◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️
.
.
.
****
Aku tidak mau menikah!" tolak Yona."Kenapa? Apa karena kau pikir Namjoon adalah pembunuh kakakmu Yana?" tanya Jasmine. Tentu pertanyaan itu semakin membuat semua orang kebingungan, tanpa terkecuali Namjoon dan Seokjin. "Aku tahu semuanya, dan aku menjadi saksi hidup dimana Namjoon dan Seokjin pernah bertengkar karenanya," sambung Jasmine dengan nada yakin.
"Apa-apaan ini? Kenapa kau malah menyeret nama putraku?" Hana terlihat marah tak terima dengan pembicaraan itu.
"Yona, aku berani bersumpah tidak atas memihak siapa pun. Aku menjadi saksi hidup yang mendengarnya, bahwa apa yang kau yakini selama ini adalah salah," ujar Jasmine dengan nada pelan.
Hana pun dengan tegas meminta semua orang di gedung itu keluar meninggalkan resepsi pernikahan yang belum sempat digelar. Jasmine hanya tersenyum melihat semua orang yang perlahan berjalan keluar meninggalkan gedung tersebut menyisakan keluarga inti.
"Percuma, aku sudah membuat laporan ke kantor polisi atas insiden pemerkosaan dan penganiayaan yang dialami korban bernama Yana dimasa lalu," ujar Jasmine dengan nada tegas sambil melirik Kim Seokjin yang hanya bisa menunduk tanpa bantahan.
"Aku benar-benar tidak mengerti apa yang kau bicarakan," ujar Yona yang semakin deras menitikan air matanya.
"Kau jangan fitnah!" bantah Hana selaku ibu Seokjin. Ia terlihat marah dan langsung menunjuk Jasmine dengan tegas. "Kau tidak bisa membuktikan kalau putraku bersalah, hanya kesaksian itu bisa saja sebuah rekayasa," sambung Hana.
"Aku bisa membuktikannya," balas Namjoon.
Semua yang ada di ruangan itu terdiam menatapnya. Tentu saja dengan Yona yang terus-terusan menangis setelah mengetahui kesaksian dan fakta sebenarnya. "Aku akan menjadi saksi sekaligus menunjukkan semua buktinya," lanjut Namjoon.
"Dia berbohong 'kan, Nak? Ayo katakan itu!"
Seokjin hanya diam, menyembunyikan tangis penyesalannya dibalik masker hitam dan kaca matanya. "Itu benar, Bu," jawabnya.
Hana yang tak terima akan kenyataan tersebut pun seketika jatuh pingsan. Melihat keadaan menyedihkan, serta fakta menyakitkan yang baru ia ketahui. Sama dengan Yona yang langsung terjatuh ke lantai sambil menangis tersedu-sedu.
.
.
.
****
Benar saja, dalam 15 menit setelah mereka mulai membicarakan aib itu. Kim Seokjin pun akhirnya ditangkap polisi untuk mempertanggung jawabkan semua kesalahan dan dosanya di masa lalu.
Yona tentu masih terlihat tak percaya atas kenyataan yang baru ia dengar. Namun, dengan lembut Namjoon mencoba menjelaskan duduk permasalahan sebenarnya yang ia sembunyikan selama ini, tentu saja beserta hubungan apa dengan plat mobilnya yang Yona yakini selama ini.
Keduanya saling berpelukan, tampak Yona sangat terpukul sedih mengetahui fakta tersebut. "Jangan berpelukkan terlalu lama, aku bisa cemburu," sela Jasmine sambil tersenyum manja.
"Jasmine, terima kasih telah membuatku berani mengungkapkan semua ini,"
"Owh, karena aku mencintaimu, dan aku ingin kau hidup bahagia setelah aku pergi nanti." Jasmine tersenyum sambil menitikan air matanya. "Kau adalah pria baik, kau berhak juga mendapat wanita baik seperti Yona, tapi izinkan aku menikahimu dulu untuk mewujudkan mimpiku sebelum aku pergi," lanjutnya. Tangisnya semakin deras kala Namjoon memeluknya, disitulah Jasmine terlihat merasa dicintai, dan itu membuatnya bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE - [TAMAT]
FanfictionPreview ______________________________ Ketika ia takut jatuh cinta karena rasa bersalahnya dimasa lalu. Semua berubah ketika rasa itu muncul. Karena semua yang ditutupi suatu saat pasti akan terbongkar juga. Kau tidak bisa lari dari kenyataan. ~Kim...