung berikutnya membuat tubuhku mati di tempat.
"Bagaimana bisa kau mendapatkan seranganmu?" Aku berputar. Yaze-Hyung sudah meletakkan ponselnya dimeja, menatap lurus padaku.
"Bagaimana Hyung tahu?", tanyaku spontan, terdengar lirih. "Jika Hyung tahu, apakah yang lain juga mengetahuinya?"
Dia menggeleng. "Duduk!", perintahnya dan aku hanya bisa menurut. Bisa dipastikan setelah ini hidupku di sini tidak akan tenang.
"Ada yang ingin kau katakan padaku lebih dulu?", tanyanya.
Mereka, para pewaris Klan Yamanaka tahu betul bagaimana cara membuatmu merasa bersalah dan mengucapkan satu dari 3 kata tersakral di dunia. Yakni,
"Maaf." Satu kata tapi memiliki seribu makna. Aku hanya diam menundukkan kepala, tidak berani melihat wajah Yaze-Hyung.
"Hahh..... " Dia menghela nafas. "Bagaimana keadaanmu sekarang? Sudah lebih baik?"
![](https://img.wattpad.com/cover/174820458-288-k484682.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT TIME
FanfictionWaktu adalah segalanya. Ibarat 2 sisi koin, waktu bisa menjadi obat mujarab untuk menyembuhkan hati seseorang. Tapi Waktu juga bisa menjadi penyakit yang paling mematikan. Tergantung kepada siapa pemilik waktu tersebut. Bagaikan 2 sisi bilah pedang...