Chapter 18

383 27 7
                                    

Sesudah pertemuannya dengan Kiyoshi, Komisaris Nam langsung pulang ke rumah utama. Sekretaris Yoon sampai sempat khawatir dengan perubahan mood atasannya yang terbilang aneh. Sekretaris Yoon juga tidak diizinkan mengantar atasannya pulang oleh empu. "Aku ingin sendiri." itulah yang dikatakan Komisaris Nam sebelum masuk ke dalam mobil.

Komisaris Nam memasuki halaman rumahnya yang gelap, hanya lampu taman yang menerangi jalannya menuju rumah utama yang gelap gulita. Tidak nampak satu pun pekerja di sana. Komisaris Nam memang sengaja meminta lampu rumahnya tidak dinyalakan saat menyuruh semua pekerja libur secara mendadak tadi sore, termasuk juga sopirnya yang langsung boleh pulang setelah mengantarkannya. Mereka semua dinon-aktifkan sampai beberapa Jam ke depan hingga pagi menjelang. Komisaris juga sudah menanyakan kepada sekretaris menantunya bahwa Nyonya Nam tidak akan pulang malam ini, begitu pula Chaewon yang disuruh menginap di rumah temannya yang malah langsung disetujui oleh gadis labil tersebut. Joo Won sendiri belum pulang dari Hongkong mengurus pekerjaannya di sana. Malam ini komisaris Nam leluasa mau melakukan apapun di rumahnya.

Membuka pintu pertama, lampu ruangan menyala dengan sendirinya. Kakinya ia tarik ke kamar cucu kesayangannya. Ada begitu banyak, mungkin terlalu banyak, foto hasil bidikan kamera dari zaman dulu sampai sekarang. Woohyun membingkai dan menempel semua foto masa kecilnya di dinding sebagai hiasan. Mengambil salah satu bingkai, Komisaris membelai bingkai kaca tersebut yang menggambarkan wajah Woohyun sedang tersenyum bahagia dipelukan Ayah dan Ibunya, foto kesayangan Woohyun. Namja itu bahkan memiliki versi big size-nya.

"Kapan kau tumbuh besar, anak payah?", ucap komisaris sambil
tertawa. Bukan tawa kebahagian melainkan sebaliknya, kesedihan yang bercampur dengan penyesalan dan kebanggaan. Sedih karena dirinya baru tahu sesulit apa cucunya menjalani hidup. Menyesal karena dia tidak ada di samping cucunya saat mengalami masa-masa sulit dan putus asa. Dan bangga karena cucunya sudah besar diumurnya yang masih muda.

"Maafkan Harabeoji karena kurang memperhatikanmu, Hyunie. Terimakasih sudah tumbuh dewasa dengan begitu baik tanpa Appa-mu dan Harabeoji. Dan maaf karena Harabeoji tidak becus menjagamu. Mianhae, Woohyunie! Mianhae, Hyun Sik-ah!"

Yah, Kiyoshi sudah menceritakan semuanya kepada komisaris Nam. Bagaimana seorang Nam Woohyun bisa menjadi putra Kiyoshi. Awalnya Komisaris Nam tidak percaya karena, menurutnya, cerita Kiyoshi terlalu mengada-ada. Karena jika memang benar Woohyun mengalami kecelakaan, komisaris pasti tahu. Itu pasti.

Sejak kepindahannya ke Jepang, komisaris Nam rajin menghubungi Woohyun baik ia sendiri atau menyuruh sekretaris Yoon. Komisaris juga menempatkan orang kepercayaannya di Jepang hanya untuk mengawasi Woohyun. Dan tidak pernah ada laporan bahwa Woohyun kecelakaan apalagi sampai menghilang. Semuanya berjalan lancar-lancar saja sampai saat Woohyun kembali ke Korea. Tidak ada yang aneh sama sekali. Komisaris masih rutin menerima laporan perkembangan cucunya yang disertai foto atau video. Jadi bagaimana mungkin?

- flashback -

Awalnya semua berjalan tampak asing bagi Woohyun. Terlalu banyak keanehan yang terjadi. Di sisi lain Woohyun juga dipaksa menerima banyak informasi sekaligus. Woohyun mulai terbiasa dengan kehidupan barunya sebagai Routa Yamanaka. Woohyun suka ketika Mina memperhatikannya. Wanita itu hampir tidak pernah lepas dari Woohyun bahkan saat tidur. Woohyun pun tidak mampu menolak dan hanya menyamankan diri ketika tidur bersama Mina. Dekapan wanita itu terasa hangat dan juga murni, tidak dibuat-buat. Woohyun menyukai perlakuan manis itu. Sangat suka. Seolah itu yang memang Woohyun butuhkan dan inginkan sejak lama tapi baru saat ini ia dapatkan.

Namun semuanya terasa janggal karena sebulan berlalu Woohyun masih tidak diizinkan keluar rumah. Jika sebelumnya alasan mereka melarang adalah karena Woohyun duduk dikursi roda dan kesehatannya belum pulih total, berarti kali ini tidak akan ada yang bisa mencegahnya keluar. Woohyun tidak lagi duduk dikursi roda, ia bahkan bisa berlari dan melompat. Tidak ada yang sakit. Jadi hari ini Woohyun putuskan akan keluar dari istana Yamanaka. Woohyun bosan terkurung di rumah besar itu. Tempat itu sangat luas dan terdapat banyak rumah yang saling bersambung. Hampir sebagian besar terbuat dari elemen kayu. Woohyun pikir keluarganya bukanlah orang biasa mengingat disetiap sudut ada pria yang menjaga 24 jam. Bagi Woohyun itu sangatlah aneh mengingat tidak ada benda berharga di dalam rumah. Woohyun juga tidak pernah mendengar ada pencuri yang masuk.

THAT TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang