◽️◽️◽️Happy Reading◽️◽️◽️
.
.
.
****
Pagi itu, Yona membelikan kue beras pinggir jalan untuk sarapan keduanya.Sedikit aneh, tapi itulah yang bisa mengisi kekosongan perut keduanya. Uang yang dipegang Yona juga hanya tinggal beberapa koin saja. Yona pun membelanjakan habis sisa uangnya untuk membeli kue beras lebih untuk seorang nenek renta yang tengah mendorong gerobak jualannya.
"Ini untukmu, semoga kenyang," ucap Yona sambil tersenyum dan melambaikan tangannya.
Yona bahkan membagi separuh kue beras miliknya untuk anak kecil yang duduk manis di dalam gerobak nenek tersebut. "Hay anak cantik, ini untukmu," sambung Yona.
Dengan wajah malu-malu, kue beras itu pun diterima. Namun, karena kurang berhati-hati kue tersebut jatuh ke tanah. Wajah anak kecil tersebut tampak bersedih, segera Yona yang bersimpati pun mengganti kue beras miliknya. Gadis kecil itu begitu bahagia.
"Aku sudah kenyang makanlah," lanjutnya sambil mengajak Namjoon segera pergi.
Terlihat keduanya beristirahat disebuah taman. Yona hanya membawa air dalam botol yang ia isi dari air keran.
"Kenapa kau menolong orang yang bahkan tidak kau kenal?"
"Apakah menolong harus kenalan dulu?"
Namjoon hanya terdiam. Ia pun membagi kue beras yang dibelikan Yona tadi untuknya. "Ini ambillah," ujar Namjoon sambil tersenyum.
"Makanlah, badanmu lebih besar dariku, pasti konsumsi makanmu juga banyak," bantah Yona. Ia pun mengambil air dibotolnya dan hendak meneguk guna menghilangkan rasa laparnya, tapi botol itu segera direbut Namjoon karena tidak tega.
"Kenapa kau malah minum air keran? Ini ambillah, aku tahu sejak semalam kau lapar 'kan?"
Yona pun terdiam melihat kue beras itu. Dengan pertimbangan yang sangat berat ia pun akhirnya menerima itu dari Namjoon. "Sebenarnya aku diajarkan untuk tidak menerima pemberian orang begini, tapi terima kasih,"
"Menerima pemberian bagaimana, itu 'kan kau yang beli tadi,"
Yona pun tersenyum dan melahap habis kue beras itu dengan nikmat. Waktu berjalan begitu baik sejauh ini. Namun, belum selesai Namjoon menghabiskan makanannya, keduanya pun dikejutkan dengan kehadiran gerombolan pria preman yang menatap Yona begitu sinis.
"Halo Yona,"
Yona yang mengetahui kedatangan mereka pun langsung mengajak Namjoon segera bangkit dari tidurnya.
"Kau lagi, kau lagi,"
"Apa ini? Kenapa tangan kalian diborgol? Apa kalian jadi buronan polisi?"
"Bukan urusanmu!"
"Sudahlah Yona sayang, jangan galak begitu," rayu pria dengan senyum mata indah itu mencoba mencium Yona. Namun, dengan sigap menghantam wajah pria itu dengan pukulan keras dari kepalan tangan kirinya.
Buuuuugh
Pria itu pun terpental jauh hingga hidungnya berdarah. Namjoon yang melihat itu seketika tercengang kaget.
"Aku suka dengan kegalakanmu, hidupku makin tertantang," lanjut pria itu tersenyum dengan darah yang terus mengalir dari hidungnya.
"Brengsek!" Yona yang kesal itu kembali menggunakan punggung kakinya untuk menendang kuat rahang bawah pria itu hingga ia kembali terjatuh. Beberapa anak buahnya pun mulai panik dan hendak menyerang, tapi karena tuannya masih menikmati serangan Yona itu pun membuat mereka enggan melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE - [TAMAT]
FanfictionPreview ______________________________ Ketika ia takut jatuh cinta karena rasa bersalahnya dimasa lalu. Semua berubah ketika rasa itu muncul. Karena semua yang ditutupi suatu saat pasti akan terbongkar juga. Kau tidak bisa lari dari kenyataan. ~Kim...