Myungsoo tidak tahu apakah ada yang lebih buruk daripada ini, duduk sebangku dengan orang yang hampir saja melayangkan nyawamu? Yah, Myungsoo duduk tepat di sebelah Sungyeol. Ditambah lagi, sejak masuk ke kelasnya, nama Myungsoo selalu disandingkan dengan sesuatu bernama The Romeo's, yang mana baru Myungsoo ketahui jika itu adalah nama geng dari ketiga murid yang tadi pagi ia temui sekaligus langsung masuk ke dalam list musuhnya.
"Aku bersumpah aku tidak akan kembali ke sekolah ini lagi!", itulah yang dikatakan Myungsoo sebagai salam perpisahan sebelum membawa motornya meninggalkan area Sky High.
Sampai di rumah, Myungsoo langsung disambut pelukan hangat dari sang Eomma. Juga seorang Ahjumma pembersih rumah yang memberikannya segelas air. "Bagaimana hari pertamamu sekolah? Apakah menyenangkan? Aku dengar di sekolah itu mereka tidak membedakan murid-murid nya?"
Myungsoo tersenyum melihat betapa antusiasnya Nyonya Kim perihal sekolah barunya. Apakah jahat jika Myungsoo mematahkan hati wanita yang mengajarinya tentang cinta selama ini? Meski hanya sekali?
Myungsoo mengangguk. "Yah, mereka tidak seperti yang aku duga."
"Benar, kan. Eomma sudah bilang, semuanya akan baik-baik saja. Kamu hanya terlalu berpikiran negatif, Myungie."
"Mereka lebih buruk dari apa yang aku pikirkan!", sela Myungsoo sengit. Sontak saja Nyonya Kim diam membisu.
Myungsoo bangkit dari duduknya dengan kasar, masuk ke dalam kamar tanpa menoleh lagi. Sedangkan Nyonya Kim hanya bisa menghela nafas. Wanita 38 tahun itu segera mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. Ia ingin tahu apa yang telah terjadi pada hari pertama putranya menimba ilmu di Sky High. "Yeoboseyo. Saya Ibunya murid baru Kim Myungsoo... Ne. Saya ingin tahu apa terjadi sesuatu di sekolah hari ini?"
Nyonya Kim mendengarkan dengan baik cerita dari wakil kepala sekolah Sky High. Ia menunggu seseorang di seberang sana menyelesaikan ceritanya dengan sabar seolah ia sudah terbiasa melakukannya. Memang tidak selalu, tapi Nyonya Kim cukup tahu bagaimana watak putra bungsunya tersebut. Dulu, saat awal-awal di Busan, Myungsoo juga mengalami masalah dengan beberapa teman barunya di sekolah. Sebagai korban bully di masa lalu, Myungsoo amatlah sangat waspada pada hal-hal yang berbau baru terutama orang baru di sekitarnya. Myungsoo tidak bisa langsung dekat dengan orang lain seperti kebanyakan anak usia remaja di luaran sana. Menangani Myungsoo itu susah-gampang. Yang dibutuhkan namja itu hanyalah perhatian dan pengertian. Lagipula, Myungsoo tidak akan membenci sesuatu tanpa alasan.
Di sisi lain, ada Sungyeol yang sedang membawa mobil merah kesayangannya jalan-jalan. Tapi agaknya namja itu merasa tidak senyaman biasanya dalam besi berjalan tersebut. Sungyeol merasa ada yang salah dengan mobilnya tapi tidak tahu apa itu. Selain rumahnya, hal aneh juga terjadi pada mobilnya. Sungyeol baru saja menemukan permen rasa stoberi dalam dashbor mobilnya. Padahal itu bukanlah permen kesukaannya ataupun merasa pernah membelinya. Dan juga, letak cermin dibalik kaca pelindung depan juga berganti posisi, terlalu ke kanan. Belum lagi ada goresan kecil diujung spion sebelah kiri dari mobilnya. Seolah ada seseorang yang memakai mobilnya selain dirinya. Apakah seseorang mencoba mencuri mobilnya?
Sungyeol memarkir mobilnya asal begitu sampai di tempat tujuan, sebuah rumah peristirahatan dengan warna dominan pastel. Menyelonong masuk tanpa menerima salam hormat dari 2 pria berjas yang menjaga pintu. Atau minimal tersenyum pada 3 pelayan muda yang menyapanya sambil menunduk hormat saat melewati ruang tengah.
"Sekretaris Yoon!", seru Sungyeol memanggil begitu sosok yang dicarinya melintas tak jauh dari tempatnya.
"Tuan muda Sungyeol!? Apa yang anda lakukan di sini?", tanya Sekretaris Yoon. Cukup terkejut melihat kedatangan salah cucu sang Boss yang tiba-tiba.
![](https://img.wattpad.com/cover/174820458-288-k484682.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT TIME
FanfictionWaktu adalah segalanya. Ibarat 2 sisi koin, waktu bisa menjadi obat mujarab untuk menyembuhkan hati seseorang. Tapi Waktu juga bisa menjadi penyakit yang paling mematikan. Tergantung kepada siapa pemilik waktu tersebut. Bagaikan 2 sisi bilah pedang...