Semua pria bernama belakang Yamanaka berkumpul dalam satu ruangan yang sama, hal yang hampir mustahil terjadi. Hanya sang pemimpin yang tidak hadir dikarenakan beberapa hal. Mereka semua sedang menunggu si bungsu Yamanaka yang sejak dibawa kemarin belum sadar sampai sekarang. Saat Ryosuke diberitahu ia merasa jantungnya berhenti sesaat. Begitupun Yaze yang saat tiba di Cafe tidak menemukan sang Kakak dan malah mendapat kabar bahwa orang yang ingin ia temui berada di rumah sakit. Yaze pikir terjadi sesuatu pada sang Kakak, tapi tidak, yang ada Yaze malah menemukan adik bungsunya terbaring di rumah sakit dengan alat bantu kejut jantung. Saat itu Yaze merasa hidupnya seperti berhenti berputar sesaat ketika pikiran sebab Woohyun di rumah sakit adalah kelalaiannya. Lalu ada Junsu dan Yuichi yang sampai dini hari tadi. Keduanya langsung panik ketika mendengar kabar keadaan Woohyun, mereka mengira Joo Won telah melakukan sesuatu yang buruk kepada Woohyun karena itulah mereka langsung panik dan mematikan telepon sebelum Yaze menjelaskan lebih lanjut.
Yaze hampir kehilangan akal saat bertanya kronologinya sampai membuat kondisi Woohyun benar-benar down, dan parahnya Kakak yang ia hormati itu hanya menggeleng tidak tahu. Setelah Yaze berteriak berkali-kali seperti orang gila barulah ahli waris Yamanaka yang asli bicara. "Ketika aku hendak masuk ke Cafe, kami tak sengaja berpapasan sambil badannya terhuyung. Lalu Saat aku menyadari itu Dia, dia sudah pingsan. Ku perhatikan hanya ada satu pengunjung lain di dalam Cafe saat itu, seorang wanita ber-dress merah darah sedang duduk sendirian. Wanita itu terlihat tegang." itu kalimat terpanjang yang Kyosuke pernah ucapkan. Sejak saat itu Kyosuke belum bicara lagi sampai detik ini.
Yaze pun mencari satu informasi tersebut. Setelah itu barulah Yaze tahu apa yang menjadi penyebab turunnya kondisi Woohyun ke titik terendah seperti sekarang. Yaze mengepalkan tangan kuat ketika mengingat perbincangan wanita yang menjadi ibu tiri Woohyun di Cafe. Rasanya Yaze ingin menggantung wanita itu di rumah Klan, menjadikannya sebagai pajangan hidup. Sungguh, ibu mana yang tega menyakiti anaknya sendiri? Seandainya Yaze tidak tahu betapa penting wanita itu bagi Woohyun, sudah pasti Yaze akan memberinya pelajaran setimpal.
Selain mereka berlima, ada satu orang lagi yang hampir gila saat mengetahui si bungsu Yamanaka terbaring lemah tak sadarkan diri di rumah sakit. Siapa lagi kalau bukan Mina. Wanita itu terus saja berteriak meminta bertemu dengan putra kesayangannya. Mina tak sengaja mendengar percakapan Kiyoshi dengan Yuichi saat dirinya tengah pura-pura tidur. Dan detik itu pula Mina berteriak seperti orang gila, membanting semua barang, serta menyakiti dirinya sendiri. Kyoshi sampai harus membiusnya dan merantai kedua tangan juga kakinya agar wanita itu tidak melukai dirinya sendiri. Bukannya Kyoshi tidak ingin Mina bertemu dengan Woohyun, tapi kondisi di Klan saat ini sedang genting. Terlalu beresiko meninggalkan Klan saat ini. Belum lagi ada orang gila lain yang mengincar salah satu putranya di sana. Jadi bukan tempat yang aman bagi Mina berada di sana, keberadaannya hanya akan menambah beban para putranya karena harus menjaga dua orang sekaligus.
Di rumah berbeda, Woohyun juga tengah dicari-cari oleh sahabat dan dua Ibunya yang lain. Mereka cemas karena Woohyun tidak dapat ditemukan dimanapun. Soo Hyun berkata Woohyun izin ke toilet tapi sampai pulang sekolah pun namja itu masih belum terlihat. Kala itu Soo Hyun berpikir Woohyun pasti membolos, tapi ia menjadi panik ketika sampai malam nomor Woohyun masih tidak aktif, sampai detik ini.
"Apakah ada kabar tentang Woohyun, Sekretaris Yoon?" Nyonya Kang menelepon.
Soo Hyun sendiri masih mondar-mandir dengan gelisah. Ia tidak bisa ikut mencari atas perintah dari sang Oppa yang menyuruhnya agar tetap berada di rumah. Chaewon juga berjaga di rumah utama, berjaga-jaga bila Woohyun pulang ke sana. Chaewon hanya ditemani para pelayan, sementara Ibunya bersikap aneh. Wanita itu sudah berada di Korea tapi lebih memilih tinggal di rumah pribadi Komisaris.
Dongwoo pun sudah puluhan kali bahkan mungkin ratusan mencoba menghubungi salah seorang dari para Oniisan tapi tidak satu pun mendapat jawaban. Sesuatu yang sangat aneh mengingat pesan Dongwoo yang menuliskan Woohyun menghilang hanya diabaikan. Dari sana Dongwoo yakin pasti sahabatnya itu tengah bersama Yaze atau salah satu dari mereka. Dan satu yang pasti, bahwa telah terjadi sesuatu kepada sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT TIME
FanfictionWaktu adalah segalanya. Ibarat 2 sisi koin, waktu bisa menjadi obat mujarab untuk menyembuhkan hati seseorang. Tapi Waktu juga bisa menjadi penyakit yang paling mematikan. Tergantung kepada siapa pemilik waktu tersebut. Bagaikan 2 sisi bilah pedang...