Chapter 13

345 31 41
                                    

Woohyun tidak tahu lagi harus mengatakan apa. Dirinya sudah menjawab dan juga menjelaskan semuanya baik kepada pak polisi maupun Myungsoo. Tapi tidak ada yang percaya dengan Woohyun kecuali Dongwoo yang hampir tersedak ludahnya sendiri ketika melihat dengan mata kepalanya Woohyun digiring ke mobil polisi. Ketakutan Dongwoo menjadi kenyataan. Dongwoo harap kejadian ini tidak akan berakhir sama dengan di Jepang beberapa tahun lalu.

Dari tempatnya berdiri, Dongwoo bisa melihat Woohyun yang tampak berantakan. Dongwoo tahu pasti apa yang sedang dipikirkan namja itu, apalagi kalau bukan Nyonya Nam. Dongwoo berani bertaruh jika setelah ini Woohyun pasti akan langsung diterbangkan ke Jepang atau mungkin lebih jauh lagi. Baru satu minggu di Korea tapi Woohyun sudah keluar-masuk penjara dua kali. Di sisi lain, Dongwoo juga merasa bersalah karena Woohyun ke sana untuk bertemu dengan dirinya. Andaikan Dongwoo menjawab panggilan Woohyun atau minimal membalas pesan namja itu, mungkin Woohyun tidak akan berada di sini sekarang.

Woohyun dan Myungsoo kini sudah mendekam dibalik jeruji besi bersama remaja lain yang juga tertangkap. Juga ada seorang pengedar. Myungsoo masih kekeh dengan pemikirannya bahwa Woohyun lah yang menaruh barang haram—sabu– ke dalam sakunya. Akan mudah jika barang itu hanya yang dipegang Woohyun. Tapi sialnya, sakunya yang lain juga ditemukan barang yang sama. Karena itulah Myungsoo yang tidak bersalah berakhir di dalam sel tahanan karena alibinya kurang kuat. Myungsoo yakin Woohyun yang menjebak dirinya dengan memasukkan barang haram tersebut ke dalam sakunya mengingat Myungsoo sendiri yang menangkap basah Woohyun. Myungsoo berpikir pasti Woohyun dendam dengan dirinya karena masalah kemarin. Itu pasti!

SKIPP>>>

Nyonya Kang hampir terkena serangan jantung ketika mendapat kabar dari pihak polisi mengenai Woohyun. Hanya dengan sandal jepit, masih dengan baju kepala pelayan kebesarannya, Nyonya Kang berlari keluar sebelum makan malam. Meninggalkan masakannya tanpa berkata apapun. Berlari secepat yang ia bisa menuju gerbang hendak mencari taksi. Nyonya Kang membuka gerbang yang lebih kecil bersamaan dengan mobil Sungyeol yang berhenti untuk menurunkan Soo Hyun.

"Eomma, odiseo?", tanya Soo Hyun cemas karena wajah Nyonya Kang yang tampak pucat. "Waeyo? Apakah terjadi sesuatu yang buruk?"

Nyonya Kang tidak menggubris dan langsung masuk ke dalam mobil Sungyeol. "Cepat jalan!!", titahnya mutlak sembari memukul lengan Sungyeol dengan keras. Mengindahkan putrinya yang terus bertanya tanpa henti.

Sungyeol langsung menancap gas tanpa tahu ke mana tujuannya sampai Nyonya Kang kembali berseru dengan tidak sabaran. "Ke kantor polisi. Cepat!!", sambungnya panik.

Sungyeol yang tidak tahu apa-apa hanya mengangguk pasrah. Dalam hati namja itu bertanya-tanya apa yang membuat ratu Narnia-nya itu sampai kelimpungan seperti ini, dan karena siapa?

Di saat bersamaan, Nyonya Kim pun mendapatkan kabar yang sama. Ibu rumah tangga tersebut segera keluar rumah dan mengendarai mobilnya sendiri.

- Police Office -

Nyonya Kim tiba pertama kali. Wanita dengan setelan blus biru motif bunga tersebut menyerbu ke dalam dan memperkenalkan diri sebagai Ibu atau Wali Myungsoo kepada salah seorang opsir yang kali pertama ia lihat.

"Mari ikut dengan saya." Seorang petugas polisi keluar dari balik meja kerjanya. Lantas Nyonya Kim mengikuti polisi tersebut.

Nyonya Kim tercenung melihat Myungsoo dibalik penjara; namja itu berdiri bersandar pada dinding dengan kepala tertunduk ke bawah, kedua tangan masuk ke saku jaket dan satu kaki ditekuk ke belakang menumpu dinding.

"Myungie," panggilan itu sontak mengambil seluruh perhatian para remaja dibalik jeruji besi termasuk Woohyun yang sedang duduk berjongkok.

Myungsoo mendongak dengan tatapan penuh penyesalan. "Kau silahkan keluar!", kata si petugas pada Myungsoo.

THAT TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang